Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
22.4.17 | Sabtu, April 22, 2017 | 0 Comments

BERMUKHASABAH GUYS

 
Mooner[area]- Jika kita dihadapkan pada pertanyaan seperti ini, “Pilih mana yang harus disembuhkan terlebih dahulu, jerawat di wajah atau luka di punggung?Hampir pasti Sebagian orang akan lebih mendahulukan mengobati jerawatnya ketimbang luka menganga di punggungnya meskipun luka itu terasa lebih menyakitkan.
Kadang alasannya klise dan cenderung sederhana, jerawat di wajah itu sangat mengganggu penampilan, sedangkan luka di punggung masih bisa disembunyikan di balik pakaian. Ia menjadi lebih penting untuk menyelesaikan urusan yang kecil dari pada masalah yang lebih besar.

Ya, jerawat memang urusan kecil, namun karena letaknya di wajah ia terasa lebih bermasalah. Apalagi jika letak jerawat itu tidak jauh dari bibir atau mata, setiap saat selalu terlihat karena hampir pasti itu jadi sumber interaksi kita dengan orang. Belum lagi jika seseorang menyinggungnya dengan kalimat nyinyir plus menyindir, “Jerawat betah tuh? Dipelihara ya?" Padahal kita lagi tahap recovery luka yang lebih parah terdapat di punggung atau dada kita. Hanya saja karena ia  terletak diarea yang terbungkus dan tak kasat mata, seringkali terabaikan oleh orana untuk ngehargai ruang privasi kita, meskipun luka terbungkus rapi itu berpotensi menjadi masalah yang sangat besar dari pada sekedar sebuah jerawat. 

Sobat fillah, Boleh jadi tak ada seorangpun yang tahu Anda memiliki luka cukup parah di balik pakaian, sebab Anda begitu pandai menyembunyikannya. Bagaimana jika jerawat di wajah belum hilang? Atau justru terus bertambah? Mungkin kita akan sengaja melupakan luka di punggung meski terus membesar.

Kemudian bagaimana pula jika noda, luka, atau masalahnya bukan di tubuh bagian luar? Bukan di tempat yang masih bisa terlihat kasat mata? Luka yang hanya bisa dirasa namun tidak bisa diraba. Noda yang hanya bisa disadari dengan mata hati, yang selalu bertambah setiap kali diri ini melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai kebenaran? Setiap kali berlaku menyimpang saat tak seorang pun melihatnya?

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Sadarlah sobat-sobatku.. Karena bisa jadi apa yang tampak itu nggak lebih buruk apa yang tersembunyikan. Maka dari itu fokuslah terhadap luka yang berpotensi menjadi kronis, kalo hanya sekedar jerawat yang menyibukkan kita. Sesungguhnya ancaman lebih bahaya siang ngebantai kita.

                          ***

Guys, kita ini seringkali ngeliat seakan semua orang yang nampak tak memiliki masalah, meski sebenarnya ia tengah terlibat banyak masalah. Di sekitar kita akan nampak orang-orang yang begitu bersih penampilan luarnya, namun tak peduli pada kotoran di hatinya. 

Dan sebaliknya, teramat sering mengacuhkan orang yang tampak luar tak lebih baik, walaupun yang tertanam di dalam dadanya jauh lebih indah.
Sebagian kita cenderung disibukkan dan care pada penampilan luar yang sebenarnya tak selalu mencerminkan kondisi diri seutuhnya. Kita senang membeli pakaian bagus untuk menutupi tubuh, namun terlupa membenahi bagian dalam tubuh. Kita senang memoles wajah dengan kosmetik, tetapi alpha memoles hati dengan memperbanyak dzikir, lupa mengasah perilaku dengan beragam kebajikan.

Sadarilah, bahwa yang tampak itu adalah ujian, boleh jadi kita amat menyukainya namun boleh jadi pula itu menjerumuskan kita. Jadi jangan pernah bangga atas apa yang ditampakkan mata, tapi bersyukurlah apa yang dirasa oleh hati yang membuat mata kita nggak berhenti berlinang. Karena disaat itulah sesungguhnya Allah ﷻ lagi menghibur anda dengan nikmatnya rohman rokhimNya.

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”{QS.2.286}


Wallahu a'lam..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar