Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
28.4.14 | Senin, April 28, 2014 | 0 Comments

Cinta VS Kasih Sayang (Beda Apa Sama Ya..??)

M-AREA- Hari senin yang bikin malas gini enaknya ngebahas cinta-cintaan ya biar semangat. Asal kita tahu ya Guys kata Cinta itu bukan kata asli bahasa Indonesia atau Melayu lho.. Ia datang dari pada bahasa Spanyol dan Portugis ke tanah Melayu semasa zaman kolonial Eropa dahulu.   Arti cinta adalah pita sebagai tali pengikat. Dan arti kedua dari pada cinta adalah cincin. Pita sendiri juga bukan asli bahasa Indonesia, melainkan dari kata fita bahasa milik orang Portugis. Biasanya pita adalah berkait erat dengan bentuk pemberian cadeau atau kado atau cindera mata. Pengistilihan kata kado sendiri adalah meniru 'lughah' Belanda, kata lain dari hadiyah. Dalam sastra Melayu asli, tidak ditemukan kata cinta, melainkan hanya kata kasih dan sayang atau bahasa 'keren'nya rahman wa rahim, seperti termakhtub dalam pantun Melayu berikut: dari mana punai melayang, dari sawah turun ke kali   dari mana kasih sayang dari mata turun ke hati  Di kemudian hari pantun itu 'ber-ulah' dan berubah menjadi:     dari mana datangnya lintah dari sawah turun ke kali    dari mana datangnya cintadari mata turun ke hati  Dalam Bahasa Indonesia sendiri tidak bisa menterjemahkan dan menggambarkan secara pasti apakah itu sebenarnya cinta.  Yang mesti kita pahami ya guys, sejarah awal kata cinta di Nusantara adalah wujud bentuk pemberian cincin berpita atau cadeau (cindera mata) ketika orang melamar (khitbah) calon istri sebagai tanda "jadi" untuk pernikahan. Ini adalah efek ekpansi bahasa dari ekspansi militer Portugis di Nusantara pada masa lalu.  Jadi ketika ada orang mengatakan, “aku cinta padamu,” adalah sama arti dengan ia mengatakan, “aku pita padamu,” atau, “aku cincin padamu.” Sungguh menjadi aneh dan rancu jadinya kan. Mungkin makna yang tersembunyi adalah, “aku terikat dengan kamu.” Tapi hanya terikat, dasar laki-laki masih bisa selingkuh atau membuat konspirasi ranjang dengan yang lain, beuhh...  Kalau digambarkan dan diterjemahkan dengan bahasa Arab, juga tidak mewakili seperti wujud sebuah aqad, jika cinta itu tali ikatan seperti tali cinta. Karena mereka menamakan cinta sejak pandangan pertama.   Arti aqad adalah iqad atau iqadan yang kemudian melahirkan kata ikat atau ikatan sebagaimana istilah untuk utas tali dalam bahasa Indonesia.   Jadi cinta arti cinta secara harfiah adalah sebuah cerita untuk orang dewasa yang hendak naik rumah berjenjang atau rumah tingkat atau rumah bertangga. Rumah bertangga atau rumah berjenjang biasa disebut lamin. Di mana lamin adalah rumah bertingkat tempat berkumpul keluarga besar suatu suku di Kalimantan. Sehingga arti lain Rumah Tingkat atau Rumah Tangga adalah Lamin.  Kemudian orang menyebut “naik lamin” atau “naik pe~lamin~an”. Yaitu sebagai kiasan menuju tatanan rumah besar yang naik tangga berjenjang di mana dalam kehidupan kita akan menemukan jenjang-jenjang kesulitan dan ujian hidup.  Alat untuk berumah tangga disebut (maaf: ke~lamin). Jadi fungsi alat kelamin adalah untuk berumah tangga bukan untuk berpacaran dan apalagi untuk melacur dan berbuat yang tidak senonoh. Tidak untuk berbuat yang enggak-enggak dan yang engguk-engguk, atau kuk-kik-kuk...  Dan jangan pula ente menawarkan sebuah kalimat seperti ini, “Mari main ke rumah ane,” karena anonim dari, “Mari main ke lamin ane.” Karena bermain kelamin adalah tidak senonoh dan dilarang oleh presiden, hoho..(lebih aman ngajak itu dengan kata "silaturrahim")  Ya, cinta dan rumah tangga memang memerlukan kelamin. Dan secara tidak legal banyak penjual cinta atau penjual kelamin.  Sulit pula ditemukan istilah penjual kasih sayang, karena kasih sayang tidak dijual baik pra bayar maupun pasca bayar. Beda sekali dengan germo yang leluasa menjual beli cinta dan kelamin tanpa perlu naik pelamin dahulu.   ****  Cinta juga dalam bahasa Persia disebut asyiq, jika diejakan dalam bahasa Indonesia menulisnya menjadi asyik. Yaitu kondisi yang lupa diri dan lena. Kondisi yang nikmat dan kepayang. Sedangkan Orang yg bercinta biasa disebut masyuq sehingga ada istilah sedang ber-asyik masyuk dalam cumbu mencumbu. Yaitu penggambaran suasana hohohihek dan tidak senonoh.   So, Jika ada yang menyandangkan republik ini telah menjadi “republik cinta” karena rukunnya antar agama maka bisa jadi disebut “republik asyik”, maka wajar saja telah menjadi “republik nafsu” atau “republik mesum”, nah lho...  Yang diperlukan negeri ini dan pejabatnya adalah sentuhan kasih sayang kepada rakyatnya, bukan sentuhan nafsu dan ambisi palsu.  Pemaksaan terjemah kata cinta dari bahasa Arab  adalah dari kata hubb (jika pengen belajar bisa buka link ini). Kata bahasa Arab yaitu hubb diartikan cinta, padahal arti sesungguhnya dari hubb adalah suka atau menyenangi. Kata hubb kemudian berkembang dalam bahasa Inggris menjadi hobby yaitu kesukaan atau kesenangan dan kemudian masuk dalam serapan bhasa indonesia.  Ini Sama dengan istilah amateur yaitu gambaran “suka akan sesuatu”, yang mana datang dari pengembangan kata amar dan amor.  So, jika dalam contoh praktek misal: Tinju amateur berarti tinju karena kesukaan belaka, bukan sebagai profesi mencari uang, trus misal: Radio amateur adalah radio untuk kesukaan belaka bukan radio niaga (untuk mencari untung), sama juga dengan penulis blog ini yang masih amatiran, hohoho...!!!.   Sob, Kalau kita perhatikan dengan seksama dan teliti aja, film-fim Indonesia pada tahun 1960-70 itu tidak memakai kata cinta untuk mengucap ketertarikan atau jatuh hati. Aktor/Aktris atau bintang film pada tahun itu akan berkata, “Mala… aku kasih padamu, aku sayang padamu.” bukan "aku cinta padamu" seperti sinetron2 ABG jaman sekarang.  Film-film masa lalu mengingatkan kita, betapa santunnya bangsa Indonesia di masa lalu.  Penterjemahan dan pengartian cinta menjadi banyak ma’na. Terlebih dalam bahasa Indonesia kian menjadi rancu, karena bahasa Indonesia bukan bahasa ilmu. Dokter cinta dan peramal cinta juga tidak menjabarkan, “apakah itu cinta”. Arti cinta selalu berubah-ubah setiap saat sesusai keperluan zaman.                                                                     * * *  Perlu kita katahui ya Guys, Tuhan menurunkan paham kasih dan sayang atau paham rahman dan rahim. Suatu ajaran tentang kasih sayang untuk pergaulan dunia, makanya segala sesuatu aktifitas itu lebih afdhal diawali dengan basmalah, karena dengan itu kita telah menyebarkan kasih dan sayang disegala bidang.  Artinya dengan begitu  kita harus selalu memiliki rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahiim] kepada sesama makhluq, punya rasa kasihan kepada kekasih, juga kasihan kepada pasangan. Memiliki rasa kasihan kepada suku yang hitam atau yang putih, memiliki rasa kasihan kepada musuh agar tercapai perdamaian dan keselamatan dunia.  Terjadi kekerasan dalam rumah tangga, atau perceraian karena mereka telah hilang sentuhan dan rasa kasihan [rahman] kepada pasangan sehingga, lalu muncul rasa benci dalam benak masing-masing. Mungkin akibat sebab satu dari mereka telah tergoda cinta dengan selingkuhan yang lain. Ini hanya efek dari zaman yang gelap, dan kejadian demikian sedang lumrah terjadi.   Sob, sekarang ini Kita telah banyak kehilangan sentuhan rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahiim]. Sehingga banyak cekcok dalam rumah lamin atau rumah tangga, kita menjadi tak segan memukul atau menendang, memutilasi tubuh dan meninggalkan pasangan kita, itu karena kita sedang hilang sentuhan rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahim] pada sesama makhluq.   Menendang kucing karena kebencian pada binatang, adalah wujud kita tidak memiliki sentuhan rasa kasih [rahman] kepada sesama makhluq Tuhan. Kalau menyukai makhluq Tuhan karena sexy belaka, itu karena cinta atau napsu belaka, bukan karena kasih dan sayang. Artinya bukan karena anjuran Tuhan, tapi karena anjuran nafsu dan nafas belaka  Mempertahankan pernikahan tidak hanya memerlukan cinta, tapi memerlukan rasa kasih dan rasa sayang. Itulah hal-hal yang utama dalam bahtera perlaminan. Kita harus selalu kasihan kepada pasangan hidup kita.  Kesalahan zaman kini adalah, banyak pernyataan sikap wanita, bahwa tidak mau dinikahi oleh pria dengan alasan karena pria itu hanya merasa kasih-an [rahman] kepada wanita tersebut. Wanita tersebut akan merasa terhina jika ia dikasihani.  Sang wanita akan berkata dengan penuh makna, “Mas… aku tidak mau jika kau menikahi aku hanya karena rasa kasih-an [rahman] padaku.”  Padahal dikasihani oleh pria adalah hal yg pokok dan haqiqi dari Tuhan Sang Khaliq. Bukan dengan di-Cinta-i anonim  nafsu dan bisa dibeli di setiap kota bahkan mudah ditemui dipinggir jalan dengan cukup ditukar dengan uang ribuan aja..  Lelaki cepat menaruh rasa cinta dengan siapa saja, namun belum tentu memiliki atau menaruh rasa kasih-an dan rasa sayang pada setiap wanita. Lelaki kerap berlaku seperti kucing garong yang tinggal bukak sithik joss. Begitu ia bertemu perempuan ia langsung bisa bersetubuh. Begitu ia masuk tempat pelacuran ia langsung “jatuh cinta”, ia langsung berkelamin ria.  ****  Itulah arti cinta, adalah bukan rasa kasih-an dan rasa sayang lagi. Melainkan gelora yang menyala-nyala dan mudah padam begitu maksud tercapai.  Tyuss, Kenapa ya banyak perceraian pada zaman sekarang?  Jawabnya: Karena mereka tidak memiliki rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahim] kepada pasangannya. Mereka memiliki keinginan lain yaitu keinginan manusia. Manusia dengan manusia lain tidak akan pernah bisa cocok, melainkan harus berselaras dan berharmoni. Jika telah sepakat dalam perlaminan, maka ego pribadi harus diubahkan. Jika tidak maka kapal akan pecah dan karam. Sekali lagi ane ingatkan Guys, Yang diperlukan dunia adalah kasih sayang (cuma itu...!!)   Cinta itu akan selalu berubah-ubah arti menurut kepentingan zaman, kepentingan bisnis, dan keadaan. sedang ujud dan rasa dari kasih sayang adalah abadi dari dahulu sehingga kini.  Dunia tidak perlu asyik masyuk untuk sebuah kelahiran bayi, namum memerlukan kasih dan sayang untuk melahirkan dan menumbuh kembangkan insan manusia dalam keselamatan dan perdamaian dunia.  So, kapan ente berkasih sayang Guys agar bisa ber-asyik masyuk..??? (untuk yang takut nikah..!!)M-AREA- Hari senin yang bikin malas gini enaknya ngebahas cinta-cintaan ya biar semangat.
Asal kita tahu ya Guys kata Cinta itu bukan kata asli bahasa Indonesia atau Melayu lho.. Ia datang dari pada bahasa Spanyol dan Portugis ke tanah Melayu semasa zaman kolonial Eropa dahulu.


Arti cinta adalah pita sebagai tali pengikat. Dan arti kedua dari pada cinta adalah cincin. Pita sendiri juga bukan asli bahasa Indonesia, melainkan dari kata fita bahasa milik orang Portugis. Biasanya pita adalah berkait erat dengan bentuk pemberian cadeau atau kado atau cindera mata. Pengistilihan kata kado sendiri adalah meniru 'lughah' Belanda, kata lain dari hadiyah.
Dalam sastra Melayu asli, tidak ditemukan kata cinta, melainkan hanya kata kasih dan sayang atau bahasa 'keren'nya rahman wa rahim, seperti termakhtub dalam pantun Melayu berikut:
dari mana punai melayang, dari sawah turun ke kali


dari mana kasih sayang dari mata turun ke hati

Di kemudian hari pantun itu 'ber-ulah' dan berubah menjadi:
dari mana datangnya lintah dari sawah turun ke kali


dari mana datangnya cintadari mata turun ke hati


Dalam Bahasa Indonesia sendiri tidak bisa menterjemahkan dan menggambarkan secara pasti apakah itu sebenarnya cinta.

Yang mesti kita pahami ya guys, sejarah awal kata cinta di Nusantara adalah wujud bentuk pemberian cincin berpita atau cadeau (cindera mata) ketika orang melamar (khitbah) calon istri sebagai tanda "jadi" untuk pernikahan. Ini adalah efek ekpansi bahasa dari ekspansi militer Portugis di Nusantara pada masa lalu.

M-AREA- Hari senin yang bikin malas gini enaknya ngebahas cinta-cintaan ya biar semangat. Asal kita tahu ya Guys kata Cinta itu bukan kata asli bahasa Indonesia atau Melayu lho.. Ia datang dari pada bahasa Spanyol dan Portugis ke tanah Melayu semasa zaman kolonial Eropa dahulu.   Arti cinta adalah pita sebagai tali pengikat. Dan arti kedua dari pada cinta adalah cincin. Pita sendiri juga bukan asli bahasa Indonesia, melainkan dari kata fita bahasa milik orang Portugis. Biasanya pita adalah berkait erat dengan bentuk pemberian cadeau atau kado atau cindera mata. Pengistilihan kata kado sendiri adalah meniru 'lughah' Belanda, kata lain dari hadiyah. Dalam sastra Melayu asli, tidak ditemukan kata cinta, melainkan hanya kata kasih dan sayang atau bahasa 'keren'nya rahman wa rahim, seperti termakhtub dalam pantun Melayu berikut: dari mana punai melayang, dari sawah turun ke kali   dari mana kasih sayang dari mata turun ke hati  Di kemudian hari pantun itu 'ber-ulah' dan berubah menjadi:     dari mana datangnya lintah dari sawah turun ke kali    dari mana datangnya cintadari mata turun ke hati  Dalam Bahasa Indonesia sendiri tidak bisa menterjemahkan dan menggambarkan secara pasti apakah itu sebenarnya cinta.  Yang mesti kita pahami ya guys, sejarah awal kata cinta di Nusantara adalah wujud bentuk pemberian cincin berpita atau cadeau (cindera mata) ketika orang melamar (khitbah) calon istri sebagai tanda "jadi" untuk pernikahan. Ini adalah efek ekpansi bahasa dari ekspansi militer Portugis di Nusantara pada masa lalu.  Jadi ketika ada orang mengatakan, “aku cinta padamu,” adalah sama arti dengan ia mengatakan, “aku pita padamu,” atau, “aku cincin padamu.” Sungguh menjadi aneh dan rancu jadinya kan. Mungkin makna yang tersembunyi adalah, “aku terikat dengan kamu.” Tapi hanya terikat, dasar laki-laki masih bisa selingkuh atau membuat konspirasi ranjang dengan yang lain, beuhh...  Kalau digambarkan dan diterjemahkan dengan bahasa Arab, juga tidak mewakili seperti wujud sebuah aqad, jika cinta itu tali ikatan seperti tali cinta. Karena mereka menamakan cinta sejak pandangan pertama.   Arti aqad adalah iqad atau iqadan yang kemudian melahirkan kata ikat atau ikatan sebagaimana istilah untuk utas tali dalam bahasa Indonesia.   Jadi cinta arti cinta secara harfiah adalah sebuah cerita untuk orang dewasa yang hendak naik rumah berjenjang atau rumah tingkat atau rumah bertangga. Rumah bertangga atau rumah berjenjang biasa disebut lamin. Di mana lamin adalah rumah bertingkat tempat berkumpul keluarga besar suatu suku di Kalimantan. Sehingga arti lain Rumah Tingkat atau Rumah Tangga adalah Lamin.  Kemudian orang menyebut “naik lamin” atau “naik pe~lamin~an”. Yaitu sebagai kiasan menuju tatanan rumah besar yang naik tangga berjenjang di mana dalam kehidupan kita akan menemukan jenjang-jenjang kesulitan dan ujian hidup.  Alat untuk berumah tangga disebut (maaf: ke~lamin). Jadi fungsi alat kelamin adalah untuk berumah tangga bukan untuk berpacaran dan apalagi untuk melacur dan berbuat yang tidak senonoh. Tidak untuk berbuat yang enggak-enggak dan yang engguk-engguk, atau kuk-kik-kuk...  Dan jangan pula ente menawarkan sebuah kalimat seperti ini, “Mari main ke rumah ane,” karena anonim dari, “Mari main ke lamin ane.” Karena bermain kelamin adalah tidak senonoh dan dilarang oleh presiden, hoho..(lebih aman ngajak itu dengan kata "silaturrahim")  Ya, cinta dan rumah tangga memang memerlukan kelamin. Dan secara tidak legal banyak penjual cinta atau penjual kelamin.  Sulit pula ditemukan istilah penjual kasih sayang, karena kasih sayang tidak dijual baik pra bayar maupun pasca bayar. Beda sekali dengan germo yang leluasa menjual beli cinta dan kelamin tanpa perlu naik pelamin dahulu.   ****  Cinta juga dalam bahasa Persia disebut asyiq, jika diejakan dalam bahasa Indonesia menulisnya menjadi asyik. Yaitu kondisi yang lupa diri dan lena. Kondisi yang nikmat dan kepayang. Sedangkan Orang yg bercinta biasa disebut masyuq sehingga ada istilah sedang ber-asyik masyuk dalam cumbu mencumbu. Yaitu penggambaran suasana hohohihek dan tidak senonoh.   So, Jika ada yang menyandangkan republik ini telah menjadi “republik cinta” karena rukunnya antar agama maka bisa jadi disebut “republik asyik”, maka wajar saja telah menjadi “republik nafsu” atau “republik mesum”, nah lho...  Yang diperlukan negeri ini dan pejabatnya adalah sentuhan kasih sayang kepada rakyatnya, bukan sentuhan nafsu dan ambisi palsu.  Pemaksaan terjemah kata cinta dari bahasa Arab  adalah dari kata hubb (jika pengen belajar bisa buka link ini). Kata bahasa Arab yaitu hubb diartikan cinta, padahal arti sesungguhnya dari hubb adalah suka atau menyenangi. Kata hubb kemudian berkembang dalam bahasa Inggris menjadi hobby yaitu kesukaan atau kesenangan dan kemudian masuk dalam serapan bhasa indonesia.  Ini Sama dengan istilah amateur yaitu gambaran “suka akan sesuatu”, yang mana datang dari pengembangan kata amar dan amor.  So, jika dalam contoh praktek misal: Tinju amateur berarti tinju karena kesukaan belaka, bukan sebagai profesi mencari uang, trus misal: Radio amateur adalah radio untuk kesukaan belaka bukan radio niaga (untuk mencari untung), sama juga dengan penulis blog ini yang masih amatiran, hohoho...!!!.   Sob, Kalau kita perhatikan dengan seksama dan teliti aja, film-fim Indonesia pada tahun 1960-70 itu tidak memakai kata cinta untuk mengucap ketertarikan atau jatuh hati. Aktor/Aktris atau bintang film pada tahun itu akan berkata, “Mala… aku kasih padamu, aku sayang padamu.” bukan "aku cinta padamu" seperti sinetron2 ABG jaman sekarang.  Film-film masa lalu mengingatkan kita, betapa santunnya bangsa Indonesia di masa lalu.  Penterjemahan dan pengartian cinta menjadi banyak ma’na. Terlebih dalam bahasa Indonesia kian menjadi rancu, karena bahasa Indonesia bukan bahasa ilmu. Dokter cinta dan peramal cinta juga tidak menjabarkan, “apakah itu cinta”. Arti cinta selalu berubah-ubah setiap saat sesusai keperluan zaman.                                                                     * * *  Perlu kita katahui ya Guys, Tuhan menurunkan paham kasih dan sayang atau paham rahman dan rahim. Suatu ajaran tentang kasih sayang untuk pergaulan dunia, makanya segala sesuatu aktifitas itu lebih afdhal diawali dengan basmalah, karena dengan itu kita telah menyebarkan kasih dan sayang disegala bidang.  Artinya dengan begitu  kita harus selalu memiliki rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahiim] kepada sesama makhluq, punya rasa kasihan kepada kekasih, juga kasihan kepada pasangan. Memiliki rasa kasihan kepada suku yang hitam atau yang putih, memiliki rasa kasihan kepada musuh agar tercapai perdamaian dan keselamatan dunia.  Terjadi kekerasan dalam rumah tangga, atau perceraian karena mereka telah hilang sentuhan dan rasa kasihan [rahman] kepada pasangan sehingga, lalu muncul rasa benci dalam benak masing-masing. Mungkin akibat sebab satu dari mereka telah tergoda cinta dengan selingkuhan yang lain. Ini hanya efek dari zaman yang gelap, dan kejadian demikian sedang lumrah terjadi.   Sob, sekarang ini Kita telah banyak kehilangan sentuhan rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahiim]. Sehingga banyak cekcok dalam rumah lamin atau rumah tangga, kita menjadi tak segan memukul atau menendang, memutilasi tubuh dan meninggalkan pasangan kita, itu karena kita sedang hilang sentuhan rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahim] pada sesama makhluq.   Menendang kucing karena kebencian pada binatang, adalah wujud kita tidak memiliki sentuhan rasa kasih [rahman] kepada sesama makhluq Tuhan. Kalau menyukai makhluq Tuhan karena sexy belaka, itu karena cinta atau napsu belaka, bukan karena kasih dan sayang. Artinya bukan karena anjuran Tuhan, tapi karena anjuran nafsu dan nafas belaka  Mempertahankan pernikahan tidak hanya memerlukan cinta, tapi memerlukan rasa kasih dan rasa sayang. Itulah hal-hal yang utama dalam bahtera perlaminan. Kita harus selalu kasihan kepada pasangan hidup kita.  Kesalahan zaman kini adalah, banyak pernyataan sikap wanita, bahwa tidak mau dinikahi oleh pria dengan alasan karena pria itu hanya merasa kasih-an [rahman] kepada wanita tersebut. Wanita tersebut akan merasa terhina jika ia dikasihani.  Sang wanita akan berkata dengan penuh makna, “Mas… aku tidak mau jika kau menikahi aku hanya karena rasa kasih-an [rahman] padaku.”  Padahal dikasihani oleh pria adalah hal yg pokok dan haqiqi dari Tuhan Sang Khaliq. Bukan dengan di-Cinta-i anonim  nafsu dan bisa dibeli di setiap kota bahkan mudah ditemui dipinggir jalan dengan cukup ditukar dengan uang ribuan aja..  Lelaki cepat menaruh rasa cinta dengan siapa saja, namun belum tentu memiliki atau menaruh rasa kasih-an dan rasa sayang pada setiap wanita. Lelaki kerap berlaku seperti kucing garong yang tinggal bukak sithik joss. Begitu ia bertemu perempuan ia langsung bisa bersetubuh. Begitu ia masuk tempat pelacuran ia langsung “jatuh cinta”, ia langsung berkelamin ria.  ****  Itulah arti cinta, adalah bukan rasa kasih-an dan rasa sayang lagi. Melainkan gelora yang menyala-nyala dan mudah padam begitu maksud tercapai.  Tyuss, Kenapa ya banyak perceraian pada zaman sekarang?  Jawabnya: Karena mereka tidak memiliki rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahim] kepada pasangannya. Mereka memiliki keinginan lain yaitu keinginan manusia. Manusia dengan manusia lain tidak akan pernah bisa cocok, melainkan harus berselaras dan berharmoni. Jika telah sepakat dalam perlaminan, maka ego pribadi harus diubahkan. Jika tidak maka kapal akan pecah dan karam. Sekali lagi ane ingatkan Guys, Yang diperlukan dunia adalah kasih sayang (cuma itu...!!)   Cinta itu akan selalu berubah-ubah arti menurut kepentingan zaman, kepentingan bisnis, dan keadaan. sedang ujud dan rasa dari kasih sayang adalah abadi dari dahulu sehingga kini.  Dunia tidak perlu asyik masyuk untuk sebuah kelahiran bayi, namum memerlukan kasih dan sayang untuk melahirkan dan menumbuh kembangkan insan manusia dalam keselamatan dan perdamaian dunia.  So, kapan ente berkasih sayang Guys agar bisa ber-asyik masyuk..??? (untuk yang takut nikah..!!)Jadi ketika ada orang mengatakan, “aku cinta padamu,” adalah sama arti dengan ia mengatakan, “aku pita padamu,” atau, “aku cincin padamu.” Sungguh menjadi aneh dan rancu jadinya kan. Mungkin makna yang tersembunyi adalah, “aku terikat dengan kamu.” Tapi hanya terikat, dasar laki-laki masih bisa selingkuh atau membuat konspirasi ranjang dengan yang lain, beuhh...

Kalau digambarkan dan diterjemahkan dengan bahasa Arab, juga tidak mewakili seperti wujud sebuah aqad, jika cinta itu tali ikatan seperti tali cinta. Karena mereka menamakan cinta sejak pandangan pertama. 

Arti aqad adalah iqad atau iqadan yang kemudian melahirkan kata ikat atau ikatan sebagaimana istilah untuk utas tali dalam bahasa Indonesia.


Jadi cinta arti cinta secara harfiah adalah sebuah cerita untuk orang dewasa yang hendak naik rumah berjenjang atau rumah tingkat atau rumah bertangga. Rumah bertangga atau rumah berjenjang biasa disebut lamin. Di mana lamin adalah rumah bertingkat tempat berkumpul keluarga besar suatu suku di Kalimantan. Sehingga arti lain Rumah Tingkat atau Rumah Tangga adalah Lamin.

Kemudian orang menyebut “naik lamin” atau “naik pe~lamin~an”. Yaitu sebagai kiasan menuju tatanan rumah besar yang naik tangga berjenjang di mana dalam kehidupan kita akan menemukan jenjang-jenjang kesulitan dan ujian hidup.

Alat untuk berumah tangga disebut (maaf: ke~lamin). Jadi fungsi alat kelamin adalah untuk berumah tangga bukan untuk berpacaran dan apalagi untuk melacur dan berbuat yang tidak senonoh. Tidak untuk berbuat yang enggak-enggak dan yang engguk-engguk, atau kuk-kik-kuk...

Dan jangan pula ente menawarkan sebuah kalimat seperti ini, “Mari main ke rumah ane,” karena anonim dari, “Mari main ke lamin ane.” Karena bermain kelamin adalah tidak senonoh dan dilarang oleh presiden, hoho..(lebih aman ngajak itu dengan kata "silaturrahim")

Ya, cinta dan rumah tangga memang memerlukan kelamin. Dan secara tidak legal banyak penjual cinta atau penjual kelamin.

Sulit pula ditemukan istilah penjual kasih sayang, karena kasih sayang tidak dijual baik pra bayar maupun pasca bayar. Beda sekali dengan germo yang leluasa menjual beli cinta dan kelamin tanpa perlu naik pelamin dahulu.



****

Cinta juga dalam bahasa Persia disebut asyiq, jika diejakan dalam bahasa Indonesia menulisnya menjadi asyik. Yaitu kondisi yang lupa diri dan lena. Kondisi yang nikmat dan kepayang. Sedangkan Orang yg bercinta biasa disebut masyuq sehingga ada istilah sedang ber-asyik masyuk dalam cumbu mencumbu. Yaitu penggambaran suasana hohohihek dan tidak senonoh.


So, Jika ada yang menyandangkan republik ini telah menjadi “republik cinta” karena rukunnya antar agama maka bisa jadi disebut “republik asyik”, maka wajar saja telah menjadi “republik nafsu” atau “republik mesum”, nah lho... 
Yang diperlukan negeri ini dan pejabatnya adalah sentuhan kasih sayang kepada rakyatnya, bukan sentuhan nafsu dan ambisi palsu.

Pemaksaan terjemah kata cinta dari bahasa Arab  adalah dari kata hubb (jika pengen belajar bisa buka link ini). Kata bahasa Arab yaitu hubb diartikan cinta, padahal arti sesungguhnya dari hubb adalah suka atau menyenangi. Kata hubb kemudian berkembang dalam bahasa Inggris menjadi hobby yaitu kesukaan atau kesenangan dan kemudian masuk dalam serapan bhasa indonesia.

Ini Sama dengan istilah amateur yaitu gambaran “suka akan sesuatu”, yang mana datang dari pengembangan kata amar dan amor
So, jika dalam contoh praktek misal: Tinju amateur berarti tinju karena kesukaan belaka, bukan sebagai profesi mencari uang, trus misal: Radio amateur adalah radio untuk kesukaan belaka bukan radio niaga (untuk mencari untung), sama juga dengan penulis blog ini yang masih amatiran, hohoho...!!!.


Sob, Kalau kita perhatikan dengan seksama dan teliti aja, film-fim Indonesia pada tahun 1960-70 itu tidak memakai kata cinta untuk mengucap ketertarikan atau jatuh hati. Aktor/Aktris atau bintang film pada tahun itu akan berkata, “Mala… aku kasih padamu, aku sayang padamu.” bukan "aku cinta padamu" seperti sinetron2 ABG jaman sekarang.

Film-film masa lalu mengingatkan kita, betapa santunnya bangsa Indonesia di masa lalu.

Penterjemahan dan pengartian cinta menjadi banyak ma’na. Terlebih dalam bahasa Indonesia kian menjadi rancu, karena bahasa Indonesia bukan bahasa ilmu. Dokter cinta dan peramal cinta juga tidak menjabarkan, “apakah itu cinta”. Arti cinta selalu berubah-ubah setiap saat sesusai keperluan zaman.


                                                                  * * *
M-AREA- Hari senin yang bikin malas gini enaknya ngebahas cinta-cintaan ya biar semangat. Asal kita tahu ya Guys kata Cinta itu bukan kata asli bahasa Indonesia atau Melayu lho.. Ia datang dari pada bahasa Spanyol dan Portugis ke tanah Melayu semasa zaman kolonial Eropa dahulu.   Arti cinta adalah pita sebagai tali pengikat. Dan arti kedua dari pada cinta adalah cincin. Pita sendiri juga bukan asli bahasa Indonesia, melainkan dari kata fita bahasa milik orang Portugis. Biasanya pita adalah berkait erat dengan bentuk pemberian cadeau atau kado atau cindera mata. Pengistilihan kata kado sendiri adalah meniru 'lughah' Belanda, kata lain dari hadiyah. Dalam sastra Melayu asli, tidak ditemukan kata cinta, melainkan hanya kata kasih dan sayang atau bahasa 'keren'nya rahman wa rahim, seperti termakhtub dalam pantun Melayu berikut: dari mana punai melayang, dari sawah turun ke kali   dari mana kasih sayang dari mata turun ke hati  Di kemudian hari pantun itu 'ber-ulah' dan berubah menjadi:     dari mana datangnya lintah dari sawah turun ke kali    dari mana datangnya cintadari mata turun ke hati  Dalam Bahasa Indonesia sendiri tidak bisa menterjemahkan dan menggambarkan secara pasti apakah itu sebenarnya cinta.  Yang mesti kita pahami ya guys, sejarah awal kata cinta di Nusantara adalah wujud bentuk pemberian cincin berpita atau cadeau (cindera mata) ketika orang melamar (khitbah) calon istri sebagai tanda "jadi" untuk pernikahan. Ini adalah efek ekpansi bahasa dari ekspansi militer Portugis di Nusantara pada masa lalu.  Jadi ketika ada orang mengatakan, “aku cinta padamu,” adalah sama arti dengan ia mengatakan, “aku pita padamu,” atau, “aku cincin padamu.” Sungguh menjadi aneh dan rancu jadinya kan. Mungkin makna yang tersembunyi adalah, “aku terikat dengan kamu.” Tapi hanya terikat, dasar laki-laki masih bisa selingkuh atau membuat konspirasi ranjang dengan yang lain, beuhh...  Kalau digambarkan dan diterjemahkan dengan bahasa Arab, juga tidak mewakili seperti wujud sebuah aqad, jika cinta itu tali ikatan seperti tali cinta. Karena mereka menamakan cinta sejak pandangan pertama.   Arti aqad adalah iqad atau iqadan yang kemudian melahirkan kata ikat atau ikatan sebagaimana istilah untuk utas tali dalam bahasa Indonesia.   Jadi cinta arti cinta secara harfiah adalah sebuah cerita untuk orang dewasa yang hendak naik rumah berjenjang atau rumah tingkat atau rumah bertangga. Rumah bertangga atau rumah berjenjang biasa disebut lamin. Di mana lamin adalah rumah bertingkat tempat berkumpul keluarga besar suatu suku di Kalimantan. Sehingga arti lain Rumah Tingkat atau Rumah Tangga adalah Lamin.  Kemudian orang menyebut “naik lamin” atau “naik pe~lamin~an”. Yaitu sebagai kiasan menuju tatanan rumah besar yang naik tangga berjenjang di mana dalam kehidupan kita akan menemukan jenjang-jenjang kesulitan dan ujian hidup.  Alat untuk berumah tangga disebut (maaf: ke~lamin). Jadi fungsi alat kelamin adalah untuk berumah tangga bukan untuk berpacaran dan apalagi untuk melacur dan berbuat yang tidak senonoh. Tidak untuk berbuat yang enggak-enggak dan yang engguk-engguk, atau kuk-kik-kuk...  Dan jangan pula ente menawarkan sebuah kalimat seperti ini, “Mari main ke rumah ane,” karena anonim dari, “Mari main ke lamin ane.” Karena bermain kelamin adalah tidak senonoh dan dilarang oleh presiden, hoho..(lebih aman ngajak itu dengan kata "silaturrahim")  Ya, cinta dan rumah tangga memang memerlukan kelamin. Dan secara tidak legal banyak penjual cinta atau penjual kelamin.  Sulit pula ditemukan istilah penjual kasih sayang, karena kasih sayang tidak dijual baik pra bayar maupun pasca bayar. Beda sekali dengan germo yang leluasa menjual beli cinta dan kelamin tanpa perlu naik pelamin dahulu.   ****  Cinta juga dalam bahasa Persia disebut asyiq, jika diejakan dalam bahasa Indonesia menulisnya menjadi asyik. Yaitu kondisi yang lupa diri dan lena. Kondisi yang nikmat dan kepayang. Sedangkan Orang yg bercinta biasa disebut masyuq sehingga ada istilah sedang ber-asyik masyuk dalam cumbu mencumbu. Yaitu penggambaran suasana hohohihek dan tidak senonoh.   So, Jika ada yang menyandangkan republik ini telah menjadi “republik cinta” karena rukunnya antar agama maka bisa jadi disebut “republik asyik”, maka wajar saja telah menjadi “republik nafsu” atau “republik mesum”, nah lho...  Yang diperlukan negeri ini dan pejabatnya adalah sentuhan kasih sayang kepada rakyatnya, bukan sentuhan nafsu dan ambisi palsu.  Pemaksaan terjemah kata cinta dari bahasa Arab  adalah dari kata hubb (jika pengen belajar bisa buka link ini). Kata bahasa Arab yaitu hubb diartikan cinta, padahal arti sesungguhnya dari hubb adalah suka atau menyenangi. Kata hubb kemudian berkembang dalam bahasa Inggris menjadi hobby yaitu kesukaan atau kesenangan dan kemudian masuk dalam serapan bhasa indonesia.  Ini Sama dengan istilah amateur yaitu gambaran “suka akan sesuatu”, yang mana datang dari pengembangan kata amar dan amor.  So, jika dalam contoh praktek misal: Tinju amateur berarti tinju karena kesukaan belaka, bukan sebagai profesi mencari uang, trus misal: Radio amateur adalah radio untuk kesukaan belaka bukan radio niaga (untuk mencari untung), sama juga dengan penulis blog ini yang masih amatiran, hohoho...!!!.   Sob, Kalau kita perhatikan dengan seksama dan teliti aja, film-fim Indonesia pada tahun 1960-70 itu tidak memakai kata cinta untuk mengucap ketertarikan atau jatuh hati. Aktor/Aktris atau bintang film pada tahun itu akan berkata, “Mala… aku kasih padamu, aku sayang padamu.” bukan "aku cinta padamu" seperti sinetron2 ABG jaman sekarang.  Film-film masa lalu mengingatkan kita, betapa santunnya bangsa Indonesia di masa lalu.  Penterjemahan dan pengartian cinta menjadi banyak ma’na. Terlebih dalam bahasa Indonesia kian menjadi rancu, karena bahasa Indonesia bukan bahasa ilmu. Dokter cinta dan peramal cinta juga tidak menjabarkan, “apakah itu cinta”. Arti cinta selalu berubah-ubah setiap saat sesusai keperluan zaman.                                                                     * * *  Perlu kita katahui ya Guys, Tuhan menurunkan paham kasih dan sayang atau paham rahman dan rahim. Suatu ajaran tentang kasih sayang untuk pergaulan dunia, makanya segala sesuatu aktifitas itu lebih afdhal diawali dengan basmalah, karena dengan itu kita telah menyebarkan kasih dan sayang disegala bidang.  Artinya dengan begitu  kita harus selalu memiliki rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahiim] kepada sesama makhluq, punya rasa kasihan kepada kekasih, juga kasihan kepada pasangan. Memiliki rasa kasihan kepada suku yang hitam atau yang putih, memiliki rasa kasihan kepada musuh agar tercapai perdamaian dan keselamatan dunia.  Terjadi kekerasan dalam rumah tangga, atau perceraian karena mereka telah hilang sentuhan dan rasa kasihan [rahman] kepada pasangan sehingga, lalu muncul rasa benci dalam benak masing-masing. Mungkin akibat sebab satu dari mereka telah tergoda cinta dengan selingkuhan yang lain. Ini hanya efek dari zaman yang gelap, dan kejadian demikian sedang lumrah terjadi.   Sob, sekarang ini Kita telah banyak kehilangan sentuhan rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahiim]. Sehingga banyak cekcok dalam rumah lamin atau rumah tangga, kita menjadi tak segan memukul atau menendang, memutilasi tubuh dan meninggalkan pasangan kita, itu karena kita sedang hilang sentuhan rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahim] pada sesama makhluq.   Menendang kucing karena kebencian pada binatang, adalah wujud kita tidak memiliki sentuhan rasa kasih [rahman] kepada sesama makhluq Tuhan. Kalau menyukai makhluq Tuhan karena sexy belaka, itu karena cinta atau napsu belaka, bukan karena kasih dan sayang. Artinya bukan karena anjuran Tuhan, tapi karena anjuran nafsu dan nafas belaka  Mempertahankan pernikahan tidak hanya memerlukan cinta, tapi memerlukan rasa kasih dan rasa sayang. Itulah hal-hal yang utama dalam bahtera perlaminan. Kita harus selalu kasihan kepada pasangan hidup kita.  Kesalahan zaman kini adalah, banyak pernyataan sikap wanita, bahwa tidak mau dinikahi oleh pria dengan alasan karena pria itu hanya merasa kasih-an [rahman] kepada wanita tersebut. Wanita tersebut akan merasa terhina jika ia dikasihani.  Sang wanita akan berkata dengan penuh makna, “Mas… aku tidak mau jika kau menikahi aku hanya karena rasa kasih-an [rahman] padaku.”  Padahal dikasihani oleh pria adalah hal yg pokok dan haqiqi dari Tuhan Sang Khaliq. Bukan dengan di-Cinta-i anonim  nafsu dan bisa dibeli di setiap kota bahkan mudah ditemui dipinggir jalan dengan cukup ditukar dengan uang ribuan aja..  Lelaki cepat menaruh rasa cinta dengan siapa saja, namun belum tentu memiliki atau menaruh rasa kasih-an dan rasa sayang pada setiap wanita. Lelaki kerap berlaku seperti kucing garong yang tinggal bukak sithik joss. Begitu ia bertemu perempuan ia langsung bisa bersetubuh. Begitu ia masuk tempat pelacuran ia langsung “jatuh cinta”, ia langsung berkelamin ria.  ****  Itulah arti cinta, adalah bukan rasa kasih-an dan rasa sayang lagi. Melainkan gelora yang menyala-nyala dan mudah padam begitu maksud tercapai.  Tyuss, Kenapa ya banyak perceraian pada zaman sekarang?  Jawabnya: Karena mereka tidak memiliki rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahim] kepada pasangannya. Mereka memiliki keinginan lain yaitu keinginan manusia. Manusia dengan manusia lain tidak akan pernah bisa cocok, melainkan harus berselaras dan berharmoni. Jika telah sepakat dalam perlaminan, maka ego pribadi harus diubahkan. Jika tidak maka kapal akan pecah dan karam. Sekali lagi ane ingatkan Guys, Yang diperlukan dunia adalah kasih sayang (cuma itu...!!)   Cinta itu akan selalu berubah-ubah arti menurut kepentingan zaman, kepentingan bisnis, dan keadaan. sedang ujud dan rasa dari kasih sayang adalah abadi dari dahulu sehingga kini.  Dunia tidak perlu asyik masyuk untuk sebuah kelahiran bayi, namum memerlukan kasih dan sayang untuk melahirkan dan menumbuh kembangkan insan manusia dalam keselamatan dan perdamaian dunia.  So, kapan ente berkasih sayang Guys agar bisa ber-asyik masyuk..??? (untuk yang takut nikah..!!)

Perlu kita katahui ya Guys, Tuhan menurunkan paham kasih dan sayang atau paham rahman dan rahim. Suatu ajaran tentang kasih sayang untuk pergaulan dunia, makanya segala sesuatu aktifitas itu lebih afdhal diawali dengan basmalah, karena dengan itu kita telah menyebarkan kasih dan sayang disegala bidang.

Artinya dengan begitu  kita harus selalu memiliki rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahiim] kepada sesama makhluq, punya rasa kasihan kepada kekasih, juga kasihan kepada pasangan. Memiliki rasa kasihan kepada suku yang hitam atau yang putih, memiliki rasa kasihan kepada musuh agar tercapai perdamaian dan keselamatan dunia.

Terjadi kekerasan dalam rumah tangga, atau perceraian karena mereka telah hilang sentuhan dan rasa kasihan [rahman] kepada pasangan sehingga, lalu muncul rasa benci dalam benak masing-masing. Mungkin akibat sebab satu dari mereka telah tergoda cinta dengan selingkuhan yang lain. Ini hanya efek dari zaman yang gelap, dan kejadian demikian sedang lumrah terjadi.


Sob, sekarang ini Kita telah banyak kehilangan sentuhan rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahiim]. Sehingga banyak cekcok dalam rumah lamin atau rumah tangga, kita menjadi tak segan memukul atau menendang, memutilasi tubuh dan meninggalkan pasangan kita, itu karena kita sedang hilang sentuhan rasa kasihan [rahman] dan rasa sayang [rahim] pada sesama makhluq.


Menendang kucing karena kebencian pada binatang, adalah wujud kita tidak memiliki sentuhan rasa kasih [rahman] kepada sesama makhluq Tuhan. Kalau menyukai makhluq Tuhan karena sexy belaka, itu karena cinta atau napsu belaka, bukan karena kasih dan sayang. Artinya bukan karena anjuran Tuhan, tapi karena anjuran nafsu dan nafas belaka

Mempertahankan pernikahan tidak hanya memerlukan cinta, tapi memerlukan rasa kasih dan rasa sayang. Itulah hal-hal yang utama dalam bahtera perlaminan. Kita harus selalu kasihan kepada pasangan hidup kita.

Kesalahan zaman kini adalah, banyak pernyataan sikap wanita, bahwa tidak mau dinikahi oleh pria dengan alasan karena pria itu hanya merasa kasih-an [rahman] kepada wanita tersebut. Wanita tersebut akan merasa terhina jika ia dikasihani.

Sang wanita akan berkata dengan penuh makna, “Mas… aku tidak mau jika kau menikahi aku hanya karena rasa kasih-an [rahman] padaku.”

Padahal dikasihani oleh pria adalah hal yg pokok dan haqiqi dari Tuhan Sang Khaliq. Bukan dengan di-Cinta-i anonim  nafsu dan bisa dibeli di setiap kota bahkan mudah ditemui dipinggir jalan dengan cukup ditukar dengan uang ribuan aja..

Lelaki cepat menaruh rasa cinta dengan siapa saja, namun belum tentu memiliki atau menaruh rasa kasih-an dan rasa sayang pada setiap wanita. Lelaki kerap berlaku seperti kucing garong yang tinggal bukak sithik joss. Begitu ia bertemu perempuan ia langsung bisa bersetubuh. Begitu ia masuk tempat pelacuran ia langsung “jatuh cinta”, ia langsung berkelamin ria.


****

Itulah arti cinta, adalah bukan rasa kasih-an dan rasa sayang lagi. Melainkan gelora yang menyala-nyala dan mudah padam begitu maksud tercapai.

Tyuss, Kenapa ya banyak perceraian pada zaman sekarang?

Jawabnya: Karena mereka tidak memiliki rasa kasih [rahman] dan rasa sayang [rahim] kepada pasangannya. Mereka memiliki keinginan lain yaitu keinginan manusia. Manusia dengan manusia lain tidak akan pernah bisa cocok, melainkan harus berselaras dan berharmoni. Jika telah sepakat dalam perlaminan, maka ego pribadi harus diubahkan. Jika tidak maka kapal akan pecah dan karam.
Sekali lagi ane ingatkan Guys, Yang diperlukan dunia adalah kasih sayang (cuma itu...!!)


Cinta itu akan selalu berubah-ubah arti menurut kepentingan zaman, kepentingan bisnis, dan keadaan. sedang ujud dan rasa dari kasih sayang adalah abadi dari dahulu sehingga kini.

Dunia tidak perlu asyik masyuk untuk sebuah kelahiran bayi, namum memerlukan kasih dan sayang untuk melahirkan dan menumbuh kembangkan insan manusia dalam keselamatan dan perdamaian dunia.

So, kapan ente berkasih sayang Guys agar bisa ber-asyik masyuk..??? (untuk yang takut nikah..!!)



Kesimpulan: untuk menghindari kerancauan istilah cinta (nafsu) maka penulis nyaranin setiap cinta harus dibarengi dengan Halalan (jadi sesuatu yang batu jadi pahala), setuju...??

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar