Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
14.10.13 | Senin, Oktober 14, 2013 | 0 Comments

[Bukan] Diskriminatif

 Rasulullah SAW bersabda, "Suatu ketika ada seseorang yang menggiring sapi (sejenis kerbau) yang di atas punggungnya membawa beban -dalam riwayat lain, "Tiba-tiba laki-laki tersebut menaikinya dan memukulnya-. Maka berkatalah sapi tersebut, "Sesungguhnya kami diciptakan bukan untuk keperluan ini, aku diciptakan untuk membajak sawah." Maka orang-orang berkata, "Subhanallah, seekor sapi dapat berbicara." Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya aku diberi amanah untuk ini, begitu juga Abu Bakar dan Umar." (HR. Bukhari dan Muslim).    Demikianlah, Allah SWT menghiasi makhluknya dengan kekuatan dan keistimewaan yang berbeda-beda, dan Allah SWT memberikan piranti kepada makhluk sesuai dengan tujuan ia diciptakan. Kerbau tidak diciptakan untuk mengangkat beban dan dijadikan tunggangan, akan tetapi diciptakan untuk membajak sawah, maka mempergunakan kerbau sebagai kendaraan atau untuk mengangkat beban berarti menyalahi maksud diciptakannya kerbau dan tidak sesuai dengan keistimewaan yang telah diberikan Allah SWT kepada kerbau.  Demikianlah halnya diciptakannya laki-laki dan perempuan yang juga merupakan makhluk Allah SWT. Dia menjadikan laki-laki dan perempuan serta memberikan kelebihan dan keistimewaan yang berbeda sesuai dengan tugas dan peranannya. Kita dapatkan perbedaan yang menyolok antara keduanya baik dalam sifat, susunan tubuh, gerak-geriknya, cara berjalan, duduk, berdiri, cara berbicara, kesenangannya, kebiasaannya dan juga perasaanya. Perbedaan tersebut sesuai dengan kekhususan fungsi dan peranannya sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.  Menuntut persamaan gender adalah sebuah tuntutan untuk memaksakan kesamaan dua hal yang sesungguhnya berbeda. Menyeru persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan adalah bentuk "diskriminatif" terhadap fithrah yang telah Allah SWT gariskan terhadap manusia. Kalau saja tugas dan peranan laki-laki sama dengan perempuan, lantas dimanakah letak kebijakan Allah SWT menciptakan manusia menjadi dua jenis? Mengapa tidak cukup menciptakan dengan satu jenis kelamin saja jika memang sama tugas dan hak-haknya? Allah SWT berfirman, "Tidaklah laki-laki itu seperti wanita."
Rasulullah SAW bersabda, "Suatu ketika ada seseorang yang menggiring sapi (sejenis kerbau) yang di atas punggungnya membawa beban -dalam riwayat lain, "Tiba-tiba laki-laki tersebut menaikinya dan memukulnya-. Maka berkatalah sapi tersebut, "Sesungguhnya kami diciptakan bukan untuk keperluan ini, aku diciptakan untuk membajak sawah." Maka orang-orang berkata, "Subhanallah, seekor sapi dapat berbicara." Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya aku diberi amanah untuk ini, begitu juga Abu Bakar dan Umar." (HR. Bukhari dan Muslim).




Demikianlah, Allah SWT menghiasi makhluknya dengan kekuatan dan keistimewaan yang berbeda-beda, dan Allah SWT memberikan piranti kepada makhluk sesuai dengan tujuan ia diciptakan. Kerbau tidak diciptakan untuk mengangkat beban dan dijadikan tunggangan, akan tetapi diciptakan untuk membajak sawah, maka mempergunakan kerbau sebagai kendaraan atau untuk mengangkat beban berarti menyalahi maksud diciptakannya kerbau dan tidak sesuai dengan keistimewaan yang telah diberikan Allah SWT kepada kerbau.


Demikianlah halnya diciptakannya laki-laki dan perempuan yang juga merupakan makhluk Allah SWT. Dia menjadikan laki-laki dan perempuan serta memberikan kelebihan dan keistimewaan yang berbeda sesuai dengan tugas dan peranannya. Kita dapatkan perbedaan yang menyolok antara keduanya baik dalam sifat, susunan tubuh, gerak-geriknya, cara berjalan, duduk, berdiri, cara berbicara, kesenangannya, kebiasaannya dan juga perasaanya. Perbedaan tersebut sesuai dengan kekhususan fungsi dan peranannya sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.
Menuntut persamaan gender adalah sebuah tuntutan untuk memaksakan kesamaan dua hal yang sesungguhnya berbeda. Menyeru persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan adalah bentuk "diskriminatif" terhadap fithrah yang telah Allah SWT gariskan terhadap manusia. Kalau saja tugas dan peranan laki-laki sama dengan perempuan, lantas dimanakah letak kebijakan Allah SWT menciptakan manusia menjadi dua jenis? Mengapa tidak cukup menciptakan dengan satu jenis kelamin saja jika memang sama tugas dan hak-haknya? Allah SWT berfirman, "Tidaklah laki-laki itu seperti wanita."

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar