Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
29.6.12 | Jumat, Juni 29, 2012 | 0 Comments

Perempuan Tak Boleh Lupakan Kodrat




Ibu rumah tangga
Perempuan biasanya identik dengan urusan kamar dan dapur rumah tangga. Namun, saat emansipasi wanita dan perjuangan kesetaraan gender yang disuarakan oleh kaum perempuan merubah sebahagian bahkan keseluruhan peran perempuan dalam kehidupan rumah tangga. Saat ini, perempuan sudah banyak yang berpikir untuk berkarir di perusahaan atau korporasi tertentu dan banyak juga yang terjun langsung menjadi pengusaha. Hal ini mulai menggeser paradigma yang dulunya laki-laki pasti lebih tinggi posisinya dibandingkan perempuan.

Perempuan identik dengan bunga, cantik dan menawan dengan segala pesona. Anugerah yang diberikan kepada kaum perempuan bak sebuah bunga yang senantiasa mengundang perhatian orang yang melihatnya. Kini sudah banyak wanita perkasa yang tak hanya mengurus rumah tangga, tapi sudah banyak wanita yang memegang kekuasaan tertinggi suatu perusahaan. Tak ada yang salah dengan hal ini, kan namanya juga kesetaraan gender. Walau sibuk, banyak wanita karir yang mengaku tetap dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan rumah tangga. Menurut mereka, suami-suami para wanita tersebut sudah mengerti profesi masing-masing dan memberi mereka keleluasaan dalam berkarir asal urusan rumah tangga tidak terbengkalai.
Kenyataan saat ini bahwa banyak suami yang memang memberikan kebebasan istri mereka menjadi wanita karir, tapi banyak juga yang tidak menyetujui istri mereka terjun ke dunia kerja karena menurut mereka biar suami saja yang mengurus keuangan keluarga dan istri yang bertanggung jawab urusan rumah tangga. Tak ada yang salah, karena memang ada keuntungan dan kekurangan masing-masing. Yang menjadi masalah kalau sampai terjadi cekcok rumah tangga diantara pasangan yang disebabkan urusan karir sang istri. Terlebih jika mereka baru punya anak yang masih balita dan membutuhkan kasih sayang Ibu dan ASI sebagai sumber makanan terbaik bayi. Namun, banyak keluarga yang mempekerjakan baby sister untuk mengurusi anak dan memberi bayi mereka susu formula yang tentu saja khasiatnya berbeda dengan khasiat Air Susu Ibu (ASI). Parahnya, jangan sampai karena istri terlalu sibuk mengurus karir sehingga waktu bertemu dan berkomunikasi menjadi susah sehingga sang anak lebih mengenal baby sister sebagai Ibu mereka.
Anak-anak apalagi yang masih balita memang masih sangat membutuhkan curahan kasih sayang dan perhatian dari sang Ibu. Tapi hal tersebut tidak akan menjadi kesulitan jika suami juga banyak berperan membantu mengurusi anak dan bisnis. Jadi, suami dan istri harus kompak. Perempuan harus jadi panutan, tidak boleh mengabaikan tugas dan kodratnya, menjadi istri, ibu dan perempuan yang berkarir, semuanya harus seiring sejalan.

Sumber: blogdetik

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar