Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
4.2.13 | Senin, Februari 04, 2013 | 0 Comments

[Klaim] Manusia Clean


Mooner [area]- Sebenarnya tidak beda dengan bayang-bayang, aku juga dijuluki Da'i dan Da'iyah Clean, yang senantiasa menjaga kebersihan, terlebih kebersihan akhlak dan hati.


Jadwal aktifitasku segudang, janji-janjiku selemari, bahasaku tersusun rapi bahkan nggak jauh beda dengan politikus sejati, tongkronganku mercy asli Germany,pokoknya sibuk dah jika ente liat lingkaran spidol di penanggalanku..


Ah
, aku jadi malu. Dakwah, jihad dan nasehat merupakan pakaian keseharianku, [Klaim] sebagai manusia Clean sloganku (walau semua orang tau, aku ngejual isi ceramahku..).


Pokoknya aku mempunyai sesuatu yang orang lain belum tentu punya, bercita-cita yang belum tentu orang lain punya, sudahlah..!


“Katakanlah apakah akan Kami beritahukan padamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”(QS. Al Kahfi: 103)


Tiba-tiba hati ini tergerak untuk mengusap sebelah mata, dan tampak dua helai bulu mata menempel di ujung jari. Lalu kutiup, terbang dan hilang. Setiap kali diri ini bertanya, ke mana jatuhnya bulu mata itu?

Dan selalu hati kecilku (baca: egoku) jawab,
"Di atas bumi yang fana ini, paling tidak, masih di sekitar diri ini berdiri".


Lalu terbayang diri ini begitu lemah dan kerdil dibanding luas dan buasnya kehidupan dunia. Manusia memang lemah, seperti bulu mataku!

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”
(QS. An Nissa':28)


Kucoba bertanya kepada bayang-bayang semu, yang senantiasa menyertai derap langkahku.
"Siapa Anda?, Siapa kalian?" Tanyaku.

Bayang-bayang menjawab, aku adalah Da'i dan Da'iyah [klaim] Clean (Suci).
Alhamdulillah, Tuhanku menjadikan aku seperti sekarang, menarik, aktif, bergejolak, supel, n’ sholih (katanya..)

"Aah…, bayang-bayang itu memuji dirinya sendiri. Apakah dia tidak tahu, isi dalam keranjang sampah disana masih banyak yang lebih berharga dari dirinya, di mata Tuhannya, yaa … di mata Tuhannya, bukan di mata kawan-kawan seaktifitas (seprofesi) yang memuji dirinya sedimikian rupa sehingga dia ghurur atau terpedaya".

“Kehidupan dunia telah memperdaya mereka.”
(QS. Al An’am: 130)


Lalu, dengan malu-malu, kutanya diriku ‘Siapa Anda??’,
yaa..siapa diriku. Demi Tuhan pemilik Ka’bah, aku malu menjawabnya. "Apakah tidak ada pertanyaan lain?"

Baiklah aku jawab, ya Allah saksikanlah,!

"Sebenarnya aku tidak beda dengan bayang-bayang ini, aku juga dijuluki Da'i dan Da'iyah [klaim] Clean (suci/bersih), yang senantiasa menjaga kebersihan, terlebih kebersihan akhlak dan hati. Jadwal aktifitasku segudang, janji-janjiku selemari, tongkronganku juga Mercy tapi buatan Italy, pokoknya juga sibuk dah.."


"Ah, aku jadi malu. Dakwah, ceramah, ngoceh tentang jihad dan nasehat merupakan pakaian keseharianku, Manusia [klaim] Clean itu motto-ku. Pokoknya aku mempunyai sesuatu yang orang lain belum tentu punya, bercita-cita yang belum tentu orang lain punya,sudahlah segini aja promoku.!!"


“Katakanlah apakah akan Kami beritahukan padamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”(QS. Al Kahfi: 103)


Ya Allah, aku ingin tahu…
Kita semua ingin tahu..

“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”(QS. Al Kahfi: 104)

Yaa Rabbi, maafkan hambaMu yang tertipu oleh perbuatannya sendiri. Begitulah aku sebagai manusia hanya memandang diri sendiri melalui pas photo close up yang bersih, elok tetapi tidak utuh. Yang aslinya begitu kotor dan keruh. Sebaliknya memandang orang lain, yang lebih mudah meng-klaim manusia pendosa, yang jabatannya rendah memandang penuh hina, yang tidak seprofesi kita meng-klaim mereka ahli neraka, dengan pandangan manusia super dan tinggi sok clean [suci] itulah cara pandangku. Sehingga yang lain “tidak seperti aku,” maka harus di”aku”kanlah aku…dan secara nyata aku lebih hina dari fir'aun.


Sebaiknya aku tanya pada bayang-bayang ini, "bagaimana keadaanmu?" Tanyaku.

"So bad, buruk..!, Belakangan, hampir semua tawaran kegiatanku tak ada yang merespon, sedikit pengunjung. Padahal dana banyak keluar, acara pun dikemas dengan apik. Para pembicara untuk duetku adalah orang-orang yang berbobot. Tapiii…yach! Kurasa aku sudah tidak menarik lagi."


Aah..bayang-bayang ini berkeluh kesah. Apakah dia tidak tahu, di keranjang sampah sana masih banyak yang lebih hebat penderitaannya dibandingkan dirinya.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.”
(QS. Al Ma’arij: 19)


Tiba-tiba tergerak hati ini untuk mengingat-ingat, benar..! Telah terjadi peristiwa yang sama antara bayang-bayang semu dengan diriku, si Da'i dan Da'iyah [klaim] Clean! Telah banyak haflah (acara), muhadharah (seminar), dan tablighaku gulirkan tapi tidak menarik perhatian dan tidak menggerakkan hati dan perasaan orang-orang.


Fuhh…, aku tahu, ya Allah…. Ternyata peranku “sekedar menggulirkan” dan memposisikan orang-orang adalah “ember” yang harus menampung semua keinginan-keinginan.
Geli rasanya –entahlah.., ini geli jijik atau geli karena lucu- melihat diriku, si Da'i dan Da'iyah [klaim Clean seperti calo di terminal.

Menjual karcis dan berteriak-teriak, tetapi tidak pernah memanfaatkan karcis itu untuk dirinya sendiri. Merasa sudah cukup baik dan faham; biarlah kita di luar saja, sedangkan mereka –orang-orang itu- mendengarkan dengan baik dan khusyuk muhadharah, atau tabligh itu.


Ya Karim, bila demikian keadaan hati kami berpenyakit, sembuhkanlah, agar tidak menjadi hati-hati yang sombong!

Begitu mudahnya hati ini menyalahkan orang lain tidak mau mendengarkan nasehat-nasehat agama, sementara aku..,
Yaa..itu tadi, sekedar menggulirkan! Aku tidak sadar, aku ini da’i bukan calo, meminta orang untuk menghadiri majelis nasehat.


Sementara aku sibuk dengan kepanitiaannya, urusan administrasinya saja, sekali lagi sekedar menggulirkan. nggak beda kayak Calo..!


"Bukan begitu Tuaan [klaim] Clean, bukan demikian Nyonya [klaim Clean, sebagaimana mereka butuh nasehat dan ilmu-ilmu agama, kita pun demikian".


Bersimpuh kalian [klaim sebagai da'i dan da'iyah] juga bersama mereka, dalam ruangan majelis yang sama, dengan uraian dari ustadz yang sama, malah menambah harmonisnya suasana dan mendekatkan hati, bukan merendahkan kedudukan kita.


Bukankah Imam Malik rahimahullah, juga mau mendengarkan fatwa muridnya sendiri, Imam Syafi’i rahimahullah.

Aah…, kedua imam itu terlalu tinggi dibanding aku, si Da'i dan Da'iyah [klaim] Clean..
Sebenarnya, kita juga berhak atas nasehat itu.

“Wahai orang-orang yang beriman kenapa engkau katakan apa-apa yang tidak engkau kerjakan? Sungguh besar kemurkaan Allah bahwa engkau katakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
(QS. Ash-Shaff: 2-3)“



"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri? Padahal kamu membaca al Kitab? Maka tidaklah kamu berfikir?”
(QS. Al Baqarah: 44)



Wallahu a’lam wal musta’an


Komentar [area]: mooner area

0 Comment [area]:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar