Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
4.1.13 | Jumat, Januari 04, 2013 | 0 Comments

Senandung Al-Quds

Hal ardu lanna, waqudsu lanna, Allahu ….

PERNAH denger syair di atas nggak sob..? Kalo belom, jangan pernah ngaku nasyid mania. Sungguhan ane ngomong.., belom pol-polan kalo nggak tau—apalagi blank banget.


Ane kasih sedikit bocoran yee..Konon nich ya.., ini nasyid dibaptis cikal-bakal nasyid yang ada sekarang ini. Emang, jika kamu liat kasetnya, nih kaset “dingin” abis! Nggak ada credit tittle, nggak ada teks syair, nggak ada petunjuk siapa yang nyanyi, siapa yang ngebuat nich syair nasyid, tyus direkam di mana, pokoknya yang ada cuma selembar kertas doang ama judul nasyid.


Foto cover si artis..?
Uuhhh (jangan ngarep dah..), apalagi ini, nggak ada pisan bro..Yang ada cuma Tulisan Al-Quds.

Trus, juga nggak  jelas sama sekali kalo Al-Quds itu sebenernya artis atawa judul album sih. Mau konfirmasi nyari info..?
Nggak tau juga musti kemana. Tapi walo begitu, nih kaset 'underground' laku keras banget sob.. !!!


Sejak muncul kurang-lebih taon 1989 (udah sekitar 24 taonan tuh!)
Berarti waktu itu ane (pen) masih usia Balita yang unyu-unyu,hoho.. Dan Al-Quds masih aja dicari ampe sekarang. Selain harga kaset bekasnya juga cuma sekitar 8000 perak doang. Konon, inilah nasyid sejati, nasyid sesungguhnya yang bener-bener ngerefleksiin jiwa para aktivis dakwah.


Nasyid Al-Quds diperkirakan muncul sekitar akhir 80-an seiring dengan meledaknya kembali gerakan intifadha (perlawanan para mujahid) di Palestina. Tyus di sekitar Taon 1992-an, Snada pertama kali ngenalin “cara nyanyi” akapela mirip-mirip Boyz II Men. Waktu itu mereka rada nyontek dikit lagu “In The Stillness of The Night” Lagu Al-Quds yang diubah jadi “Tahajjud”. Lagu yang dibawain Snada di Balairung UI waktu itu banyak kalangan yang menganggap sebagai alternatif hiburan bagi mereka yang pengen deket dengan kesenian Islam yang waktu itu emang cekak banget. Setelah itu, Snada—sekarang minus Agus Idwar yang bikin solo karir—ngembangin sendiri teknik bernasyid mereka. Mereka ngeluarin album-album yang lumayan laku keras dan hampir nggak pernah jeblok di pasaran.


Peran musisi sekelas Dwiki Darmawan, sekaligus juga pelatih vokal Snada, nggak bisa dibilang kecil. Snada menjadi ikon sukses grup nasyid diIndonesia bahkan malaysia dan negeri serumpun lainnya.


Ada juga Izzatul Islam (biasa disebut Izzis) yang muncul sekitar tahun 1994-an juga terinspirasi dari Al-Quds dengan mengambil jenis nasyid yang full of semangat en ngebangkitkan ruhiyah yang mendengarnya. Izzis ngeluarin beberapa album. Yang paling heboh adalah album “Kembali” (1999) en “Marching-Out” (2001).Selebihnya, entah kenapa nasyid-nasyid Izzis seperti kehilangan “daya bunuh”, datar-datar aja.


Setelah Snada dan Izzis, hampir bisa dibilang nggak ada lagi grup nasyid yang bisa mewakili musik Islam sesungguhnya. Emang muncul nama-nama seperti Gradasi, Ngek, Mentari, Tarbiyah, Ruhul Jadid (yang ini disebut-sebut cuma “nerusin” konsep Izzis) dan lainnya. Jangan juga dilupain Bestari yang personilnya semua akhwat dan dikondani oleh Asma Nadia yang penulis beken itu sob...


Malaysia termasuk paling hebat dalam melahirkan grup-grup nasyid jempolan. Yang paling kentara adalah Raihan, mulai dikenal taon 1994 dengan albumnya “Puji-Pujian”. Dibandingin dengan siapapun, Raihan jelas ngetop abis di seluruh dunia. Bahkan jika dibandingin dengan Yusuf Islam (dulu bernama Cat Steven) asal Inggris sekalipun. Raihan satu-satunya grup nasyid yang udah tur keliling dunia dan pernah mentas di hadapan Ratu Inggris. Setiap album yang dikeluarin oleh Raihan dipastikan lumayan terjual laku keras. Di belakang Raihan, Negeri Jiran kemudian mengenalkan Hijaz, Diwani, Brother, Rabbani dan lainnya, yang semuanya belum menawarkan jenis nasyid yang baru.Dulu nasyid di pake sebagai pembangkit ghirah (semangat) juang para mujahid di medan perang. Isi syairnya nggak ada yang mendayu-dayu, dan cuma didendangkan ala kadarnya. Kalopun pake alat musik paling cuma duff (sejenis rebana) doang. Ya, kayak Al-Quds di atas.


Tapi Sekarang, batasan nasyid jadi nggak jelas banget (bahkan jika boleh ane kritisi, terkesan 'banci' dan cengeng banget). Ada beberapa yang pake gitar dan isinya cinta-cintaan mlulu.. (basi banget dah..!!). Ada juga nasyid yang dibikin ngerap kayak Soldier of Allah (SOA—yang ini prdouk Amrik), atau ada juga yang produk indonesia yang jarang banget di ketahui orang semacam thufail alghifari atau salameh hamzah (kalo doi-doi ini keren abeez, super militan banget bahasa syairnya, nggak 'banci') tapi kira-kira Nggak boleh? Wallohu alam (tapi bagi ane fine2 aja, toh jika ditengok dari cikal bakal tujuan nasyid untuk membangun semangat intifadha).

Yang pasti saat ini, kita musti ngembaliin lagi posisi nasyid itu ke tempat aslinya, yaitu sebagai media untuk semakin ngedeketin diri kepada Allah swt dan semangat untuk perjuangin Agama Allah.


Nah, sekarang kebayang nggak, gimana ya kalo band-band sejenis Gigi, Ungu, atawa Armada ngebawain lagu-lagu islami dengan vokal yang sangar, jingkrak-jingkrakan, raungan gitar dan suara drum yang menghentak-hentak?
Sekarang ane kembaliin pada anda semua, apakah bener tuh tujuan nyanyi islami untuk kepentingan perjuangin agama Allah, atau untuk kepentingan agama 'perut' personel dan para produser..?
Wallahua'lam..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar