Mooner [area]- Penulis artikel atau postingax keagamaan (Islam) atau media Islam lazimnya menutup ditiap tulisan atau postingan dengan kalimat "Wallahu a’lam" (artinya: “Dan Allah lebih tahu atau Yang Mahatahu/ Maha Mengetahui").
Sering pula ditambahi dengan "bish-shawab". hingga menjadi "Wallahu a’lam bish-shawab" (artinya: “Dan Allah Mahatahu yang benar/yang sebenarnya”).
Shawab = benar/kebenaran.
Hal itu untuk menunjukkan, Allah Swt-lah yang Mahatahu atau lebih tahu segala sesuatu dari kita. Hanya Allah yang Maha benar dan Pemilik Kebenaran mutlak. Kebenaran yang kita tuliskan itu relatif, nisbi, karena kita manusia tempat salah dan lupa.Namun coba perhatikan, banyak yang keliru dalam penulisannya, yaitu dalam penempatan koma di atas (‘).
Note: sebutan “koma di atas” untuk tanda baca demikian sebenarnya tidak tepat, tapi disebut “tanda petik tunggal” juga tidak tepat karena petik tunggal itu begini (‘…’) dan bukan pula “apostrof” (tanda penyingkat untuk menjukkan penghilangan bagian kata) karena dalam kata itu tidak ada kata yang dihilangkan/disingkat.
Oke.., Kita sepakati aja deh ya.., namanya “koma di atas”.
Penulisan yang benar, jika yang dimaksud “Dan Allah Maha tahu” adalah Wallahu a’lam (tanda koma di atas (‘) setelah huruf “a” atau sebelum huruf “l”).
Tetapi sangat sering kita jumpai penulisannya begini:
Wallahu ‘alam (koma di atas (‘) sebelum huruf “a”).
Jelas, Wallahu a’lam dan Wallahu ‘alam berbeda makna guys..
Jadi, kalau yang kita maksud itu “Dan Allah Maha tahu”, maka penulisan yang benar adalah Wallahu a’lam, bukan Wallahu ‘alam.
Mari kita bedah sedikit ya..
Eh, tunggu dulu (harap dicatat tebal)… ane bukan ahli bahasa Arab nih, cuma tahu dikit banget. Yang jago bahasa Arab, mohon koreksinya ya sob…
Kata "A’lam" itu asal katanya "‘alima" artinya tahu.
Dari kata dasar ‘alima itu kemudian terbentuk kata ‘ilman (isim mashdar, artinya ilmu/pengetahuan), ‘alimun (fa’il/pelaku, yakni: orang yang berilmu), ma’lumun (pemberitahuan, maklumat), dan sebagainya, termasuk a’lamu/a’lam (lebih tahu).
Tanda petik tunggal atau koma di atas (‘) dalam "a’lam" itu transliterasi bahasa Indonesia untuk huruf ‘ain dalam bahasa Arab (seperti Jum’ah, Ka’bah, Bid’ah, Ma’ruf, dan sebagainya).
Kata "a’lam" artinya “lebih tahu”. Jadi, kian ada kejelasan ‘kan sekarang, penulisan yang benar: Wallahu a’lam bukan Wallahu ‘alam.
Tentu mungkin, kebanyakan kesalahan penulisan dibeberapa artikel bertema islami itu tidak disengaja, atau mungkin pula salah kaprah aja alias kesalahan yang sering dilakukan, secara sadar atau tidak sadar, merasa benar –padahal salah—karena tidak ada yang mengoreksi..
Jadi setelah membaca penjelasan singkat di postingan ane ini, nggak ada lagi salah penulisan lebih penting juga dalam pengucapan, biar nggak salah arti seperti penjabaran singkat di atas.
Tapi ane yakin, maksudnya Wallahu a’lam atau Wallahu 'alam dibeberapa blog atau situs bercorak islami , yang dimaksud “Dan Allah Mahatahu” mungkin beberapa dipenulisan artikenya salah pencet atau emang benar-benar nggak tau.
Wallahu a'lam..
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar