Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
9.12.12 | Minggu, Desember 09, 2012 | 0 Comments

Cita-Cita Dan Planing Waktu

Dulu ada seorang teman kenal di forum diskusi online pernah bercerita. Semasa mudanya, seumuran ane 5 tahunan lalu, ia mempunyai beberapa keinginan dalam jangka beberapa tahun ke depan:

  • Umur 25 tahun targetnya HARUS menikah.
  • Sebelum kelahiran anak pertama, ia HARUS mempunyai sebuah rumah -entah bagaimana bagaimanapun bentuknya ia akan mengusahakannya.
  • Jika anak pertama masuk SMP, paling tidak rumah yang ia beli (meski dicicil) HARUS sudah direnovasi dan membuatkan garasi- karena beberapa tahun ke depan ia ingin membeli sebuah mobil walau itu bekas.

Ane menyimak dengan ngerutkan dahi, Lantas apa yang terjadi.., kemudian ia menceritakan.
Sewaktu menikah di tahun 2005an, ia dan istrinya masih bekerja di sebuah minimarket dengan gaji (seingat ane) saat itu kisaran 2 juta tiga ratus ribuan sebulan (hitungan gaji mereka berdua).

Lantas Mereka menyewa sebuah kost beberapa ratus meter dari sana (tempat mereka bekerja). Berangkat berdua dengan berbonceng sepeda, dan jika beda shift, berarti sang suami harus antar jemput.

Terus saat Menjelang kelahiran anak pertama tahun 2006 akhir, dia akhirnya memberanikan membeli rumah dengan sewa cicilan perbulannya sekitar 1,1 juta dalam jangka 15 tahun. Masalah lain muncul, kelahiran anak pertamanya membutuhkan biaya yang cukup besar dari planing mereka yang mereka siapkan 1 tahun sebelumnyd. Jalan satu-satunya saat itu hanyalah menjual cincin kawin mereka.

Tahun berganti, mereka pindah kerja dengan gaji lebih baik lagi. Sepuluh tahun kemudian sebelum anaknya masuk SMP, ia telah merenovasi rumahnya -meski sederhana.

5 tahun kemudian, sebuah mobil setengah pakai menempati garasi rumahnya. Semua keinginan yang ia rancang tergapai sudah, walau dengan "gali lubang" sana sini.

Lantas, Sobat ane itu menutup ceritanya dengan beberapa pesan.

"Nir,Setinggi apapun keinginan kamu, sebanyak apapun cita-cita kamu, satu hal yang harus kamu camkan, Selalu berilah batas waktu keinginan dan cita-citamu itu. Batas waktu akan selalu membuatmu untuk bersegera, merancang dengan baik dan cermat mana yang kamu target dengan cepat atau yang akan kamu lepas dengan target baru, jangan lupa juga planing yang total juga akan memaksamu berusaha keras meraih keinginan,impian serta cita-citamu itu."

Ane jadi teringat, betapa tinggi dan banyaknya cita-cita ane yang ingin ane gapai tapi belumlah semuanya ane rampungkan karena tiadanya memberi batas waktunya. Dari keinginan jadi penulis lepas sejak 5 tahun yang lalu, sampai cita-cita ingin jadi pengusaha muda yang sukses yang terpatri sejak 3 tahun kemarin.

Jadi, Mulai saat ini, ane emang HARUS menentukan batas waktu keinginan cita-cita itu mana yang harus ane segera kejar, mana yang harus ane tinggal untuk sementara waktu dengan harapan suatu saat masih ada waktu, maka akan ane plan lagi cita-cita yang uda ane tinggal tersebut.


Salam Sepeer..Semangat Guys..!!!

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar