Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
16.10.12 | Selasa, Oktober 16, 2012 | 0 Comments

Sungguh, Ana Mau Yang Seperti Itu...



Segumpal harap, dalam hati penuh debar dan jiwa yang bergetar. Bismillah...
Katanya, lelaki shaleh itu apabila ia suka, maka ia akan selalu menghormati dan membahagiakan istrinya. Bila ia tidak suka, ia tidak akan menyakiti atau mendzalimi, karena akhlaknya yang selalu terjaga.
Sungguh, ana mau yang seperti itu...

Lelaki shaleh itu tidak akan pernah mengajak berpacaran, atau berhubungan tanpa komitmen suci, tidak akan merayu dengan ribuan kata gombal. 
Bila ia sudah siap, maka ia akan menikahi.
Sungguh, ana mau yang seperti itu...
Lelaki shalih itu, bukan yang tidak pernah berkomunikasi atau bersosialisasi dengan lawan jenisnya, tapi ia tahu saat bersosialisasi bagaimana harus bersikap demi menjaga kesucian cintanya dan menjaga kebersihan hati lawan jenisnya.
Sungguh, aku mau yang seperti itu..
Lelaki shaleh itu, adalah seorang yang pemalu dan pencemburu. Malu pada-Nya jika ia berbuat dosa dan cemburu pada orang lain dalam hal kebaikan, karena ia juga ingin melakukannya.
Sungguh, ana mau yang seperti itu..
Lelaki shaleh itu, bukan yang memiliki wajah tampan nan rupawan, atau dari keluarga hartawan. Ia mempunyai lebih dari semua itu. Ia memiliki keteduhan di wajahnya, kejernihan di matanya, dan iman yang memperkaya jiwanya. “Lelaki budak yang hitam tapi beriman, lebih baik daripada lelaki tampan tapi tidak beriman meski ia menarik hati.”
Sungguh, ana mau yang seperti itu..
Tapi...???
Sudahkah ana memperbaiki diri ana menjadi sholihah agar sepadan dengannya yang shaleh?
Berharap agar Allah memilihkan dia (suami) untuk ana dan menyatukan ana dan dia dalam ikatan suci yang kuat, mitsaqan ghaliza fiddunya wal alkhirah.
Sudahkah ana memperbaiki diri menjadi shalihah agar ana pantas mendampingi dan mengokohkan langkah perjuangan hidupnya?
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”
Tertulis indah janji-Mu dalam Al-Qur’an, ya Allah. Dan Engkau tidak akan pernah ingkar janji.
Mungkin ana belumlah cerdas menyadari, hanya bisa meminta atau lebih tepatnya memaksa agar diberikan jodoh yang baik, yang shaleh, tapi tidak diikuti perubahan diri menjadi shalehah.
Ya Allah, hanya Engkau sebaik-baik penolongku, dan hanya pada-Mu sebaik-baik tempat ana meminta..
Semoga suami ana benar-benar sosok suami yang sholeh yang bisa membimbing ana menuju Jannahmu.. Amiinn Allahuma Amiiin..

Oleh : Khayla Mooner

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar