Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
16.10.12 | Selasa, Oktober 16, 2012 | 0 Comments

Ingin Jadi Pertama & Terakhir Bagimu


Mooner [area]- Wanita biasanya selalu diidentikkan dengan kelembutan, kesantunan, dan keindahan. Tapi, ketika ia merasa terkhianati maka ia akan cepat berubah menjadi orang yang mudah bersedih bahkan menjadi seorang pendiam dan tidak mau lagi percaya pada seseorang (trauma). Atau mungkin saja ia akan berubah menjadi seseorang yang mudah marah, mudah tersinggung dan penuh emosi bin Labil.  Tidak semua memang, tapi juga tidak sedikit yang mengalaminya. Hasrat seorang wanita untuk menjadi yang terakhir bagi seorang laki-laki membuatnya terlihat sebagai seorang yang posesif, suka ngatur dan menjadi pencemburu berat. Namun, dibalik itu semua ternyata ada rasa KETAKUTAN yang kuat, bahwa ia akan dikhianati pasangannya. Bagaimana tidak, jika setiap hari seorang laki-laki di hadapakan dengan puluhan bahkan ratusan wanita -yang non mahram- yang dengan mudah menampakkan auratnya.
Mooner [area]- Wanita biasanya selalu diidentikkan dengan kelembutan, kesantunan, dan keindahan. Tapi, ketika ia merasa terkhianati maka ia akan cepat berubah menjadi orang yang mudah bersedih bahkan menjadi seorang pendiam dan tidak mau lagi percaya pada seseorang (trauma). Atau mungkin saja ia akan berubah menjadi seseorang yang mudah marah, mudah tersinggung dan penuh emosi bin Labil.

Tidak semua memang, tapi juga tidak sedikit yang mengalaminya. Hasrat seorang wanita untuk menjadi yang terakhir bagi seorang laki-laki membuatnya terlihat sebagai seorang yang posesif, suka ngatur dan menjadi pencemburu berat. Namun, dibalik itu semua ternyata ada rasa KETAKUTAN yang kuat, bahwa ia akan dikhianati pasangannya. Bagaimana tidak, jika setiap hari seorang laki-laki di hadapakan dengan puluhan bahkan ratusan wanita -yang non mahram- yang dengan mudah menampakkan auratnya.
“katakanlah kepada orang laki-laki beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan pelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka dan sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS.An-Nuur: 30-31).
Tidaklah mudah untuk menjaga pandangan, apalagi dihadapkan dengan berbagai pesona wanita yang tak mampu menjaga kehormatan dan kemuliaannya. Jadi wajar saja ketika seorang wanita yang sudah berstatus istri was-was terhadap suaminya yang notabene juga manusia biasa yang bisa khilaf kapan saja. Bukan karena ia tidak percaya atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang dengan mudah menutup mata seseorang dari kemaksiatan, tapi justru karena ia terlalu yakin akan kehendak Allah maka ujian-ujian akan terus berdatangan, sehingga ia takut jika orang yang ia sayangi justru lari kepangkuan maksiat.
Berawal dari matalah makhluk bernama cinta (baca:nafsu) dengan mudah menjalari darah seorang insan, maka wajar jika ada seorang laki-laki dengan keimanan yang kurang kuat, dengan mudahnya ia berpaling atas nama nafsu berlabel cinta. Bukan tidak mungkin jika seorang laki-laki  ataupun seorang wanita yang sudah berkeluarga terang-terangan berselingkuh dengan alasan sudah tidak cinta lagi dengan pasangannya ataupun sudah tidak ada kecocokan lagi.,Naudzubillah.. 
Coba pikirkan, benarkan kebahagian bisa didapat dengan jalan kemaksiatan? Hanya kebahagiaan sesaat yang menyesatkan membuat Sang Syetan tertawa terbahak-bahak.

Wajar akhirnya jika ada seorang wanita yang enggan ataupun takut pasangannya memberikan cintanya pada orang lain, karena keinginannya yang kuat untuk menjadi pelabuhan terakhir untuk pasangannya. Namun sayang, karena keinginannya yang kuat inilah sebagian wanita memilih bersikap posesif terhadap pasangannya. Bukankah sesuatu yang berlebihan juga tidak baik walaupun dengan alasan takut kehilangan, terlalu cinta, takut dikhianati.
Tidak ada yang salah jika antum, ana, & kita sebagai seorang wanita ingin menjadi pelabuhan terakhir bagi pasangan kita, hanya saja tetap ada batasan privasi atas sebuah hubungan. Jangan sampai karena ketakutan kita, keposesifan kita, berimbas pada kejenuhan, merasa terganggu, bahkan sakit hati membuat pasangan kita malah berlari pada kemaksiatan. Tapi bukan berarti kita jadi membebaskan pasangan kita sebebas-bebasnya, kita wajib melapisi pasangan kita dengan kepercayaan namun tetap terjaga dengan komunikasi yang intensif, menggandengnya ketika kita melihat pasangan sudah beralih jalur yang tidak di ridhoi Allah, dan yang harus tercukupi adalah kasih sayang dan rasa syukur.
Cinta hadir untuk diberikan dengan lembut dan penuh kasih, bukan dengan penuh kekangan, walaupun aku selalu ingin menjadi pertama & terakhir bagimu.


Oleh: Khayla Mooner

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar