Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
1.9.12 | Sabtu, September 01, 2012 | 0 Comments

MILIH MENCINTA APA DICINTA ?

Pertanyaan klise yang memang sering ane dengar yaitu “pilih mencintai apa dicintai  ?”. Mungkin sebagian dari kita akan memilih “ya saling mencintai lah”. Ehm… idealnya sih seperti itu. Tapi bagaimana bila anomali..?




Ane menulis postingan ini karena beberapa waktu belakangan ini sering dijadiin “tempat sampah” sobat2 ane yang sedang patah hati dan mungkin sengaja mematahkan hati.
Emang ya, kalau dipikir-pikir masalah yang ribet tapi nikmat itu masalah cinta,he2. (menurut ane). Huft…..


Mungkin bila kita disuguhi dua obyek yang berbeda, pertama mengerjakan soal matematika 24 jam nonstop tanpa tidur makan dan mandi, sedangkan yang kedua masalah cinta. Mungkin, sebagian besar dari kita lebih baik memilih ehm….. hehe…. yang pertama aja ya..

~Gara2 cinta, hubungan persahabatan bisa putus.
~Gara2 cinta pula seorang manusia mengalami 1001 macam luka batin yg sulit disembuhkan, hehehehe, lebay.com
~Gara2 cinta, kita jadi phobia. Dan kejadian2 lainnya yang gak kalah hebohnya.


Tu kan..., masih mending ngerjain soal matematika 24 jam nonstop tanpa makan mandi ataupun tidur.
Atau kalau gak mending jadi pekerja sosial yang bagian ngebantu2 korban perang di negara yang terkenal suka perang sana seperti afganistan or palestina sana.

Itu jauh lebih membahagiakan daripada main cinta2an.


Kalau ingin cinta yang sebenarnya ane saranin sebaiknya ya nikah. atau jika belom siap.. ehm……. mending ga usah dekat2 yang namanya virus cinta daripada ntar ente keracunan.
Ane sendiri merasakan benar2 bahagia lahir batin ya setelah (akan) menikah. Hidup terasa damai sentosa sejahtera dan menyenangkan.


                                                   ******

Back to, ke masalah patah hati (sebelum membahas lebih jauh tentang mencinta dan dicinta)
Masa-masa ane dalam hal cinta-cintaan udah habis, karena ane memang bukan remaja lagi, tapi dibilang kakek-kakek juga belum sih, hehe..
Itu sebabnya, sekarang ini ane lebih banyak jadi “tempat sampah” sobat2 n saudara2 ane yang belum menikah.


Rata-rata Kasus mereka sama, yaitu seputar patah hati. Rata-rata mereka yang patah hati kasusnya juga sama yaitu “udah ada rencana nikah tapi gak jadi-jadi”.
Kondisinya pun beragam:


Ada yang semakin pendiam (padahal sebelumnya juga sangat hyper aktif) dan ada pula makin mendekatkan diri kepada Allah. Tubuhnya kurus, lemah, tak berdaya (ini masih mending, tapi ada pula yang ampe mengurung diri dalam kamar, dengan mogok makan ampe tubuh kucel bin awut-awutan, tapi masih mending pula, karena ada yang lebih extrim lagi ampe bunuh diri loncat ke dalam bak mandi, wkwkwk..
Back to topic, Walau banyak dari mereka (patah hati) di luar berusaha tegar, tp dg sobat2 dekatnya ya gak bisa bohong kalau rapuh. Namun, masa-masa itu semua udah terlewati seiring berjalanannya waktu dan sering share dengan ane, dan kini sobat ane itu udah nikah dg orang yang jauh lebih baik dan uda punya 1 momongan.
Ingatlah.. Allah gak akan pernah ingkar janji.
Allah selalu mengganti dengan sesuatu atau seseorang yang jauh lebih baik, tepat pada waktunya, tanpa memajukan atau mengundurkan, tinggal kita nya aja jangan berhenti berusaha .



Ada juga sosok yang jadi berubah, awalnya pendiem setelah patah hati jadi beda dr sebelumnya. “Sob,sebenernya dia cinta pertamamu kan? bukannya aku sotoy sih, cuma aku kan udah ngalamin cinta-cintaan (sok tua, wkwkwkwk) jadi aku bisa ngrasain skalipun kamu suka ngomong deket sm X deket sama Y ato deket sm Z tapi sbenernya si A itu cinta pertamamu kan?” kata ane waktu itu dan langsung disambut dengan hujan air mata, ane juga jadi terhanyut, dan seolah merasakan hal yang sama tapi juga lucu masak cowok kok mewek,wkwk... Namanya jg manusia kalee ya...


Ada juga orang yang tiba-tiba jadi benci bin trauma dengan pernikahan. Biasanya yang seperti ini adalah orang-orang yang memiliki karakter koleris melankolis akibat kegagalan dalam perencanaan pernikahan.
Bagi mereka sudah tidak ada lagi hasrat untuk menikah dan lebih baik mengejar cita-cita binti karier dan menjadi pekerja sosial atau apalah yang positif yang penting nggak nikah.. karena phobia kegagalan tlah bersarang kuat di otak mereka.
Yang paling menyenangkan sebenarnya yang tipe seperti ini “ya udahlah ya, masih banyak ikan di laut,” dan diapun menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja tanpa ada trauma karena sebuah kegagalan (patah hati)


Ane sendiri kira-kira termasuk tipe yang mana? yang mana ya? ntar ya ane ambil kaca pembesar dulu, wkwkwkwkkwk..


                                                 ********

Setelah mendengarkan cerita singkat dari beberapa sobat ane, ane jadi berpikir lebih baik dicinta apa mencinta ya..?
Orang jaman dulu (terutama orang Jawa) itu dijodohkan. Kadang mereka tidak cinta. Tapi hidup mereka bisa bahagia hingga tua.

Tapi,Jaman sekarang?

Eehm…….. ane sendiri baru mengenal calon ane sekitar 3 tahun itupun long distance. Jadi ane juga masih belajar karena pengenalan watak cuma sebatas via maya.. tapi gak apa.. karena bagi ane tiap cinta untuk tujuan nikah ada seni nya sendiri yang berbeda-beda di tiap pelakunya (yang penting NO maksiat NO khalwat).


Tapi kalau menurut tetangga2 ane (kaum bapak-bapak) yang udah nikah belasan tahun hasilnya berbeda dengan opini sobat-sobat ane yang baru nikah (sebulan dua bulan atau mungkin seminggu) hehe.. 


Ane sendiri juga gak tau gimana opini ane bila ane udah nikah selama belasan atau puluhan tahun.
Terus lebih baik mana? mencinta atau dicinta ? ya tetep sih jawabannya kalau bisa dua-duanya, maksa.com...

                                               ***********

Pertanyaan lain yang kadang mampir di benak ane adalah “mengapa manusia menikah?” tentu jawabannya tak sekadar memperoleh keturunan atau kalau dalam pelajaran biologi waktu itu dikenal dengan kata-kata “melestarikan spesies”, emang kita ini hewan apa..!!


Ada hal yang ternyata lebih dalam daripada itu..

Makna mencinta & di cinta :

~ Untuk menjelaskan pada seluruh umat manusia bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

~ Untuk melunakkan ego masing-masing manusia.

~ Untuk menjelaskan bahwa tak ada seorang manusiapun yang bisa hidup sendiri di dunia ini.

~ Untuk menjelaskan bahwa kekurangan pasangan adalah ladang amal bagi pasangan yang lainnya.

~ Untuk belajar apa arti “mengalah” yang kadang sulit kita pahami karena ego kita yg terlalu tinggi setinggi langit.

~ Untuk mengajari kita tentang arti kata “maaf dan memaafkan”.

~ Untuk membuka mata kita tentang arti cinta tanpa pamrih.

~ Untuk membuka hati kita bahwa kita bukan siapa-siapa karena kita punya kekurangan.

~ Untuk mengajarkan kita tentang rasa sakit, karena disadari atau tidak, orang yang paling kita cintai adalah yang paling bisa menyakiti kita se sakit sakitnya sakit yang mendalam se dalam-dalamnya, dengan mengetahui rasa sakit itu kita akan belajar bahwa kita tak boleh terlalu mencintai berlebihan, dan sudah seharusnya menempatkan cinta kita pada porsi yang sewajarnya dan proposional.

Jadi, kesimpulannya apa……..?

Milih Mencinta apa Dicinta, hayo..??
Semuanya ane kembalikan kepada sobat fillah, karena nggak mau menggurui antum semua.

Wassalam...

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar