Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
9.8.12 | Kamis, Agustus 09, 2012 | 0 Comments

Mari Ber-khusnudzan Ria..

Selama kita hidup, kira-kira berapa kali kita merasakan teramat bahagia? Tentunya itu normal adanya. Setiap manusia pasti akan merasa bahagia pada saat apa yang diinginkannya itu terpenuhi.

Ya, begitulah fitrah manusia. Dan ketahuilah pada saat kita merasakan kebahagiaan itu, seolah beban yang sudah lama kita alami menguap begitu saja. Kapan kita menyadari bahwa kita pernah merasakan suatu penderitaan atau permasalahan yang membebani hidup kita? Justru pada saat kita berada dalam keadaan menderitaitu sendiri.

                 ~~~~~~~~~~~

Alkisah, ada sekumpulan mahasiswa baru yang lagi mengikuti masa OSPEK pengenalan kampus bersama mentor-mentornya. Mereka sudah dijadwalkan menempuh rute perjalanan mendaki gunung yang sangat terjal dan medan yang sangat sulit. Belum lagi peraturan-peraturan lain yang tentunya bukan hal mudah untuk dijalankan. Semua peserta berada di bawah kekuasaan dan pengawasan para mentor.

Bisa dibayangkan betapa tertekannya waktu itu, dalam keadaan lelah memikul banyak barang, rasa pegal yang terasa di setiap persendian dan bentakan mentor seperti petir yang menggelegar. Wah, ingin rasanya mereka menelan hidup-hidup siapapun yang ada di depan kita.

Sampailah saatnya ketika mereka mulai menuruni gunung. Ransel yang tadi terasa beratnya hampir 70 kg, tiba-tiba terasa berkurang tinggal beberapa kilogram lagi. Salah satu penyebabnya si mentor kelelahan membentak, satu beban telah hilang.

Nah, sampailah mereka kini di tempat tujuan dan tidak disangka-sangka ternyata di balik pegunungan tadi terdapat pemandangan laut berpasir putih yang indahnya luar biasa. Tanpa ada aba-aba, semua mata terbelalak dan seolah semua beban betul-betul telah menguap menjadi gumpalan awan yang sangat indah bergantungan di langit yang biru. Sungguh pemandangan yang sangat sempurna indahnya.

Manusia yang tidak beragama sekalipun akan mengeluh, “Oh, my God!” pada saat merasakan suatu beban yang rasanya tidak bisa dihadapi lagi. Apalagi kita yang mengaku muslim dan berkomitmen untuk menjalankan syari'ah dari Rabb kita. Tidak kenal waktu kita akan selalu berdo'a, meminta kepadaNya. Adakala di antara kita percaya do'a kita akan dikabulkan pada saat yang tepat. Tapi adakalanya di antara kita tidak yakin dengan dikabulkannya do'a. Sampai-sampai mungkin ada yang berburuk sangka kepada Allah, “Ah, tidak mungkin Allah Mengabulkan do'a saya!”

Tapi, bagi mereka yang cukup ilmu dunia dan akhiratnya akan berkata, “Ternyata Allah telah mengabulkan do'aku,” pada saat apa yang diinginkan terpenuhi. Dalam keadaan yang sama, ada pula yang berkata, “Inilah hasil dari jerih payah/usahaku selama ini.” Mereka tidak pernah menyadari dan mengakui bahwa ini bukanlah sebuah kebetulan ada campur tangan Tuhan disana.

Begitulah kiranya manusia dalam menjalani kehidupan ini. Ada di antara mereka yang mengeluh sejadi-jadinya pada saat merasakan suatu beban berat hidup, namun di saat yang berbeda ketika mereka merasakan suatu kenikmatan, beban berat itupun terbakar oleh kebahagian. Syukurlah kalau di antara mereka masih ada yang mengingat beratnya beban yang sudah pernah mereka pikul dan merasa bersyukur dengan kebahagian yang didapat sekarang.

Ketahuilah, Allah tidak pernah menolak do'a setiap hambaNya. melainkan menunggu saat yang tepat kapan do'a itu tepat untuk dikabulkan."Berdoalah kamu maka niscaya AKU kabulkan", "Bersyukurlah kalian, niscaya akan AKU tambahkan nikmatKU", "Berikanlah sebagian harta kalian, baik secara terpaksa atau sukarela", “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?“

Wallahu a’lam.


0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar