Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
9.8.12 | Kamis, Agustus 09, 2012 | 0 Comments

Dari Abii Untuk Umii (Karena Allah)

Suatu malam, Mala mengajukan pertanyaan kepada suaminya,..
Abii, "Apa yang membuat Abii memilih Umii menjadi isteri Abii? Bukankah Umii gak lebih cantik dari teman-teman perempuan Abii yang ganjen-ganjen itu (dengan nada agak kesal)?" Mishbakh yang mendapat pertanyaan itu hanya menyunggingkan senyum tanpa menjawab sepatah kata pun. Mungkin pertanyaan itu terlalu retoris karena disampaikan hanya satu bulan setelah pernikahan mereka.

Mishbakh pun tetap sibuk beneri motor maticnya yang oli nya uda saatnya di ganti, karena besok dia harus kembali buka tokonya setelah hampir di tinggal bulan madu.

Merasa tak puas hanya mendapatkan (jawaban) senyum manis sang suami, Mala pun mendekati Mishbakh dan mengulangi pertanyaannya. "Jawablah Bii, Umii pengen dengar pengakuan Abii.."

"Tiba-tiba tangan Mishbakh yang masih berlumuran oli bekas (warna hitam) mendarat mulus di kiri dan kanan pipi Mala yang putih unyu2 itu.
Mala tak sempat berkelit, dan hasilnya wajah Mala pun menjadi cemong kayak ondel2 tapi masih tetep cantiklah (secara gitcu loh istri abii,he2).."

Sesaat kemudian Mala pun ngambek menekuk wajahnya, bibirnya maju beberapa senti karena kesel. Jawaban yang diharapkannya tak keluar sedikit pun dari bibir item (karena rokok) suaminya, justru tangan Mishbakh yang berlumuran Oli hitam yang mewakili jawaban itu.

Melihat isterinya kecewa dan nyaris meneteskan air mata kejengkelan hati, Mishbakh langsung menarik tubuh padat berisi isterinya itu, mendekapnya erat dan kemudian menghadapkan wajah isterinya tepat di hadapan wajahnya. Hidung mereka hampir bersentuhan, hanya beberapa mili saja jaraknya. Ia memberi isyarat hendak mengatakan sesuatu yang serius, bening air di sudut mata Mala tertahan tak jadi tumpah. Bak kembang yang baru mekar, wajah bulat Mala berubah cerah menunggu tak sabar gerangan apa yang akan disampaikan suaminya.

"Umii.., Andai wajah umii  benar-benar hitam sehitam Oli dipipi umii ini, Abii akan senantiasa tetap mencintai Umii..,"

Kalimatnya Mishbakh terlalu datar, belum membuat senyum Mala mengembang. Langit di wajahnya masih sedikit dinaungi mendung, belum sepenuhnya cerah.

Mala hanya menganggukkan kepalanya agak ke atas seolah sedang bertanya "lalu? apalagi..?"

Mengerti isyarat "lalu?" isterinya, Mishbakh pun mengeluarkan barisan kata-kata yang nampaknya sudah lama tersimpan. "CINTA ABII ITU MII BUKAN CINTA BIASA."

Arggh, lagi-lagi Mala dibuat kecewa, ia memalingkan wajahnya sedikit ke kiri pertanda protes. Mungkin dalam hatinya berkata,("Punya suami nggak kreatif banget, jiplak Siti Nurhaliza").

Tapi Mishbakh pun sebenarnya belum selesai. Kalimat "CINTA ABII BUKAN CINTA BIASA" itu hanya kalimat pembuka rangkaian kalimat yang sudah tersimpan rapih di kantong hatinya.

Diiringi dengan senyum yang lebih manis lagi disuguhkan ke wajah isterinya, Mishbakh menambahkan kata-katanya, "Abii mencintai Umii itu sebenarnya bukan karena kecantikan Umii, bukan pula karena satu sisi yang jadi special dibagian wajah atau di tubuh Umii.. Ingatlah Mii, mungkin Dua atau tiga puluh tahun lagi Umii gak lagi secantik hari ini.. Kalau Abii hanya melihat kecantikan Umii, cinta Abii akan berkurang seiring dengan berkurangnya kecantikan Umii.

Jawaban Mishbakh nampaknya menohok banget, sehingga membuat
Wajah istrinya bertambah cerah.

Tapi Mishbakh seperti gak memberi kesempatan isterinya untuk menghujjah lagi.

"Jika Umii bertanya lagi, apa alesan lebih kongkrit Abii memilih  memperisteri Umii, jawabnya karena ALLAH.. Ya..karena Allahlah yang memilihkan Umii untuk Abii."

"Jadi yang paling tahu kenapa Umii yang harus Abii pilih  menjadi isteri (yang pertama dan terakhir), tentu saja Allah penyebabnya (yang menautkan hati Abii untuk Umii),.. Sedangkan kecantikan, sedang hal-hal yang nyangkut fisik dan lainnya yang ada di diri Umii, ibarat pakaian yang menghiasi tubuh pemakainya, tak ubahnya seperti seekor  Merpati, apa pun warna bulunya tak mengubah namanya tetap "Merpati" Yang pada hakikatnya Merpati bukan pada warnanya, melainkan pada penurut, lemah lembut dan kesetiaan yang menjadi sifatnya, tapi bukan berarti Abii nyamakan Mii dengan Merpati, itu cuma Ibrah (perumpamaan) aja.."

Mala pun tersipu nian... Kali ini ia yang benar-benar tak sanggup berkata-kata lagi dengarkan pengakuan suaminya yang nyentuh banget.

Mishbakh pun kembali menimpali istrinya yang cantik itu..

"Sayang, benci, marah, atau cinta itu semestinya diletakkan pada "piringan" Allah. Alasnya hanyalah Allah, sebab Allah-lah yang menciptakan semua rasa itu (kita selaku pemeran hidup wajib menjalankan saja, tapi kita juga ada sedikit hak untuk menentukan jalan ceritanya), Cinta kasih, rindu, sayang. cemburu itu hanya kalimat "skrip" pembuka rangkaian kalimat yang sudah tersimpan rapih di kantongNya (Lauh mahfudz).

Senyum yang lebih manis pun lagi2 disuguhkan Mishbakh ke wajah isterinya, dan....

Senyum tipis manis Mala menghiasi wajahnya. Binar matanya menunggu tak sabar barisan kata indah selanjutnya dari bibir suaminya.

"Mii..Cobalah kita sedikit teledani  cara Allah marah, sayang, atau bahkan cinta kepada hambaNya."

Mala kembali tak sabar mendengarkan iktibar suaminya..

"Maksudnya gimana Bii ??"

"Ingat kisah Adam ketika diusir Allah dari surga? Allah bukan marah kepada Adam Mii, tetapi marah lantaran sikap Adam yang melanggar aturan Allah. Bahkan Allah tidak membenci dan melaknat Iblis yang sombong dengan DzatNya, melainkan karena sikapnya yang sombong (iblis), membangkang (Adam), dan tak mau tunduk kepada Allah..konsekuensinya mereka harus keluar dari surga..Tapi Rahmad Allah senantiasa masih menaungi mereka."

"Trus..Coba kita pelajari Sirah Nabawiyyah sejarah Bilal bin Rabbah, wajahnya tak tampan, kulitnya hitam legam, tetapi Allah mencintainya karena keimanannya yang tak terbanding. Pelajari juga alasan Allah menjadikan Abu Lahab sebagai salah satu figur penghuni neraka, adalah karena sikapnya yang menentang Rasulullah, jadi fisik tak jaminan kita dicintai Allah..Tapi sikap dan hatilah yang kan membedakan kita dengan yang lainnya, Dan Umii itu memilik sifat lembut hati,tegar, juga penyayang.. hal itulah Mii yang membedakanmu dengan wanita lain".

Berguguran dua bening air dari sudut-sudut mata Mala. Sementara Mishbakh belum memberikan tanda-tanda akan menghentikan rentetan kalimat "Surga"nya.

"Dan untuk cinta, yuk kita (terutama Abii) meniru cara Allah mencinta yang di"pentaskan" dengan cantik oleh Muhammad Rasulullah bersama para sahabatnya. Ummat Muhammad mencintai putra Abdullah itu bukan karena ia cucu Abdul Muthallib (salah seorang yang paling disegani masyarakat Quraisy). Juga bukan karena Muhammad keponakan Abu Thallib yang cukup terpandang di kabilahnya. Adalah sifat mulia Muhammad yang membuat orang-orang mendekat dan menjadi sahabatnya serta mengikuti ajarannya."

Lantas Mishbakh pun memeluk isterinya sembari mengecup kening istrinya seraya berbisik..

"Cintai Abii karena Allah, Mii. Cintai Abii sepanjang Abii tetap dekat kepada Allah. Cintai Abii dengan cara menegur, menasehati Abii setiap kali menyimpang dan berbuat salah..Apalagi itu bertentangan dengan "rambu-rambu" Allah, Karena begitu pulalah cara Abii akan mencintai Umii..Abii gak mau Mii bertindak sok kuasa begitu juga sebaliknya, Marilah kita bahu-membahu sebagai partner yang saling menopang, Jika Abii lemah,maka kuatkan,tapi jika Umii yang lelah biarkanlah Abii yang membopong Mii..Karena Abii Ingin jadi Imam yang amanah,begitu juga Bii ingin jadi pribadi yang shalikhah tapi juga yang sakinah,Waddah,Rahmah..karena dengan itu semua kita dan anak-anak kita akan sukses didunia dan akhirat, dan insyaallah disurga kelak kita di kumpulkan di di dipan2 yang empuk yang bertabur batu permata, seperti yang di ceritakan di Surat Waqi'ah..Amin.."

DEDIKASI: KHAYLA HABIBAH ABII


0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar