karena sebagian banyak warga san berkata seperti itu adalah hal tabu (kotor)
Akibat ulah Jim Morrison, Ed Sullivan selaku pemilik acara STOP kontrak 6 jadwal siaran selanjutnya. Rupanya dia benar-benar dibuat naik pitam ! karena ulah Jim Morisson.
Dan hingga hari ini, Ray Manzarek sang kibordis tak pernah benar-benar jelas menerangkan kenapa Jim Morrison meneriakkan “higher!”, bukannya “better!” seperti yang sudah mereka sepakati dengan produser eksekutif acara tersebut. Apakah dia memang sejak awal berniat membangkang ? Atau, jika disederhanakan saja, dia begitu gugup sehingga melupakan kesepakatan mereka sebelumnya ? hingga salah ucap , atau mungkin masalah kebiasaan sering mengumpat dengan kata2 tsbt.
Tapi sejak terpisah jarak14.500 kilometer dan rentan 45 tahun kemudian, hal yang kurang lebih sama yang terjadi di Amrik sana terjadi di Indonesia di sebuah acara bertajud live band.
Amar, vokalis + gitaris band Besok Bubar, meneriakkan kata-kata “bangsat!” ketika membawakan lagunya yang berjudul “Cuci Otak” dalam acara musik di televisi nasional Indonesia bertajuk RadioShow TVOne. Baran tentu saja, sangat mengejutkan ! membuat sebagian orang berang (mungkin dari pihak anti acara itu, red).
Performence band Besok Bubar, yang terjadi semalam yang manggung ditemani oleh rekan sealiran grunge mereka, yaitu band Cupumanik, seolah menjadi muara dari 'ribut-ribut' tentang kelangsungan hidup RadioShow TVOne.
Hari-haru sebelumnya, ramai gugatan dari pihak KPI untuk memberangus siaran RadioShow TVOne yang dituding sebagai acara yang tidak memiliki konsep jelas. Sangat tidak pantas ditayangkan di televisi nasional !
Terlepas dari bagus tidaknya acara itu ane kok sebagai salah satu penimat musik yang kebetulan juga pernah masuk di area minoritas music (underground) kok ya bertanya , konsep yang mana coba ? ane rasa jelas tuh konsepnya Live band (non pasar maybe) , itupun jam tayangnya hampir tengah malam , bandingkan dengan acara sejenis seperti Dahsyat atau inbox yang nyuguhin buka aurat massal dengan bejibunnya girlband trus di jam sekolah pula..lebih bahaya mana ?
Ini terlepas dari kajian agama..jika kita memakai standart komunitas dan efek samping tentunya bagi saya kok ya bagusan acara RadioShow TVOne, selain mereka expose band yang terpingirkan juga variatif aliran band jadi lebih terexpose untuk pengetahuan , sekarang ayo ente2 semua liat acara dahsyat , (maaf) baik band atau tamunya semua pada banci kalau menurut ane , uda gitu Olga yang juga host nya sering Sarkasm dalam berucap , ayo coba timbang , bahaya mana ?
atau jangan2 acara rival mulai ketakutan karena acara semacam RadioShow TVOne adalah acara berbasis komunitas atau fansclub , bukan fans dadakan kayak acara sejenis dengan bintang tamu mengajak mewek2.
Karni Ilyas, selaku Direktur Pemberitaan TVOne, setelah menimbang berbagai opini, melalui akun twitter-nya bicara seperti ini: “Setelah membaca pro-kontra RadioShow; dengan segala maaf, saya setuju suara generasi muda. RadioShow akan jalan terus.”Tentu saja keputusan itu tidak ada hubungannya dengan selera musik beliau. Satu-satunya pertimbangan adalah audiens. Untuk apa menghentikan siaran sebuah live show yang nyata-nyata mulai menyedot banyak audiens, yang rela datang tanpa dibayar sepeser pun oleh produser bukan yang alay2 pula ?
Ingat juga acara RadioShow TVOne juga cuma menyuguhkan 2 band yang kebanyakan kurang di minati di pasar (minoritas) tapi bagi ane ini baru acara mantap. ngundang band di bayar sesuai dengan skill bukan dengan 'Karaoke' dan gratis pula.
Usulan untuk membunuh acara musik unik yang tengah naik daun, yang konsep dan eksekusinya berseberangan dengan nyaris semua acara musik serupa di seluruh televisi nasional, adalah ide yang bodoh, jika tidak mau dibilang gila. Indonesia ini luas bukankah lagu2 daerahnya juga banyak , ya..itu sama juga dengan pelaku musiknya sangat2 beragam , bukan hanya GENERASI BOYBAND & GIRLBAND aja dong yang boleh nguasai pasar yang lebih najis bagi ane sendiri .
Menurut ane acara RadioShow TVOne seperti kotak Penjara yang sudah terbuka. Semua kejahatan didalamnya sudah terbang keluar, menclok ke sekian banyak saluran televisi nasional yang tak pernah puas menyajikan pertunjukan musik tipuan. Kini yang tersisa di dalam kotak Penjara yang sudah terbuka itu hanya satu hal saja yaitu secercah harapan untuk perubahan, (ingat : banyak band2 dinegara ini jauh lebih diakui di negara tetangga) di banding dengan boy 'n girlband hasil plagian dari korea.
Mungkin Harapan bagi kaum urakan (termasuk saya sendiri) untuk menyuarakan isi kepalanya. Harapan bagi musisi santun untuk menuangkan karya-karya sejujurnya...ingat negara ini bukan rezim ORLA atau ORLA lagi yang serba di batasi asal nggak kebablasan juga why not, ini juga untuk oposisi dominasi pasar yang cuma itu2 aja yang di suguhkan.
Ya.. band Besok Bubar, Cupumanik dan segala macam sedikit aliran musik yang meledak bersama RadioShow TVOne adalah suara santun kaum urakan. Suara dari kelompok yang disingkirkan dan di pinggirkan. Bukan suara sopan dan wangi dari kaum yang kurang aja r. Suara mayoritas yang seragam dalam tipu daya. Dalam kebohongan.
Dimana bedanya ? Tanya aja Sudjiwo Tedjo saja!
Yang jelas Ane yang juga selaku penikmat musik diRadioShow TVOne sangat nggak setuju acara seperti itu di cekal , karena selain acarany mulai tengah malam penikmatnya hanya orang yang ngeri musik , bukan yang ngerti pasar alias alay bin norak binti ikut-ikutan
Terakhir ...Seaalam Metal..selamatkan musik minoritas !!
elmishbakh@yahoo.co.id
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar