Dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi. [QS. Al-An’aam : 151]
Guys, Hari ini mari kita merenung dan sedikit flashback pada ZAMAN orang tua kita masih muda dulu, pacaran mungkin hanya dilakukan oleh mereka yang sudah dewasa (20tahunan) dan siap menikah. Bahkan di zaman kakek nenek kita, tak pernah ada kamus pacaran karena biasanya mereka sudah dijodohkan oleh orang tua masing-masing. Nah, kalo di zaman sekarang yang semakin modern dan canggih ini saat RAM handphone makin gede-gede justru otak dan akhlak generasi sekarang makin 'jongkok' fenomenanya makin kacau en kompleks karena anak-anak SD pun sudah banyak yang ngerti apa itu berpacaran (dewasa sebelum waktunya.
Pacaran bagi anak bau kencur alias masih sangat kecil ini aneh bin ajaib. Gimana enggak, kalo sekadar ngobrol berdua di halaman sekolah saja sudah dibilang pacaran. Suka dari jarak jauh alias tak pernah diungkapkan langsung kecuali kepada teman dekat, juga sudah dibilang pacaran. Sampai-sampai Cuma pinjam buku sekolah ke teman satu kelas, juga disebut-sebut sebagai pacaran, seakan-akan istilah pacaran itu hal yang lumrah. Padahal kita tau bahwa istilah pacaran untuk orang dewasa aja bisa dikatakan salah gimana jika yang jalani anak ingusan?
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan, sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu. [QS. Al-Baqarah : 208]
Ini baru satu hal, Di sisi lain ada juga anak SD yang pacarannya sudah tak kalah sama kakak-kakaknya. Ada yang pegangan tangan, berduaan bahkan tak jarang ada yang berani mencium lawan jenis yang disebutnya pacar tadi.
Waduh….parah nih! Bahkan ada salah seorang anak TK (6tahunan)yang bilang begini ke ibunya, “Ibu, saya mau ke rumah pacar saya.” Waduh,.. Jelas saja si ibu kaget. Ketika ditanya lebih lanjut, ternyata yang disebutnya pacar adalah teman laki-lakinya satu kelas dan ingin main ke rumah anak laki-laki ini.
Itulah sekilas tentang perkembangan pacaran baik istilahnya maupun aktivitasnya yang makin mengalami pergeseran makna. Bukan makna saja yang tergeser, tapi moral generasi sekarang bahkan mulai dari usia anak-anak sudah mengalami penurunan. Kalo diperhatikan, peran media terutama TV sangat besar untuk mengajak anak-anak kecil dan remaja melakukan aktivitas pacaran. Film Doraemon yang berbentuk kartun saja, mengajari hal-hal serupa ini. Nobita akan jumpalitan menarik perhatian Shizuka agar mau jadi pacarnya. Begitu juga Donald Bebek dengan Desy bebek, dll. Belum lagi sinetron kacangan di TV yang menayangkan tema serupa, kian membuat adik-adik kita mahir pacaran. Nauudzubillah!!
Sesungguhnya bangsa itu tergantung akhlaqnya, bila rusak akhlaqnya, maka rusaklah bangsa itu. [Asy-Syauqiy]
Sobatku semua, asal kita tau aja bahwa Pacaran diimpor ke Indonesia dari kebudayaan barat yang mayoritas non muslim. Di sana istilah dating, getting steady, girlfriend, boyfriend, jadi kosakata umum yang bahkan anak SD pun sudah sangat tahu maknanya.
Tak jarang anak-anak SD ini sudah punya pacar dan direstui oleh orang tua masing-masing, bahkan anak yang seusia SMA (dibarat) akan dihardik orang tuanya jika nggak punya pacar, bahkan akan diketawai teman-temannya jika udah 17tahun masih virgin. Anak yang usia belasan satu sama lain saling berkunjung kemudian si anak saling mojok berdua. Film-film yang menayangkan adegan-adegan yang mendukung hal seperti ini juga makin banyak. Dengan makin berkembangnya teknologi, import budaya ini kian lancar.
Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. [QS. Al-Israa’ : 32]
Anak-anak SD zaman sekarang sudah pegang HP, fasih internet, dan IMAX dari rentalan makin marak. Film-film kartun saat ini juga tak lagi steril dari adegan mesum. Jadilah generasi muda bahkan generasi kecil ini makin rusak dan menggampangkan yang namanya gaul bebas dengan judul pacaran ala-ala, sedang Orang tua yang sibuk bekerja, kakak-kakak yang juga sibuk sekolah atau bahkan pacaran sendiri,membiarkan adik-adik kecil ini tanpa pengawasan. Bila sudah begini, musuh-musuh Islam tertawa dan tinggal menunggu kehancuran sebuah generasi Islam. naudzubillah....!!!
Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apayang telah diperbuat untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Al-Hasyr : 18]
Allahu musta'an..
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar