Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
13.5.17 | Sabtu, Mei 13, 2017 | 0 Comments

HAL SEPELE YANG TERAMPUTASI

 


Moonerarea-BANYAK yang ingin bersih, rapih dan hidup nyaman, tapi sayang hanya untuk diri sendiri. Kalau kita tinggal sendiri itu bukan masalah, karena kebiasaan tersebut hanya kita yang merasakannya.


Namun sebaliknya, kebaikan tersebut tidak untuk orang lain, seringkali kita acuh pada wilayah umum dan milik orang lain. Banyak hal kecil justru menjadi penyebab retaknya hubungan orang tersebut dengan rekannya. Terlebih lagi jika kita tinggal di sebuah asrama, kita hidup dalam naungan atap yang sama, fasilitas yang sama, dan seringkali kita pinjam barang rekan atau memakai fasilitasnya. Banyak dari kita yang lalai atau bahkan malah menyepelekannya. Seringkali kita membuat kamar yang rapih jadi kacau balau, atau jadwal piket yang sering kali tak tersentuh oleh kita. Padahal, sebuah timbal-balik Harus kita berikan pada setiap kebaikan yang kita gunakan.

Ditanyakan kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apakah kecelakaaan itu?” Rasulullah menjawab, “Buruk akhlak itu akan merusak amal sebagaimana cuka merusak madu.” (HR.Ahmad).

Hal-hal seperti ini seringkali terlupakan dalam ruang pikir kita, yang sering kali hidup dalam labirin otak kita adalah semua kebutuhan tentang diri ini yang harus senantiasa maksimal. Sementara di sisi lain kita melupakan tugas dan tanggung jawab kita. Banyak kebaikan yang seringkali orang lain berikan pada kita, namun sebanyak itu pula kita selalu acuh pada poros dimana kita harus berbuatbaik pada orang lain. 

Dikatakan kepada Rasulullah ﷺ ., “Sesungguhnya si Fulanah shaum di siang hari dan tahajud di malam hari. Namun akhlaknya buruk. Ia suka menyakiti hati tetangganya dengan mulutnya.” Rasulullah bersabda, “Tidak ada kebaikan pada diri Fulanah itu. Ia termasuk ahli neraka.” (HR. Ahmad).

Hadits di atas menerangkan sisi akhlak pada ucapan, apalagi jika kita berbuat buruk pada orang lain sudah berupa tindakan.

Bisa jadi mungkin kita menganggapnya biasa, namun orang lain tidak beranggapan demikian. Lalu bagaimana sikap kita jika kita berada pada titik yang sebaliknya? Sisi manusia akan berkata, “Dongkol.” Tapi Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk bisa memiliki sifat seperti malaikat pada titik tertentu, pada titik tertentu pun terkadang manusia lebih buruk dan memiliki kecenderungan seperti syaithan (naudzubillah). Hanya orang-orang berimanlah yang senantiasa bertaubat dan memperbaiki diri untuk tetap dalam golongan yang bertaqwa.
“Bersabarlah dengan kesabaran yang seindah-indahnya.”(QS. Al-Ma’arij: 5).
Bukalah komunikasi, seperti halnya sisi-sisi kehidupan. Ada hal yang orang lain tahu dan kita tidak tahu, ada pula sisi dimana orang lain tidak tahu dan kita mengetahuinya. Pada sisi dimana seseorang tidak tahu itulahkita wajib memberitahukannya.

Seseorang datang kepada Rasulullah dari arah depan. Lalu ia bertanya, “Wahai Rasulullah, apa agama itu?” Rasulullah menjawab, “Agama itu adalah akhlak yang baik.” Lalu ia mendatangi Rasul dari arah kanannya dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apa agama itu?” Rasulullah menjawab, “Agama itu adalah akhlak yang baik.” Kemudian ia mendatangi Rasulullah arah kirinya dan bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, apa agama itu?” Rasulullahmenjawab, “Agama itu adalah akhlak yang baik.” (HR.Muslim).
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” 

Sobatku yang dirahmati Allah,  marilah kita renungi hadits-hadits diatas, marilah kita jadi pejuang dakwah, seperti Rasulullah ﷺ  berdakwah. Akhlak...?
Ya, selalu sempurnakanlah akhlak, bila perlu pengorbanan untuk hijrah, lakulanlah, tongkat estafet perjuangan Rasulullah untuk menyebarkan islam ada ditangan kita.

So, Mari mencoba memperbaiki akhak kita dari hal terkecil seperti bersikap lemah lembut kepada sesama. Insyaallah kita bisa !!

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar