Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
16.10.13 | Rabu, Oktober 16, 2013 | 0 Comments

[JANGAN] JADI GENERASI NGGAK BERGIGI

M-AREA- Guys, Pernah lihat nggak orang yang ompong dan tidak punya gigi sama sekali? Bayi misalnya. Mereka yang hanya bisa minum ASI dari ibunya. Paling keren, makan bubur yang disuapkan oleh ibunya. Semua ditelan langsung tanpa dikunyah..hmmm..(nggak keselek opo..)


Tyus Lain halnya dengan orang dewasa yang giginya sudah lengkap, 32 biji. Mereka tentunya sudah sangat  fasih mengunyah makanan sebelum masuk ke perut. Semua dikunyah lembut bahkan hingga 33 kali sesuai saran dokter (jauh sebelumnya merupakan sunnah Rasul boss....). Makanan apapun bisa masuk. Nasi, brokoli, apel, hingga tulang sekalipun (di presto dishek...). Hal ini Sangat kontras dengan bayi atau orang tua yang sudah tidak bergigi. Mereka langsung menelan makanan begitu saja. Makanan yang bisa ditelan pun terbatas hanya jeniz itu-itu aja (bubur lan sak panunggalane...).

Nah, sekarang kita kembali ke orang ompong tadi guys.. 
Mereka hanya bisa makan makanan tertentu kan? Makanan apapun yang masuk, langsung ditelan bulat-bulat, tanpa dikunyah. Tidak peduli itu lembut seperti bubur, atau butiran kecil seperti nasi, hingga yang seukuran kacang. Semua ditelan begitu saja, tanpa peduli apa akibatnya terhadap kesehatan mereka.


Tahun berganti tahun, orang ompong semakin banyak. Bahkan mulai tercipta generasi yang mulai menunjukkan tanda-tanda ke-ompong-annya. Bukan sekedar makanan yang ditelan bulat-bulat. Informasi, kalimat orang lain, langsung diterima tanpa dikunyah dulu hingga benar-benar bisa tercerna.


Kita (lo aja kalee ane nggak...) sekarang hidup dalam era informasi. Informasi berkembang cepat. Orang Indonesia bisa tahu kabar yang terjadi di USA sono padahal dia masih berada di atas kasur. Peran teknologi internet mempermudah manusia untuk saling berkomunikasi. Saling melontarkan argumennya. Bilang ini salah, bilang itu benar. Belum lagi dengan adanya jejaring sosial seperti Twitter ataupun Facebook. Informasi sangat mudah diperoleh. Ibarat makanan, semua sudah terhidang. Kita tinggal makan. Bahkan kita tidak makan sendiri, tapi ada yang menyuapi.


Kalau sudah punya gigi sih, tidak masalah jenis makanan apapun bisa masuk karena dikunyah terlebih dahulu. Oran-orang yang ompong tidak sempat mengunyah makanan mereka. Satu usapan belum selesai masuk, sudah ada suapan makaknan lain. Informasi memaksa masuk kepada manusia. Jika dulu kita harus mencari informasi, sekarang informasi memaksa masuk ke manusia. Padahal semua makanan itu harus kita kunyah dulu sebelum bisa kita cerna dengan baik.


Belum lagi media saat ini sangat provokatif. Semisal Ada tweet tentang kesalahan seseorang langsung re-tweet, asal copy paste. Padahal belum jelas 'sanad' dari informasi tersebut. Apalagi kita banyak sekali menjumpai akun anonim di twitter. Twitwar bin perang ngoceh via dunia maya menjadi hal biasa. Adu argumen antara satu pihak dengan oposisinya. Bagi follower yang susah mengunyah informasi tersebut, tentu akan sangat berbahaya jika tidak bisa dikunyah dengan baik.


Solusinya sebenarnya sich gampang. Tumbuhkanlah gigi kita dulu. Tumbuhkan gigi-gigi ilmu pengetahuan kita. Gigi-gigi ilmu pengetahuan itulah yang akan membantu kita mengunyah informasi. Gigi taring, geraham, seri, tumbuhkan semua. Agar kita bisa mengunyah semua informasi. Jika informasi bisa kita kunyah sempurna, nutrisinya bisa kita mabil dengan optimal.


Kita tahu, masalah di Indonesia ini sangatlah banyak. Kita kunyah seribu kali pun belum tentu bisa kita cerna dengan baik. Ahli ekonomi, insyinyur hingga ahli pemerintahan saja masih belum sempurna mencerna permasalahan negeri ini, apalagi kita yang giginya masih gigi susu. Pun masih banyak bagian dari kitab suci yang belum kita pelajari. Semoga Allah mempermudah langkah kita semua.


So mari jadi pemuda-pemudi yang pinter nggak asal nelan informasi bulet-bulet seperti bayi, dan mari kita kunyah makanan yang emang bisa di kunyah (jangan asal ada makanan depan mulut kita main samber aja)..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar