Suatu ketika setelah pulang dari suatu acara seminar bertemakan Poligami, seorang pasangan suami istri yang baru setengah tahun menikah, terlibat dalam pembicaraan serius, berikut pembicaraannya (nama disamarkan):
Abi: “Bagaimana Mi, pendapat Ummi masalah poligami secara umum?"
Umi: Abii.., secara umum poligami tidak ada nilai buruknya sebagaimana yang diomongkankan dampak buruknya oleh banyak orang, bahkan itu merupakan solusi satu-satunya lho..!!”
Abi: “solusi bagaimana maksud Umi ?”
Umi: “Maksudnya, coba dech abi lihat, berapa perbandingan jumlah ikhwan dan akhwat, di JATIM aja lebih dari 1 : 4, kalau ikhwan akhwat dapat satu ikhwan, maka bagaimana nasib yang tiga lainnya? ”
Abi: “Baguslah Kalo Umi sudah paham, bagaimana kalo kita yang memulai ?”
Umi: “Maksud Abi bagaimana ? ”
Abi: “Abi mau poligami, tapi yang cariin calonnya umi saja wess..”
Umi: “Apaa..! abi mau poligami ? ”
Abi: “Ya dong, kan Umi sendiri yang bilang tadi, ingat ini juga sunnah Rasul SAW lho..!!”
Umi: “Wah..! kalo begitu abi salah menafsirkan Sirah Nabawiyah atau jangan-jangan nggak pernah membacanya sama sekali..?
kan Rasul berpoligami setelah istri pertama-nya Khadijah ra, meninggal.
Nah! Jadi abi boleh menikah poligami sampai empat pun boleh, asal setelah Umi, istri [pertama] Abi ini, meninggal, OK?”
Abi: “Huh, Ini pasti Mertuamu ya yang ngajari..?”
Dan Sang istri tersenyum manja penuh kemenangan..
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar