Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
4.1.13 | Jumat, Januari 04, 2013 | 0 Comments

TELEDOR (Rakyat Negeri Susu)

SUATU kali, seorang raja di sebuah negeri menyuruh rakyatnya untuk  mengumpulkan susu. Tidak banyak. Setiap rakyat hanya diminta dua gelas susu saja. Dua gelas, jik adikumpulkan dari semua rakyat yang ada di seluruh negeri, mungkin akan jadi sebanyak danau.


Tapi celakanya, ternyata, ada seorang di antara rakyat hanya satu orang yang berpikiran seandainya saja dia neyerahin dua gelas air bekas bersihan beras, atau kita menyebutnya air tajin, tentunya tidak akan ketahun. Dalam pikirannya, dua gelas air tajin itu akan tercampur dengan jutaan gelas susu yang lain.


Keesokan harinya, alangkah terkejut dan murkanya sang raja ketika mendapati ternyata limpahan susu yang ia minta semuanya berupa air tajin bekas bersihan beras! Ternyata, semua rakyat, tanpa ada diskusi dan persetujuan secara kolektif, berpikiran yang sama; mengumpulkan dua gelas air tajin..!


Cerita di atas, mungkin cocok dengan sikap dan prilaku kita terhadap waktu. Jujur saja, kita sering kali meneledorkan waktu yang kita punya. Bukti paling jelas, adalah janji waktu kita untuk rapat atau pertemuan lainnya. Di negeri antah brantah republik indonesia ini, kita sudah teramat biasa untuk telat dalam acara apapun.


Janji jam 8, baru berangkat jam 9. Janji jam 12, baru mulai jam 2. Begitu seterusnya.Padahal coba kalau kita ini ternyata berpikiran sama seperti rakyat negeri susu, akan ada segunung waktu yang terbuang. Coba hitung, jika ada 20 orang di antara kita berpikiran seperti itu, maka akan ada 20 orang yang telat. Ada sekian waktu dan manusia-manusia yang kita cederai.
Jika ada 100 orang, maka 100 keterlamabatan pula. Itu dalam acar rapat.


Kita ini memang termasuk bangsa yang paling parah dalam urusan mengatur waktu. Lihat saja, contoh sederhana pelaksanaan perhitungan penetapan Pilkada atau pilpres dinegeri ini, menjauh dari sekian waktu yang telah ditetapkan. Terjadi tarik ulur kepentingan. Padahal, berapa biaya yang harus dihabiskan karena keterlambatan itu? Hitungannya tentu sudah milyaran rupiah. Juga, bagaimana dengan nasip rakyat kebanyakan akan terjadi keterlambatan jadwal ini..?


Perilaku dan nilai suatu bangsa sering kali bisa dinilai dari hal-hal kecil yang dilakukan oleh banyak orang dan sehari-hari. Mungkin sudah saatnya, sekarang kita menjadikan diri sendiri orang yang bisa menghargai waktu dan kepentingan orang banyak. Jangan sampai perilaku telat hanya membikin kita tidak jauh beda dengan rakyat negeri susu..!


So..??

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar