Dalam postingan kali ini ane akan coba membicarakan dua buah sudut pandang yang berbeda, antara "pemenang vs pecundang" dalam memandang kehidupan ini. Bagaimana mungkin manusia yang memiliki potensi yang sama oleh Allah SWT, namun memiliki hasil yang beragam dan berbeda-beda?
Asal kita tau bahwa sesungguhnya sang pemenang dan sang pecundang hanya dibedakan oleh suatu hal yang kecil dan tipis, namun dampaknya sangat luar biasa?
Hal tersebut hanyalah satu, yaitu sudut pandang.
Pertama, seorang pemenang selalu berpikir dan memandang bahwa dirinya harus menjadi bagian dari sebuah solusi. Solusi adalah yang utama.
Bertindak harus dilakukan secepatnya. Berpikir tajam adalah kunci hidupnya.
Seorang pemenang, di manapun ia berada, ia selalu yakin bahwa dirinya adalah seorang pemegang kunci jawaban atas segala persoalan yang menimpa dirinya dan orang lain.
Berbeda dengan pecundang. Seorang pecundang hanya bisa menjadi bagian dari suatu masalah. Seorang pecundang hanya mampu menyalahkan keadaan yang menimpanya.
Pecundang tidak pernah bertindak untuk memperbaiki apa yang memang seharusnya diperbaiki. Ini tidak mengherankan karena memang pola pikir seorang pecundang hanyalah masalah demi masalah yang di situlah dia memfokuskan dirinya tanpa pernah mencoba mencari kunci untuk memecahkan masalahnya.
Kedua, seorang pemenang selalu berpikir dan berkata,
“Biarkan saya yang melakukannya untuk Anda.”
Seorang pemenang selalu berpikir dan berkata,
“Ada yang bisa saya lakukan untuk Anda?”.
Seorang pemenang selalu berorientasi pada bantuan dan kontribusi apa yang bisa dia berikan untuk umat manusia.
Senyum selalu menjadi sahabat setia di bibirnya, sambil menawarkankontribusi apa yang bisa ia berikan.
Berbeda dengan pecundang. Seorang pecundang adalah seorang yang selalu berpikir dan berkata,
”Itu bukan bagian dari pekerjaan saya.”
Seorang pecundang selalu berpikir dan berkata,
“Itu bukan urusan saya.”
Pecundang selalu memikirkan dirinya sendiri. Seorang pecundang tidak akan membantu apabila tidak diminta. Seorang pecundang selalu berpikir bagaimana cara membahagiakan diri sendiri, padahal pada dasarnya tidak pernah seorang pecundang merasakan apayang namaya bahagia.
Ketiga, seorang pemenang selalu mempunyai sudut pandang dan mindset bahwa pasti ada jawaban di setiap persoalan. Tidak peduli apa masalahnya, tidak peduli seberat apa cobaannya. Karena pemenang pasti yakin bahwa semua masalah yang menimpanya bisa diselesaikan dan diberikan Allah sesuai dengan kemampuan dirinya.
Sementara pecundang?
Pecundang selalu memiliki sudut pandang dan mindset pasti ada masalah dalam setiap jawaban. Pecundang tidak pernah memberikan solusi, namun dia hanya bisa melihat masalah dalam solusi-solusi yang ada.
Pecundang sangat senang mengkritik, tidak mau dikritik, dan tidak bisa diharapkan memberikan solusi atas sebuah persoalan.
Maka hati-hatilah Anda agar jangan sampai memiliki sudut pandang seorang pecundang.
Keempat, seorang pemenang selalu memiliki mindset dan berkata,”Hal ini memang sulit, tetapi masih mungkin untuk diselesaikan dengan baik.”
Seorang pemenang selalu melihat kesempatan. Seorang pemenang selalu melihat peluang. Seorang pemenang selalu melihat bagaimana suatu masalah terpecahkan.
Berbeda dengan seorang pecundang. Seorang pecundang selalu memiliki mindset dan berkata, "hal ini teramat sulit untuk diselesaikan, teramat sangat tidak mungkin."
Seorang pecundang selalu berfokus pada kesulitan-kesulitan. Seorang pecundang selalu melihat masalahdalam kesempatan, Seorang pecundang selalu mencegah dirinya untuk maju dan takut dalam melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik.
Kelima, seorang pemenang hidup layaknya sebuah thermostat. Seorang pemenang hidup sebagai seorang yang membawa perubahan untuk kebenaran. Seorang pemenang berkomitmen untuk menjadi orang yang berpengaruh bagi lingkungannya. Seorang pemenang adalah seorang yang memilih jalan sebagai agent of change walaupun batu ujian datang menghantam dirinya.
Berbeda dengan seorang pecundang. Seorang pecundang hidup layaknya sebuah thermometer. Apabila suhu di sekitarnya berubah, maka indikator dirinya pasti berubah. Pecundang tidak memiliki prinsip. Pecundang tidak berani melawan arus. Pecundang tidak berpengaruh dan mudah dipengaruhi.
Pecundang hanya ikut-ikutan tanpa tahu siapa dirinya dan tidak tahu jati dirinya sendiri.
*******
Selamat bagi Anda yang memiliki mindset seorang pemenang, namun wasapada bagi Anda yang memiliki mindset seorang pecundang...!!
Jika Ada yang ingin sobat-sobat tambahkan? Atau mungkin ada sudut pandang yang lain?
Ane mempersilahkan di kotak komentar..
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar