Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
14.1.13 | Senin, Januari 14, 2013 | 0 Comments

HINA --> MULIA

Seorang budak muslim keturunan Persia hidup di masa Rasulullah SAW, mengabdi pada keluarga Abu Hudzaifah. 


Perbudakan pada masa itu adalah warisan sistem jahiliyah yang begitu mendarah daging dalam kehidupan masyarakatnya.


Manusia yang sejatinya mulia tiba-tiba teronggok seolah-olah menjadi barang dagangan yang bisa dijual kapan saja sesuka hati. Tak ada kemuliaan yang tersisa.


Budak itu bernama Salim, dikemudian hari ia dimerdekakan oleh Abu Hudzaifah sehingga sering dikenal dengan Salim maula abi hudzaifah.


Setelah merdeka, ia tidak puas begitu saja.
Salim segera membenahi kekurangannya selama ini, maka ia segera mempelajari Al-Qur'an, membaguskan bacaannya dan memperbanyak hafalannya.Kesungguhan Salim mencari ilmu segera berbuah.


Dulu ia adalah budak yang benar-benar diremehkan harga dirinya. Ilmunya tentang Al-Quran telah memuliakan dirinya. Sebelum Rasulullah SAW sampai di Madinah pada peristiwa hijrah, Salim menjadi imam dari para sahabat di Masjid Quba.

Hal ini karena ia mempunyai hafalan Al-Qur'an yang lebih banyak dari yang lainnya, bahkan dari seorang Umar bin Khattab sekalipun. Lebih dari itu, Rasulullah SAW pun memerintahkan para sahabat untuk mengambil bacaan al-Qur'an dari 4 orang, salah satunya adalah Salim maula Abu Hudzaifah.


Bukan itu saja, Salim yang notabene adalah mantan budak ternyata dicalonkan menjadi Khalifah oleh Umar bin Khattab.
Sebuah jabatan yang diyakini oleh semua muslim membutuhkan syarat-syarat yang berat dan mulia. Umar bin Khattab dengan lugas mengatakan di akhir masa kepemimpinannya : 

"Seandainya satu dari dua orang ini masih hidup, niscaya aku akan tenang jika kekhalifahan ini diserahkan kepadanya ; mereka adalah Salim maula Abu Hudzaifah dan Abu Ubaidah Al-Jarroh !"

Kemuliaan Salim berlanjut hingga akhir hayatnya di kancah jihad fi sabilillah.
Adakah kematian yang lebih mulia dari syahadah..?

Dalam perang Yamamah, Salim dipercayakan memegang panji kebesaran pasukan muslimin. Dalam sebuah riwayat diceritakan, saat pasukan muslim terdesak dan mulai terpecah-pecah, Salim berseru lantang :

" Bukan seperti ini kita dahulu berperang bersama Rasulullah SAW! ".


Serta merta  ia menggali lobang kecil dan memasukkan kedua kaki ke dalamnya agar tidak ikut berlari bersama yang lainnya. Maka kemudian ia terus berperang mempertahankan panji kaum muslimin dengan segenap tenaganya.

Ketika tangan kanannya terputus akibat tebasan musuh, segera tangan kirinya menyambar panji yang hampir terjatuh menyentuh tanah. Tak lama kemudian tangan kirinya pun dibabat lawan dan segera ia memeluk panji dengan tubuhnya yang tersisa. Ia terus berperang mempertahankan panji itu hingga syahadah menjemputnya. Tubuhnya jatuh tersungkur ke bumi, namun arwahnya membumbung tinggi ke langit sana.


Perjuangannya baru saja usai, berganti kebahagian sejati disisi Tuhannya. Hidup mulia dan mati mulia.Apa yang membuat sang mantan budak inimerubah kehidupannya dari kehinaan menjadi bertebar kemuliaan ? Apakah yang membuat seorang mantan budak dipercaya menjadi imam sholat di depan para sahabat yang mulia ?


Bahkan Rasulullah SAW merekomendasikan namanya untuk menjadi guru Al-Quran bagi seluruh sahabat bahkan umatnya ? Apa juga yang membuat seorang Umar bin Khattab mengaguminya dan meyakini kemampuannya menjadi khalifah ?


Barangkali jawaban yang paling realistis adalah karena ilmu yang ia punya. Kemuliaan segera bersanding pada dirinya ketika ia bertekad untuk mempelajari al-Qur'an yang mulia, mempelajari bacaannya dan juga menghafalnya. Ilmu telah mengubah Salim sang mantan budak itu menjadi begitu mulia.
Mulia melebihi sahabat lainnya para pembesar kaumnya.


Contoh di atas baru satu cerita..
Ane
percaya, disekitar kita banyak orang yang terangkat kemuliannya karena ilmunya bukan karena harta atau strata sosialnya (tapi sedikit dari kita yang mengetahui).

Orang miskin menjadi disegani, dihormati, karena ilmu yang diraihnya. Wong ndeso  yang senantiasa terpuruk menjadi diperhitungkan karena ilmu yang dikuasainya. Bahkan orang cacat – maaf , yang awalnya sering diremehkan, dijauhi atau justru dikasihani menjadi dihormati, disegani, bahkan ditakuti.


Asy-Syaikh Dr. Sulaiman Karom contohnya, dia adalah dosen sekaligus Ketua Jurusan Syariah di Sudan, adalah seorang dengan kaki yang cacat hingga mengharuskan beliau harus berjalan dari kelas ke kelas dengan tongkat penyangga, tapi itu nggak membuat kridibilitasnya turun.

Dan Ane yakin, semua mahasiswa pasti mengagumi dan memuliakannya. Tidak akan pernah terbersit dalam hati mereka untuk meremehkan, kasihan, apalagi menjauhinya. Ilmunya yang begitu luas telah memuliakannya di hadapan para mahasiswanya. Menghormati dan mencintainya dengan tulus tanpa pamrih apapun.Itu semua adalah contoh di dunia, di akhirat tentu mereka jauh lebih mulia.
Lebih dari yang kita kira !


Wallahua'lam..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar