Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
16.1.13 | Rabu, Januari 16, 2013 | 0 Comments

Adakah Yang Lebih Buruk

Mooner [area]- Ada suatu kisah tentang seorang santri yang menuntut ilmu pada seorang Kyai.

Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut.


“Hai Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu ujian, kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus,” kata Kyai.

“Baik, pak Kyai, apa pertanyaannya?”

“Kamu cari orang atau makhluk yang lebih jelek dari kamu. Kamu aku beri waktu tiga hari,”
jawab Kyai.

Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan mencari jawaban atas pertanyaan Kyainya.


Hari pertama, sang santri bertemu dengan si A dia seorang pemabuk berat yang dapat dikatakan hampir tiap hari mabuk-mabukan. Santri berkata dalam hati,
“Inilah orang yang lebih jelek dariku. Aku telah beribadah puluhan tahun, sedang dia mabuk-mabukan terus.”


Tetapi sesampai iadi rumah, timbul pikirannya. “Belum tentu, sekarang si A mabuk-mabukan, siapa tahu pada akhir hayatnya Allah SWT memberi Hidayah (petunjuk) dan dia Khusnul Khatimah. Dan aku sekarang baik banyak ibadah, tetapi pada akhir hayat dikehendaki Su'ul Khatimah, bagaimana?
Dia belum tentu lebih jelek dariku".


Hari kedua, santri jalan ke luar rumah sehabis shalat ashr dan bertemu dengan seekor anjing yang menjijikkan rupanya, sudah bulunya kusut, kudisan, dan sebagainya. Santri bergumam, “Akhirnya..Ketemu juga sekarang yang lebih buruk dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi.” Santri gembira karena telah dapat jawaban atas pertanyaan gurunya.


Tapi, Waktu akan tidur sehabis shalat ‘Isya, dia merenung, dan timbullah pertanyaan yang menggelayut dalam benaknya, “Anjing itu kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh Allah, sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yang sangat berat. Kalau aku berbuat banyak dosa, akan masuk neraka. Aku tidak lebih baik dari anjing itu.”


Hari ketiga, akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, “Sudah dapat jawabannya muridku?”

“Sudah guru,” santri menjawab.

“Ternyata orang yang paling jelek adalah diri saya sendiri, pak kyai.”

Sang Kyai pun akhirnya tersenyum simpul sambil berucap, “Kamu aku nyatakan lulus, muridku..”



***


Sobat, mari kita resapi kisah diatas,Selama kita masih sama-sama hidup, kita tidak boleh sombong/merasa lebih baik dari orang/makhluk lain. Yang berhak sombong adalah Allah SWT.
Karena kita tidak tahu bagaimana akhir hidup kita nanti.


Yang jelek bisa jadi baik, sebaliknya yang baik bisa jadi jelek. Dengan demikian, maka kita akan belajar berprasangka baik kepada orang/makhluk lain yang sama-sama ciptaan Allah SWT.

Bahwa skenario Allah nggak dapat kita duga-duga, tapi kita bisa trus merencanakan agar selalu dapat peranan terbaik dalam 'skenario' Allah tersebut.
Yuk, mari sama-sama kita berusaha sobat fillah...!!

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar