PEMBANGUNAN masjid di Indonesia bak jamur di suhu lembab. orang-orang berbondong-bondong mendirikan masjid termegah di desanya masing-masing, meski harus mengobral jaring di tengah jalan. Ironisnya, aktivis masjid ini jarang sekali ditemui atau bahkan hanya ada beberapa orang tua yang setia menjalankan ibadah di masjid.
Seorang Bapak berusia sekitar kepala enam mengeluh untuk kesekian kalinya mengenai regenerasi muadzin di masjid dekat rumahnya. “Pemuda zaman sekarang, hanya untuk mengajak orang lain kedalam kebaikan saja susahnya minta ampun (adzan-red).
Itupun kalau Bapak-Bapaknya berhalangan adzan, sama pemudanya dibiarin ga ada yang azdan aja sekalian. Hmm…Masya Allah” keluh Bapak tersebut.
Inilah fakta yang ada,
Wahai pemuda!
Dimanakah kalian sekarang?
Mengapa kalian..
Lebih asyik menabuh drum dibanding menabuh bedug di masjid
Lebih bangga merental studio musik dibanding pergi ke masjid
Lebih semangat menyanyikan lagu rock dibanding melantunkan panggilan adzan
Lebih senang berpakaian rock star dibanding berbaju koko
Lebih giat nongkrong dibanding berkumpul untuk sholat berjama’ah
Wahai pemuda..!
Pernahkah kalian denger hadits ini?
“Ada7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah. Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok (untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah!’, seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga menetes air matanya.”(H.R. Bukhori)
Adakah kita salah satu diantara ketujuh golongan tersebut?
Ataukah tak satupun pernah kita melakukannya?
Apa jadinya jika Allah tidak menaungi kita di yaumul akhir? Sudah dipastikan kita tidak akan selamat dari siksaan akibat ulah kita sendiri jika matahari sejengkal diatas kepala kita dan keringat menenggelamkan kita.
Naudzubillah tsumma naudzubillahi min dzalik..
Wahai pemuda!
Tidakkah kalian merasakan kematian yang semakin mendekat sementara diri masih terhanyut dalam aktivitas-aktivitas yang tak bermanfaat?
Apalagi aktivitas tersebut mengantarkan kita menuju nerakanya Allah.
Wahai pemuda!
Mari kita ramaikan masjid dengan suara dzikir kita
Mari kita manfaatkan masjid dengan diskusi-diskusi ilmiah kita
Mari kita persembahkan suara terbaik kita melalui adzan
Mari kita bersilaturrahim dengan saudara-saudara muslim kita di masjid
Wahai pemuda, mari menjadi generasi Islami!
Janganlah sampai MURKA ALLAH datang hanya gara-gara ulah sembrono kita.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar