Ane bukanlah ahli dalam urusan politik Timur Tengah. Namun
menyaksikan pembantaian anak-anak dan wanita, hati ini menjerit ingin
ikut bicara. Sesungguhnya “pertunjukan” pembantaian terlama adalah di
Palestina, termasuk Gaza di dalamnya. Gaza, tak lebih sebuah penjara
terbuka bagi para penduduknya. Adegan kekerasan demi kekerasan
dipertontonkan kepada dunia, bangsa zionis Israel sebagai pelakunya.
Anak-anak, wanita, dan penduduk sipil menjadi korban pertunjukan ini.
Dunia tak bisa berkutik dengan tingkah polah negara kecil yang bernama
Israel LAKNATULLAH. Bahkan kejadian demi kejadian semakin menguatkan opini bahwa
Isael kuat dan negara-negara yang mengaku Islam di sekitar Palestina
lemah tak berdaya. Akupun merasa lemah karena hanya bisa berkirim do'a
untukmu, Gaza.
Kepada siapa dunia berharap untuk melindungi nyawa-nyawa tak berdosa
di Gaza? Kepada Presiden Obama kah?
Rasanya Anda akan kecewa. Karena
sebagaimana dilaporkan kantor Berita Aljazeera (17/11/2012), Presiden AS ini
menegaskan kembali dukungannya terhadap Israel, walau ia menyesali
jatuhnya korban sipil..(fuck u antek Israel...)
Kepada negara-negara di sekitar Palestina yang penduduknya mayoritas
Islam? Rasanya itu juga harapan kosong, sebab rezim Turki, Qatar, Arab
Saudi, Iran, dan Mesir berulang kali menegaskan bahwa peran mereka
tidak lebih dari melakukan perang media dan membuat gerakan dana untuk
dua otoritas di Gaza dan Ramallah. Mereka diam seribu bahasa pada saat
pesawat Israel membombardir penduduk Gaza dengan berbagai senjata dan
rudal jenis baru.
Kepada PBB? OKI?
Ah, itu juga bak menggantang asap. Dalam suasana
seperti inilah pikirankupun akhirnya melayang, andai ada pemimpin
sekaliber Umar bin Khaththab yang mampu menyatukan berbagai negeri Islam
yang kini tercerai berai menjadi 50 lebih negara, pastilah Israel akan
gentar. Kepemimpinan yang kuat dan mampu menyatukan berbagai kekuatan
bukan hanya menyelamatkan penduduk Gaza, tetapi juga melindungi umat
yang tertindas di berbagai penjuru dunia.
Saat ini, kepada korban pembantaian, sebisa mungkin kita membantu
dana, obat-obatan, dan apapun yang bisa meringankan beban mereka.
Kirimkan pula do'a untuk saudara-saudara kita di Gaza. Namun,
adegan-adegan pembantaian akan berulang apabila kita tidak punya
kekuatan yang setara. Kapankah kekuatan itu akan hadir? Semoga tidak
terlalu lama dari sekarang.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar