Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
9.11.12 | Jumat, November 09, 2012 | 0 Comments

Hadiah Dari Sebuah Tekad

Jika kita hendak pergi beraktifitas, apalagi kalau lokasinya lumayan jauh, tentunya kita menggunakan kendaraan untuk menghemat waktu dan tenaga. Tapi lain halnya yang dilakukan Aema, seorang Mahasiswa di sebuah PTN di Surabaya, yang selalu berjalan kaki untuk bisa kekampus. Bukan karena lokasinya di wilayah yang jauh dari sarana kendaraan, tapi karena untuk menghemat ongkos.

Jarak dari rumah tantenya ke kampusnya cukup jauh, jika menggunakan jasa angkot sekitar 1 jam perjalanan. Saat awal masuk Kampus, Aema biasa menggunakan jasa angkot untuk pergi ke kampus karena takut telat waktu ospek. Tapi karena ongkos angkot yang yang lumayan mahal, akhirnya Aema tinggal di ruangan sebuah Masjid Kampus merapel juga jadi petugas kebersihan masjid kampus tanpa minta di upahi. Masjid kampus tersebut lumayan nyaman apalagi kalo malam banyak mahasiswa yang ikut kegiatan kerohanian dan Aema terkadang bisa jadi mentor pembantu karena Aema lulusan Salah satu ponpes terkenal di jawa timur.

Setelah tinggal di Masjid tersebut, bukan berarti beban hidup Aema terkurangi. Untuk menghemat, Aema selalu datang diawal minggu dan pulang di akhir pekan dengan berjalan kaki kadang juga nggak pulang jika ada mahasiswa minta ajari materi keagamaan (dan tanpa diupah). "Daripada uangnya buat ongkos, mending dipake buat kebutuhan Kampus lainnya," ujarnya saat ditanya temen sekelasnya. Maklumlah, orangtuanya yang tinngal didesa cuma bermata pencarian sebagai petani sedang Aema Di Surabaya kebetulan di titipin di tantenya, dan sang ayah tidak bisa memberi kiriman berlebih untuk kebutuhan Aema tinggal di kota, untuk uang jajannya ditiap bulannya aema cuma di jatah 300 ribu.

Untuk biaya sehari-hari dan keperluan Kampus, alhamdulillaah, selalu ada rejeki dari Allah Sang Pemberi Rejeki untuk mencukupinya," tutur Aema ketika bercerita tentang perjuangan dirinya saat berusaha untuk memenuhi semua biaya yang dibutuhkannya. Dan pada suatu hari, ada seorang dermawan yang membelikan sepeda bekas untuk digunakan Aema. Alhamdulillaah...

Kisah perjuangan Ma'ruf tersebut mengingatkan diri saya, agar selalu berjuang dalam hal apapun, tentunya dalam kebaikan. Jika kita telah berusaha dengan maksimal dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah yang Mahakuasa, insya Allah akan berbuah manis. Tekad Ma'ruf yang kuat untuk bersekolah, berbuah manis dengan mengalirnya rejeki yang tak terduga. Subhanallah...

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar