Jika kita hendak pergi beraktifitas, apalagi kalau lokasinya lumayan
jauh, tentunya kita menggunakan kendaraan untuk menghemat waktu dan
tenaga. Tapi lain halnya yang dilakukan Aema, seorang Mahasiswa di
sebuah PTN di Surabaya, yang selalu berjalan kaki untuk bisa kekampus. Bukan
karena lokasinya di wilayah yang jauh dari sarana kendaraan, tapi karena
untuk menghemat ongkos.
Jarak dari rumah tantenya ke kampusnya cukup jauh, jika menggunakan jasa angkot
sekitar 1 jam perjalanan. Saat awal masuk Kampus, Aema biasa
menggunakan jasa angkot untuk pergi ke kampus karena takut telat waktu ospek. Tapi karena ongkos angkot yang yang lumayan
mahal, akhirnya Aema tinggal di ruangan sebuah Masjid Kampus merapel juga jadi petugas kebersihan masjid kampus tanpa minta di upahi. Masjid kampus tersebut lumayan nyaman apalagi kalo malam banyak mahasiswa yang ikut kegiatan kerohanian dan Aema terkadang bisa jadi mentor pembantu karena Aema lulusan Salah satu ponpes terkenal di jawa timur.
Setelah tinggal di Masjid tersebut, bukan berarti beban hidup Aema
terkurangi. Untuk menghemat, Aema selalu datang diawal minggu dan pulang di akhir pekan dengan berjalan kaki kadang juga nggak pulang jika ada mahasiswa minta ajari materi keagamaan (dan tanpa diupah). "Daripada uangnya buat ongkos, mending dipake buat
kebutuhan Kampus lainnya," ujarnya saat ditanya temen sekelasnya. Maklumlah, orangtuanya yang tinngal didesa cuma bermata pencarian sebagai petani sedang Aema Di Surabaya kebetulan di titipin di tantenya, dan
sang ayah tidak bisa memberi kiriman berlebih untuk kebutuhan Aema tinggal di kota, untuk uang jajannya ditiap bulannya aema cuma di jatah 300 ribu.
Untuk biaya sehari-hari dan keperluan Kampus, alhamdulillaah,
selalu ada rejeki dari Allah Sang Pemberi Rejeki untuk mencukupinya,"
tutur Aema ketika bercerita tentang perjuangan dirinya saat berusaha
untuk memenuhi semua biaya yang dibutuhkannya. Dan pada suatu hari, ada
seorang dermawan yang membelikan sepeda bekas untuk digunakan Aema.
Alhamdulillaah...
Kisah perjuangan Ma'ruf tersebut mengingatkan diri saya, agar selalu
berjuang dalam hal apapun, tentunya dalam kebaikan. Jika kita telah
berusaha dengan maksimal dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah
yang Mahakuasa, insya Allah akan berbuah manis. Tekad Ma'ruf yang kuat
untuk bersekolah, berbuah manis dengan mengalirnya rejeki yang tak
terduga. Subhanallah...
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar