Ungkapan ini "Aku udah nggak punya waktu lagi"
selalu kita dengar dan sering diucapkan oleh lidah kita, setiap kali
kita ingin lari dari tanggung jawab kita, dan betapa banyak orang yang
mengucapkan ungkapan ini, baik yang sedang sibuk atau yang sedang
santai, kita hampir tidak punya waktu untuk melakukan olahraga untuk
menjaga kebugaran tubuh kita, kita tidak punya waktu mengawasi anak
kita, tidak punya waktu untuk mengunjungi kerabat kita, tidak punya
waktu untuk membaca dan menutrisi spiritual kita, kita tidak punya waktu
untuk melakukan shalat jamaah di masjid yang bersebelahan dengan rumah
kita, tidak punya waktu untuk mengembangkan kemahiran kita, tidak punya
waktu membaca ayat-ayat Qur'an agar jiwa kita menjadi bersih dan tidak
punya waktu untuk melakukan hobby kita yang dapat meningkatkan semangat
dan menggali bakat kita.
Waktu kita dipress dan jiwa kita disibukkan, terkadang waktu itu diisi
penuh oleh kejenuhan, sedangkan kekosongan semakin menambah beban kita,
apakah ini sebuah symbol ketidak berdayaan, atau merupakan makar dan
tipu daya manusia ketika hendak membolak-balikkan kenyataan agar manusia
lainnya tertipu ? waktu kerja terasa panjang, sementara waktu berjalan
begitu cepat, semakin hari jarak semakin membentang, tuntutan hidup
semakin meningkat, permintaan anak semakin banyak, silaturrahim menjadi
semakin sulit diterapkan, lalu apa yang terjadi ? singkat kata, bahwa
film ini dimulai dari gelap dan semakin pekat, tidak ada istilah dalam
kamus kita yang namanya menggunakan waktu.
Waktu yang tersisa hanya pantas untuk duduk manis dihadapan tv, sambil
menikmati sinetron kesayangan kita, begitu juga untuk mengunjungi
situs-situs inet kebanggan kita, dan begitu selanjutnya kita disibukkan
oleh Facebook Messager, BBM dan beragam messenger lainnya.
Sementara coffee shop dan cuci mata di mall-mall menjadi kesibukan saat
jam kerja kita, saat sekolah kita, saat menikmati kebersamaan dengan
keluarga yang sekarang menjadi model.
Seorang pengamat menyebutkan ; bahwa memanage waktu merupakan seni
keseimbangan antara menunaikan tugas dan melakukan kesenangan yang dapat
mewujudkan tujuan kita, lalu apa sebenarnya inti keseimbangan tersebut ?
bila semakin hari waktu kita semakin boros terbuang sia-sia.
So...?
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar