Mooner [area]- Setahun lalu, seorang sobat ane bertandang kerumah dan mengungkapkan suatu hasrat 'suci' orangtuanya. “Nir, Ibu saya bilang sudah bosan menjadi penerima daging qurban. Ibu ingin sekali tahun depan keluarga kami bisa menyembelih seekor hewan qurban,” begitu lirih sobat ane.
Ane kemudian menepuk pundaknya, memegangnya erat-erat sambil berkata, “Antum bisa mewujudkan keinginan ibu antum. Tahun depan itu masih 350-an hari lagi, dan sangat mungkin itu bisa terealisasi,” ane coba mengobarkan motivasi kepadanya.
Lantas, Apa yang terjadi setelah hampir satu tahun kemudian adalah sesuatu yang sudah bisa terduga. Beberapa bulan Belum lama lalu ia SMS ane dan bertanya tentang harga seekor kambing untuk qurban. “Assalamu'alaikum Nir, saya punya tabungan 700 ribu, apakah sudah cukup untuk membeli seekor kambing?” tanyanya bersemangat.
"Wa'alaikumsalam,Tentu saja uang sejumlah itu sudah lebih dari cukup untuk seekor kambing sob" jawabku singkata
Ia pun lantas membawa kabar gembira itu kepada ibunya di rumah dan mengatakan akan segera ada hewan qurban di rumah itu. Semua anggota melonjak kegirangan dan air mata bahagia tak tertahankan tumpah ruah bersamaan dengan datangnya kabar tersebut. Bahwa ia, sobat ane itu, lelaki satu-satunya di keluarga itu semenjak sang Ayah berpulang sebelas tahun yang lalu, akhirnya bisa mewujudkan mimpi sang ibu untuk berqurban.
Menurutnya, lantaran keluarga mereka termasuk dalam kategori keluarga kurang berada, maka setiap tahun pula mereka selalu mendapatkan jatah zakat fitrah maupun daging qurban. Bahkan setiap kali ada perayaan hari besar Islam yang menyertakan acara santunan bagi anak-anak yatim piatu, ia beserta dua adiknya tak pernah terlewat dalam catatan panitia penyelenggara sebagai penerima santunan. Tidak hanya itu, bahkan sang ibupun masuk dalam daftar penerima RASKIN (Beras Miskin), dengan status janda miskin.Tahun ini, merupakan tahun paling membahagiakan di keluarga itu.
Si Sulung, sobat ane inipun membawa keluarganya pada posisi yang lebih terhormat. Mereka bukan lagi golongan mustahik, melainkan muzakki. Ia senantiasa bersedekah dan berinfak, tak lagi berharap sedekah orang untuk menghidupi ibu dan adik-adiknya. Dan di hari raya Idul Qurban tahun ini, keluarga ini benar-benar akan mengatakan, “Kami telah jemu ditiap tahun terus-terusan menjadi penerima daging qurban.”
Sungguh, berinfak, sedekah, membayar zakat, juga berqurban, tak semata menjalankan perintah Allah. Secara langsung semua aktifitas ‘tangan di atas’ ini serta merta meningkatkan derajat seseorang. Baik derajat ketaqwaan di mata Allah, maupun derajat sosial di mata masyarakat sekitarnya.
Akhir kata, ane himbau khususnya Sobat setia Mooner [area], yuk kita semangati hati kita di jelang Idul Adha tahun ini, yuk kita tanamkan kuat-kuat dalam hati kita keinginan untuk bisa berqurban, jika sobat ane aja yang tergolong keluarga kurang berada, masak kita yang dilahirkan dari keluarga yang lebih berada masih aja berpangku tangan.
Wallahu a’lam.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar