Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
18.10.12 | Kamis, Oktober 18, 2012 | 0 Comments

Andai Ku Tak Lagi Cantik


 “Bii…” aku mencoba mengguncang tubuh suamiku yang sedang asyik membaca situs olahraga kesukaannya, sebab semalam nggak nonton Club kesukaannya Manchester United bertanding.  “Bii…” ku guncang kembali, kali ini lebih keras karena aku merasa ia tidak memperhatikanku.  “Hmm…” hanya itu jawabannya tanpa melihatku sama sekali.  Merasa tidak diperhatikan juga, aku melangkah mendekati sebuah cermin yang tak jauh dari tempat suamiku membaca.  “Abii, aku udah nggak cantik kayak dulu lagi ya?” sambil menatap cermin, kusapu setiap senti wajahku dengan tangan. Aku melihat suamiku menaruh Tabletnya dengan mengerenyitkan dahi, rada heran.  “Sejak kapan Umii memperhatikan wajah Umii cantik atau tidak cantik?” suamiku mendekatiku seraya tersenyum.  “Ah…aku sudah tua Bii, kerutanku sudah banyak, lihatlah aku sudah tidak seperti dulu lagi. Bahkan Abii pun sudah jarang mau menatap mii lagi..”  “Hey, jangan pulok Umii nak merajuk karena Abii tadi tidak memperhatikan?”  Aku hanya diam saja, namun mataku tak henti menatap wajahku dan wajah suamiku secara bergantian di cermin.  “Bukannya Abii tidak mau memperhatikan, tapi Abii justru takut kalau Abii memperhatikan wajah Umii terus, mata Abii ini nggak rela ditinggal kan umii suatu saat nanti. Pengennya natap Umii terus.. bukannya setiap ada perjumpaan pasti ada perpisahan istriku..” jelasnya sambil mencium pipi kiriku..  Aku tersipu dengan ucapan suamiku, ah..kemesraan itu tak hanya ada saat kecantikan masih menghiasi wajah, kataku dalam hati..                                                                            ***  Cantik?   Wanita mana yang tidak mengharapkan kecantikan dalam dirinya terutama dalam wajahnya. Wajahlah yang selama ini banyak diperhatikan, ingin putihlah, ingin hilang jerawatnya lah, sudah ada kerutannya lah, dan yang lainnya lah...ribet dah..  Sebagian muslimah sangat ingin menampilkan kecantikannya untuk suaminya, namun kebanyakan muslimah justru sebaliknya, kecantikan itu untuk orang lain, apabila di rumah cukuplah dengan ‘kecantikan’ seadanya. Adanya daster bolong..Ok lah, adanya Baby doll sobek bagian ketiaknya, It's fine, yang penting suami tidak protes.  Tapi ketika mau berpergian, semua jenis make up dipakai, baju terbaik pun dikenakan. Alasannya sih agar tidak malu-maluin suami, namun pasti ada terbersit dalam hati ingin tampil cantik dihadapan orang lain, dan akhirnya tabarruj (berhias dengan memperlihatkan kecantikannya dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah dengan make up berlebihan seperti di jaman jahiliyah) pun tak dapat dihindari.  Lain lagi dengan sebagian muslimah yang belum menikah, terus mempercantik diri, memakai make up merk itu ini, suntik vitamin C lah, suntik Botox lah, en bla..bla.... (silikon juga nggak ya..??)  Hanya karena takut tidak mendapatkan jodoh, takut tidak terlihat cantik kalau tanpa polesan make up, takut tidak menarik apabila dipandang. Tapi untuk siapa mereka berbuat seperti itu? Tidak tahu kah bahwa mereka bisa menjadi fitnah bahkan bisa disamakan dengan orang-orang jahiliyah jaman dahulu padahal katanya mereka wanita modern?  “Janganlah kalian berhias dan bertingkah laku (bertabarruj) seperti orang-orang jahiliyah jama dahulu.” (Al-Ahzab 33) Begitu takutnya wanita apabila tidak cantik lagi, padahal semua dari wanita itu akan cepat atau lambat kehilangan kecantikannya, entah itu ketika mulai menua dengan banyak keriput sana sini sehingga tak nampak lagi kecantikannya atau ketika wajah itu memang harus segera kehilangan kecantikannya seperti karena salah memakai make up (alergi) atau karena terlalu banyak memakai ‘kecantikan palsu/ permakan bedak’ justru hilanglah kecantikan alami yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan.  Sungguh kecantikan itu akan segera musnah, jangan sia-siakan diri kita dengan terus mempercantik diri agar orang lain tertarik pada kita, tapi berikanlah kecantikan itu untuk suami kita, agar kita terhindar dari tabarruj dan tentu saja untuk ibadah kita dengan menyenangkan pasangan.  Percantiklah terus amal dan ibadah kita, taqwa dan akhlaq kita, izzah dan iffah kita agar kita selamat dunia dan Akhirat.    Jika kau lihat cantik dari wajahku…  paras keanggunan begitu mempesonamu..  Namun…  Jika wajahku tak cantik lagi..  dimakan usia berbalut keriput…  Apalagi yang kau cari dari diriku?  Jika kau lihat cantik dari tubuhku..  berhias dengan keduniaan membuatku tampak mempesona…  Namun…  Andai tubuhku tak cantik lagi..  Apalagi yang kau nanti dariku?  Andai tubuh ini telah terkulai tinggal tulang…  Andai aku tak cantik lagi..  akankah kau tetap menginginkanku?  Andai aku tak cantik lagi…  akankah kau tetap disampingku?  Andai aku tak cantik lagi,   Hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tak pernah berpaling dariku.      Wallahu a’lam bish shawwab.    Oleh: Khayla Mooner
“Bii…” aku mencoba mengguncang tubuh suamiku yang sedang asyik membaca situs olahraga kesukaannya, sebab semalam nggak nonton Club kesukaannya Manchester United bertanding.
“Bii…” ku guncang kembali, kali ini lebih keras karena aku merasa ia tidak memperhatikanku.
“Hmm…” hanya itu jawabannya tanpa melihatku sama sekali.

Merasa tidak diperhatikan juga, aku melangkah mendekati sebuah cermin yang tak jauh dari tempat suamiku membaca.
“Abii, aku udah nggak cantik kayak dulu lagi ya?” sambil menatap cermin, kusapu setiap senti wajahku dengan tangan. Aku melihat suamiku menaruh Tabletnya dengan mengerenyitkan dahi, rada heran.
“Sejak kapan Umii memperhatikan wajah Umii cantik atau tidak cantik?” suamiku mendekatiku seraya tersenyum.
“Ah…aku sudah tua Bii, kerutanku sudah banyak, lihatlah aku sudah tidak seperti dulu lagi. Bahkan Abii pun sudah jarang mau menatap mii lagi..”
“Hey, jangan pulok Umii nak merajuk karena Abii tadi tidak memperhatikan?”
Aku hanya diam saja, namun mataku tak henti menatap wajahku dan wajah suamiku secara bergantian di cermin.
“Bukannya Abii tidak mau memperhatikan, tapi Abii justru takut kalau Abii memperhatikan wajah Umii terus, mata Abii ini nggak rela ditinggal kan umii suatu saat nanti. Pengennya natap Umii terus.. bukannya setiap ada perjumpaan pasti ada perpisahan istriku..” jelasnya sambil mencium pipi kiriku..
Aku tersipu dengan ucapan suamiku, ah..kemesraan itu tak hanya ada saat kecantikan masih menghiasi wajah, kataku dalam hati..

                                                                        ***
Cantik? 
Wanita mana yang tidak mengharapkan kecantikan dalam dirinya terutama dalam wajahnya. Wajahlah yang selama ini banyak diperhatikan, ingin putihlah, ingin hilang jerawatnya lah, sudah ada kerutannya lah, dan yang lainnya lah...ribet dah..
Sebagian muslimah sangat ingin menampilkan kecantikannya untuk suaminya, namun kebanyakan muslimah justru sebaliknya, kecantikan itu untuk orang lain, apabila di rumah cukuplah dengan ‘kecantikan’ seadanya. Adanya daster bolong..Ok lah, adanya Baby doll sobek bagian ketiaknya, It's fine, yang penting suami tidak protes.
Tapi ketika mau berpergian, semua jenis make up dipakai, baju terbaik pun dikenakan. Alasannya sih agar tidak malu-maluin suami, namun pasti ada terbersit dalam hati ingin tampil cantik dihadapan orang lain, dan akhirnya tabarruj (berhias dengan memperlihatkan kecantikannya dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah dengan make up berlebihan seperti di jaman jahiliyah) pun tak dapat dihindari.
Lain lagi dengan sebagian muslimah yang belum menikah, terus mempercantik diri, memakai make up merk itu ini, suntik vitamin C lah, suntik Botox lah, en bla..bla.... (silikon juga nggak ya..??)
Hanya karena takut tidak mendapatkan jodoh, takut tidak terlihat cantik kalau tanpa polesan make up, takut tidak menarik apabila dipandang. Tapi untuk siapa mereka berbuat seperti itu? Tidak tahu kah bahwa mereka bisa menjadi fitnah bahkan bisa disamakan dengan orang-orang jahiliyah jaman dahulu padahal katanya mereka wanita modern?
“Janganlah kalian berhias dan bertingkah laku (bertabarruj) seperti orang-orang jahiliyah jama dahulu.” (Al-Ahzab 33)
Begitu takutnya wanita apabila tidak cantik lagi, padahal semua dari wanita itu akan cepat atau lambat kehilangan kecantikannya, entah itu ketika mulai menua dengan banyak keriput sana sini sehingga tak nampak lagi kecantikannya atau ketika wajah itu memang harus segera kehilangan kecantikannya seperti karena salah memakai make up (alergi) atau karena terlalu banyak memakai ‘kecantikan palsu/ permakan bedak’ justru hilanglah kecantikan alami yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan.
Sungguh kecantikan itu akan segera musnah, jangan sia-siakan diri kita dengan terus mempercantik diri agar orang lain tertarik pada kita, tapi berikanlah kecantikan itu untuk suami kita, agar kita terhindar dari tabarruj dan tentu saja untuk ibadah kita dengan menyenangkan pasangan.
Percantiklah terus amal dan ibadah kita, taqwa dan akhlaq kita, izzah dan iffah kita agar kita selamat dunia dan Akhirat.

Jika kau lihat cantik dari wajahku…
paras keanggunan begitu mempesonamu..
Namun…
Jika wajahku tak cantik lagi..
dimakan usia berbalut keriput…
Apalagi yang kau cari dari diriku?
Jika kau lihat cantik dari tubuhku..
berhias dengan keduniaan membuatku tampak mempesona…
Namun…
Andai tubuhku tak cantik lagi..
Apalagi yang kau nanti dariku?
Andai tubuh ini telah terkulai tinggal tulang…
Andai aku tak cantik lagi..
akankah kau tetap menginginkanku?
Andai aku tak cantik lagi…
akankah kau tetap disampingku?
Andai aku tak cantik lagi, 
Hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tak pernah berpaling dariku.


Wallahu a’lam bish shawwab.

Oleh: Khayla Mooner

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar