Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
13.9.12 | Kamis, September 13, 2012 | 0 Comments

Era Globalisasi, Ready ?

mooner area

Dunia globalisasi merupakan suatu era kemerdekaan (freedoom). Tidak ada lagi batasan-batasan tertentu yang menjadi suatu alasan untuk mendapatkan informasi. Transfer budaya pada era dahulu biasanya terjadi melalui kolonialisme atau penjajahan. Namun kini, kebudayaan setiap masyarakat cenderung didasari pada ideologi dan cara pandang masyarakat tersebut tentang kehidupan secara keseluruhan. Penjajahan tidak menggunakan senjata ataupun benda-benda tajam lainnya. Masyarakat dewasa ini terdiri atas berbagai golongan dengan kecenderungan dan idealisme yang plural. Perkembangan teknologi informasi merupakan faktor utama munculnya fenomena globalisasi.



Namun tetap saja ada yang jauh tidak akan pernah bisa dekat bahkan sampai dunia ini berakhir. Bahkan globalisasi tidak akan mampu mendekatkan yang jauh ini. "Itulah dia masa lalu," kata Imam Al-Ghazali. Kemajuan IT belum menemukan bagaimana cara mengembalikan waktu yang telah berlalu walaupun hanya sedetik saja. Mungkin hanya Doraeman saja yang sudah punya mesin waktu. Jika ukuran jauh itu jarak, globalisasi telah mampu menjawabnya. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. Kata si Wikipedia dan Peter Drucker menambahkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.


Belum ada manusia yang mampu menghindari perputaran waktu. Menggantikan malam jadi siang dan malam menjadi siang. Ali RA pernah berucap, “Harta yang luput hari ini masih bisa saya raih besok, tapi waktu yang berlalu hari ini takkan bisa diraih lagi sampai kapanpun.” Hanya waktu yang bisa menjawab kapan datangnya jodoh dan matinya seseorang. Ketika manusia sibuk mengejar rezekinya, ingatlah rezeki itu tidak akan datang kecuali pada waktunya dan tidak akan pernah bergeser. Allah tidak akan mencabut nyawa seseorang jika rezeki yang telah dituliskan di lauhul mahfuz belum sampai kepadanya. Sungguh ini semua adalah keajaiban waktu.


Globalisasi bisa mendekatkan yang jauh. Namun Allah lebih mengetahui dari hamba-Nya, sesungguhnya yang paling dekat itu adalah kematian. Kematian itu bukan hanya dekat ketika seseorang itu sakit, bahkan yang sehat wal afiat pun tak luput dari incaran kematian. Ayo kita ingat mati. Semoga dengan mengingat mati kita menjadi semangat menjalani kehidupan. ”Orang yang paling cerdas yaitu mereka yang ingat mati,” begitu kata Rasulullah. Cerdas dalam bersikap, berpikir, dan berbuat karena semua diperhitungkan jangka panjang dunia dan akhirat. Memberi manfaat sebanyak-banyaknya agar dapat menjadi manusia terbaik.


Ketika kita mengangkat benda-benda seperti besi, berat pastinya. Apa mungkin ada yang pernah mengkhayal ingin memindahkan bumi ataupun matahari? Berat. Ternyata masih ada yang lebih berat lagi kata Al-Ghazali, yaitu amanah. Manusia sebagai makhluk istimewa maka tanggung jawabnya pun istiwewa di hari akhir nanti.


Ketika mengingat hal ini hidup menjadi beban. Baru dapat amanah hanya menjadi seorang anak saja masih belum mampu memberikan yang terbaik untuk orangtua, apalagi mempertanggungjawabkannya nanti di hari akhir. Bagaimana jika nanti suatu saat mendapatkan amanah yang lebih besar. Allah lebih mengetahui ciptaan-Nya.


“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya." (QS.Al-Mu’minuun : 1, 8). Ini janji Allah siapa yang tidak semangat. Semoga kita kuat memikul amanah masing-masing agar menjadi orang yang beruntung.

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar