Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
3.9.12 | Senin, September 03, 2012 | 0 Comments

Disurga Nggak Ada Bidadari Seronok

“Bikin bidadari lupa diri...”.

Ini penggalan salah satu iklan parfum di televisi. Bidadari dengan kostum seronok yang tergoda oleh keharuman seorang lelakiyang memakai parfum tersebut.
Meski hanya iklan, agaknya terlalu berani bin ngawur menjadikan bidadari sebagai bahan joke untuk komoditi semata.
http://moonerarea.blogspot.com/


Tentu "terlalu NAJIS" jika bidadari digambarkan dalam wujud wanita seperti dalam iklan tersebut. Tidak sepatutnya hal-hal keyakinan agama dijadikan bahan joke.
“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan” (Qs. Ar-Rahman : 56-58)

"Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.”(Qs. Ash-Shaffat: 48).

Bagaimana mungkin bidadari yang suci digambarkan sebagai sosok yang lupa diri. Padahal, seperti dijelaskan kedua ayat di atas, para bidadari selalu menjaga pandangannya. Pandangan para bidadari surga hanya tertuju untuk suami mereka dan tidak pernah melirik lelaki lain,  hal ini disepakati oleh seluruh ahli tafsir. Lelaki yang akan mendapatkan bidadari pun bukanlah sembarang lelaki.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran.”
(HR. Bukhari dan Muslim).


Allah berfiman:

“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (QS. Ar-Rahman : 72)“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli bagai mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah : 22-23)“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah : 35-37)

Dalam banyak ayat dan hadits, dijelaskan gambaran tentang rupa bidadari surga. Dalam penampilan fisik, mereka memang dilukiskan sebagai sosok yang luar biasa cantik, jelita dan sempurna tanpa cela. Meski demikian, nalar manusia tidak akan bisa membayangkan aslinya. Setelah mengetahui sifat dan akhlak para bidadari surga, bagaimana dengan wanita dunia yang masuk surga? Apakah bidadari-bidadari lebih baik daripada wanita surga?

Wanita-wanita surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, 

Saya bertanya :“Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama,wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Rasul menjawab: “Wanita-wanita dunia lebih utama dari pada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak dari pada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya: “Karena apa wanita dunia lebih utama dari pada mereka?”

Beliau menjawab: “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas.
Mereka berkata: ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut (iri dengki,pen) sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya’.”

(HR. Ath-Thabrani)


Gambaran wanita surga yang diuraikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh teramat indah. Ini seharusnya menjadi motivasi bagi kaum hawa, untuk bersungguh-sungguh menjadi sebaik-baik perhiasan dunia (Wanita shalihah) agar menjadi wanita penghuni surga, karena kedudukan wanita surga lebih mulia daripada bidadari surga itu sendiri.

Ibnu Arabi berkata, “Wanita adalah bentuk tertinggi keindahan duniawi, tetapi keindahan duniawi tidak berarti apa-apa jika ia bukan merupakan perwujudan dan pencerminan nilai dan ajaran Tuhan.”

Kedudukan wanita amat penting sebab mereka menjadi tolok ukur dari kebaikan suatu kaum, bangsa dan masyarakat.
Jika pada suatu kaum  komunitas wanitanya baik, maka akan baik pula kehormatan dan harga diri kaum tersebut. Begitu pula sebaliknya, suatu kaum akan hancur jika wanitanya tidak dapat menjaga kehormatan dan harga dirinya seperti halnya bidadari seronok yang di gambarkan iklan parfu A*E, karena bidadari di visualisasikan itu tempatnya di neraka Wail.

Selain itu juga, Allah telah menganugerahkan rahim (kandungan) kepada wanita. Dengan rahim itu, wanita melindungi benih-benih jiwa lalu membasuhnya dengan kasih, mengajarinya cinta, membekalinya kelembutan dan mengarahkannya pada kebaikan dan kebenaran. Dengan kekuatan itu, wanita laksana bumi yang memberikan kesuburan pada setiap makhluk dalam nuansa cinta tanpa syarat.

Suatu ketika seorang sahabat menyatakan ingin berperang, Rasulullah balik bertanya “Apakah kamu memiliki ibu?” Ia menjawab, “Ya”, Kemudian beliau bersabda, “Tetaplah temani ibumu karena surga ada di bawah kedua kakinya.” (HR. Nasai).

Hadits ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menempatkan wanita sebagai makhluk yang mulia.Wanita surga adalah wanita shalihah yang ketika di dunia taat menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Karakter wanita shalihah selalu tampak dalam setiap gerak-gerik dan tindakannya yang selalu menjaga kehormatannya. Mereka pantas mendapatkan balasan kebaikan sedemikian mulianya berupa kenikmatan surga karena keshalihan pribadi, kedudukan dan peran mereka.

“…dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.”(QS. An-Nisa’ : 13)

Wanita shalihah adalah mereka yang mengatakan “sami’na wa atha’na (aku mendengar dan patuh,pen)” ketika perintah Allah berlaku baginya.
Syariat yang mengatur tentang wanita bertujuan untuk mengangkat derajat dan menjaganya dari segala macam kehinaan. Aturan Islam terhadap wanita diberikan sesuai dengan fitrah wanita sebagai manusia, bukan sebagai pengekangan.
Dalam hal pakaian misalnya, syarat standart wanita shalihah selalu mengenakan pakaian yang menutup auratnya.  

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahanpandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kurudung kedadanya (jilbab,pen), dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, ataubudak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…”
(QS An-Nur : 31).

Menutup aurat tujuan utamanya adalah menjaga harga diri dan kehormatan diri secara totalitas. Ajaran ini merupakan salah satu identitas wanita muslimah.
Rasulullah bersabda;
“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).


Hal ini menjelaskan keutamaan wanita menutup auratnya, sehingga dunia dan seisinya pun tidak bisa menyainginya..
Insyaallah..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar