Jun, seorang pelayan Lord Sasaki di masa Samurai. Selama bertahun-tahun ia memendam dendam setelah mendapat perlakuan kasar dan penghinaan dari Lord Sasaki. Ia dihajar dengan sandal terompah tuannya hingga tersungkur dan luka di dahinya. Ia dipecat dan dibiarkan terkapar di salju yang dingin.
"Aku harus membalas penghinaan ini suatu hari nanti," membara hatinya memelihara dendam. Namun satu-satunyacara membalas dendam seorang pejabat di masa itu adalah dengan menjadi pemuka agama. Maka selama lebih 20 tahun ia berguru di kuil dan menjadi sosok yang dia inginkan.
Jun, sang pelayan telah berubah nama menjadi Shosin Daizenji, pemuka agama paling terkenal di masa Samurai. Waktunya membalas dendam tiba ketika Lord Sasaki yang telah menjadi Gubernur hendak mencari pemuka agama yang pantas untukmemimpin kuilnya yang terbesar. Maka Shosin Daizenji lah yang terpilih, namun Lord Sasaki tak lagi mengenali mantan pelayannya itu.Di Kuil saat sasaki menghadap Daizenji, Sasaki terheran melihat sandal terompah butut di ruang Daizenji. Ia juga bertanya perihal bekas luka di dahi sang pemuka agama. Sambil tersenyum, ia ceritakan kisah 20 tahun lalu yang membuatnya terus memelihara dendam.
Namun di saat ia telah punya kesempatan membalas dendamnya itu, justru ia merasa harus berterima kasih kepada Lord Sasaki. Jika dulu mantan tuannya itu tak menghina dan menghajarnya dengan terompah itu, ia tak kan punya semangat untuk menjadi seorang pemuka agama. Mungkin, ia masih tetap seorang Jun sang pelayan. Lord Sasaki pun menyesal dan minta maaf atas perlakuannya di masa lalu.
***********
Sobat, kadang hal buruk yang menimpa kita bisa menjadi motivasi yang luar biasa untuk berusaha menjadi lebih baik. Dendam harus ditranformasi menjadi motivasi positif yang dahsyat. Senantiasa melihat sisi positif dari hal negatif yang terjadi.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar