Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
30.8.12 | Kamis, Agustus 30, 2012 | 0 Comments

Apa Komitmenmu Masih Ada ?

Apa sebenarnya tujuan berumah tangga?

Seorang pria dan wanita dewasa sudah sewajarnya untuk berumah tangga. Ini merupakan suatu hal yang menjadi tuntutan manusia sebagai makhluk biologis dan agamis. Dari sisi biologis, ini merupakan kebutuhan prinsipil yang harus dipenuhi oleh manusia normal yang sehat mental dan fisiknya.

Dalam kacamata agama, berumah tangga malah dinilai telah menyempurnakan separuh agama. Dengan demikian, bagi yang telah berumah tangga sudah pasti mengerti betul apa tujuan yang telah mereka tetapkan. Jika masih belum ada kejelasan untuk hal satu ini, maka tidak diragukan lagi anda perlu meninjau ulang apa sebenarnya tujuan anda berumah tangga.

Hal ini akan menambah kepekaan anda untuk mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarga.

Kelayakan suatu ilmu dipandang siapa yang menyampaikannya. Jika hal ini menjadi patokan, tulisan ini sama sekali tidak bermanfaat untuk para pembaca karena penulis yang minus pengalaman dan juga mungkin ilmu. Tapi ingat, satu hal “yang muda jangan dipandang sebelah mata karena yang muda juga berhak bicara“. Bukankah anda (pembaca) juga melalui fase ini?

Jika seorang sahabat Rasul saja yang sudah dijamin masuk surga bisa mengambil pelajaran dari anak kecil, kenapa kita manusia biasa masih menyombongkan diri?

Semoga ini menjadi suatu renungan untuk kita semua. Memperbaiki kekurangan-kekurangan dan melengkapinya.

Perselingkuhan adalah kekerasan dalam rumah tangga terselubung terhadap anak. Betapa tidak, ketika salah satu dari orangtua ada yang selingkuh dan mengabaikan keluarga, efek yang ditimbulkan begitu besar. Bukan hanya dalam waktu yang dekat, tapi dalam jangka waktu yang panjang.

Efek yang timbul terhadap anak :

1) Anak tidak lagi respek terhadap orangtuanya. Jika sebelumnya segan melakukan suatu hal yang dianggap tidak sesuai etika, maka efeknya akan sangat sering membantah perkataan orangtua. Jika dulunya sangat patuh dengan aturan dirumah, sekarang sama sekali tidak peduli dengan peraturan.

2) Tidak ada lagi kepercayaan terhadap orangtua. Orangtua yang seharusnya bisa menjadi tempat untuk menyimpan segudang rahasia sama sekali tidak berfungsi lagi. Maka tidak bisa diragukan lagi anak-anak mencoba mencari tempat lain yang dirasa lebih aman untuk menyimpan rahasianya. Anak yang berusiaremaja sangat rentan dengan pergaulan bebas. Salah siapa?

3) Merasa disia-siakan. Hal ini sangat berbahaya, bisa membunuh prestasi anak. Merasa minder dengan teman-temannya, tidak lagi termotivasi untuk berprestasi karena dihantui dengan bayangan ‘untuk siapa kebanggaan prestasi yang diraih, toh di rumah masing-masing sibuk sendiri'. Pertanyaan yang timbul, "Who care about me?"

4) Menggerogoti sifat simpati terhadap orang lain. Sifat peduli sesama pada anak sangat berpengaruh dalam hal ini. Mereka menjadi kurang simpatik terhadap orang lain karena merasa itu bukan suatu hal yang penting.
Toh orangtua saja yang memiliki hubungan darah tidak memiliki rasa simpatik terhadap mereka, apalagi orang lain yang tidak ada ikatan darah.

Jangan sampai kecerobohan anda hari ini menghancurkan karakter dan masa depan anak-anak. Keluarga adalah lingkungan pertama yang patut digugat jika hal ini terjadi. Berapa anak lagi yang akan menjadi korban?

Untuk orangtua yang telah terlanjur melakukannya, sekarang waktunya untuk kembali menanyakan pada diri sendiri, “Apa komitmen anda dalam berumah tangga?”
Better late than never, tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik. Kemarin menjadi kenangan, hari ini perjuangan, dan hari esok adalah harapan.
Harapan untuk menjadi lebih baik hari ini dan esok hari.

Orangtua yang telah memutuskan untuk selingkuh benar-benar telah terjebak dengan kenikmatan sementara. Kebahagiaan semu yang tidak akan bertahan lama. Dalam hitungan bulan masih belum terasa begitu berat, namun ketika ada saat-saat genting yang harus memilih antara keluarga sendiri atau selingkuhan, di sinilah baru terasa betapa beratnya. Saat otak tak lagi mampu memilih mana yang lebih baik, logika pun berhenti bekerja. Hatipun mati membatu dan kasih sayang hilang melayang.Terima kasih untuk orangtuaku yang telah memberiku kasih sayang. Semoga rumahku tetap selamanya menjadi surga bagiku dan keluargaku. Masih belum bisa menjadi yang terbaik, tapi tetap berusaha untuk lebih baik.

Wallahu a'lam..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar