Berikut ini ane cuplik beberapa simbol di novel davinci code..
1. Pentakel / Pentagram.
Pada awalnya Pentagram adalah simbol religius untuk kaum Pagan. Tapi pada jaman sekarang ini kata Pagan telah hampir disamakan dengan pemujaan setan — salah konsep yang ngawur. Akar katanya adalah dari bahasa latin Paganus, artinya penduduk negri. “Kaum Pagan” secara harfiah berarti orang-orang desa yang tidak ter-indoktrinasi, yang berpegang teguh pada agama pedesaan tua yang menyembah alam. Kenyataannya, Gereja begitu takut akan orang-orang yang tinggal di pedesaan atau juga disebut villes, sehingga kata yang dulu sama sekali tak berbahaya yang artinya “penduduk desa”, yaitu villain, menjadi berarti jiwa jahat.
Pentagram tersebut, merupakan simbol dari jaman sebelum masehi, yang berkaitan dengan pemujaan alam. Para nenek moyang melihat dunia ini sebagai dua bagian — lelaki dan perempuan. Para dewa dan dewi mereka bekerja untuk menjaga keseimbangan kekuatan. Yin dan Yang. Ketika lelaki dan perempuan seimbang, muncul harmoni di dunia ini. Jika mereka tidak seimbang, muncul kekacauan. Pentagram juga mewakili bagian perempuan — sebuah konsep yang oleh para ahli sejarah religius disebut sebagai “perempuan suci” atau “dewi yang hebat”. Pada interpretasi yang khusus, pentagram menyimbolkan Venus — dewi sex, cinta, dan kecantikan perempuan.
Agama yang pertama berdasarkan pada tatanan suci alam. Dewi Venus dan planet Venus adalah satu dan sama. Dewi itu memiliki tempat di langit waktu malam, dan dikenal dengan banyak nama: Venus, Bintang Timur, Ishtar, Astarte — semuanya merupakan konsep perempuan yang kuat dengan ikatan kepada Alam dan Ibu Bumi. Planet Venus sendiri berjalan mengikuti alur pentagram yang sempurna menyeberangi langit eklip setiap delapan tahun. Para leluhur dahulu begitu terpesona menyelidiki fenomena ini, bahwa Venus dan pentagramnya menjadi simbol dari kesempurnaan, kecantikan, dan kualitas peredaran dari cinta seksual. Sebagai penghormatan pada kesaktian Venus, orang-orang Yunani menggunakan siklus delapan tahunnya itu untuk mengorganisasi olimpiade mereka. Sedikit saja orang yang tahu bahwa siklus empat tahuan olimpiade modern masih mengikuti setengah siklus Venus. Bahkan, lebih sedikit orang yang tahu bahwa bintang segi lima hampir telah menjadi segel resmi olimpiade namun dimodifikasi pada akhirnya — lima titiknya ditukar dengan lima lingkaran yang saling memotong untuk merefleksikan dengan lebih baik jiwa permainan, yaitu keterbukaan dan harmoni.
Saat ini, bintang berisi lima merupakan sebuah klise virtual dalam film-film pembunuhan berantai berlatar setan. Gambar bintang seperti itu biasanya dicoretkan pada dinding apartemen seorang pemuja setan bersama dengan simbol-simbol lain yang diduga bersifat setan. Sesungguhnya, simbol pentagram bersifat sangat ke-Tuhanan. Interpretasi pentagram sebagai simbol setan adalah salah secara historis. Makna feminimnya yang asli adalah benar, tetapi simbolisme pentagram telah dirusak selama lebih dari seribu tahun. Dalam kasus ini dirusak oleh coretan darah. Gerejalah yang mengubah arti sejati dari pentagram. Lebih tepatnya, Gereja Katolik Roma pada masa-masa awal. Sebagai bagian dari kampanye Vatikan untuk membasmi agama Pagan dan mengembalikan rakyat ke agama Kristen, Gereja mengadakan kampanye fitnahan melawan pemuja dewa dan dewi, menjadikan simbol-simbol ketuhanan pagan sebagai kejahatan. Hal seperti ini sangat biasa pada masa kekacauan. Sebuah kekuatan baru yang muncul akan mengambil alih simbol-simbol yang sudah ada dan merendahkannya secara berangsur-angsur dengan maksud menghapus arti simbol-simbol tersebut. Dalam peperangan antara simbol pagan dan kristen, pagan kalah; tombak bermata tiga milik Poseidon menjadi garpu setan, topi bijak yang meruncing ke atas menjadi simbol tukang sihir, dan pentagram Venus menjadi tanda setan. Lebih parah lagi, militer Amerika Serikat juga menyesatkan arti pentagram; sekarang simbol yang paling disukai untuk perang adalah Pentagram. Mereka memasangnya pada jet-jet tempur dan menggantungkannya pada bahu para jendral. Ini sangat keterlaluan bagi dewi cinta dan kecantikan.
2. Vitruvian Man.
Sumbangan Da Vinci pada seni kristiani yang sebenarnya sangat mengagumkan justru
semakin memperburuk reputasi seniman itu karena kemunafikan spiritual. Dengan menerima komisi-komisi yang menguntungkan dari Vatikan, Da Vinci melukis tema-tema kristiani tidak sebagai ekspresi yang dipercayainya namun lebih sebagai tindakan komersial saja — sebuah cara untuk membiayai gaya hidup yang mewah. Sialnya, Da Vinci merupakan orang yang suka berolok-olok yang senang menggerogoti tangan yang memberinya makan, yaitu gereja Vatikan. Lukisan-lukisan kristianinya umumnya merupakan simbolisme tersembunyi yang hanya menyangkut kristen — penghormatan pada kepercayaannya sendiri dan sebuah olok-olok untuk Gereja.
3. Opus Dei.
Murray Hill Place — markas besar Opus Dei World yang baru dan pusat konferensi — terletak di 243 Lexington Avenue di New York City. Dengan harga hanya sekitar 47 juta dolar Amerika, menara berluas 133.000 kaki persegi itu terbungkus oleh batu bata merah dan batu kapur Indiana. Dirancang oleh May & Pinska, gedung itu berisi seratus kamar tidur, enam ruang makan, perpustakaan-perpustakaan, ruang-ruang duduk, ruang-ruang rapat, dan ruang-ruang kerja. Lantai 2,8 dan 16 terdiri atas kapel-kapel, berornamen hiasan-hiasan dari kayu dan pualam. Lantai 17 seluruhnya diperuntukkan sebagai tempat tinggal. Laki-laki memasuki gedung itu dari pintu-pintu masuk utama di Lexinton Avenue; perempuan masuk melalui jalan samping dan dipisahkan secara akustik dan visual dari lelaki selama berada di dalam gedung itu.
Opus Dei, jemaatnya, didirikan pada tahun 1928 oleh pendeta Spanyol bernama Josemaria Escriva, mengembangkan sebuah gerakan kembali ke nilai Katolik konservatif dan mendorong para pengikutnya untuk memperbanyak pengorbanan-perngorbanan dalam hidup mereka sendiri sebagai usaha menjalankan Karya Tuhan.
Walau begitu, pertimbangan akal sehat jarang berhasil. Media masa selalu cenderung ke arah
skandal, dan Opus Dei, seperti juga umumnya organisasi besar lainnya, mempunyai, diantara anggota-anggotanya, sedikit orang yang menyimpang yang mengejar bayangan.
Sedihnya, semua peristiwa ini telah membantu berkembangnya sebuah organisasi pengawas baru, dikenal dengan nama Opus Dei Awareness Network (ODAN) — Jaringan Pengawasan Opus Dei. Website kelompok ini — www.odan.org — menyiarkan cerita-cerita mengerikan dari mantan anggota-anggota Opus Dei yang memperingatkan bahayanya bergabung dengan Opus Dei. Media sekarang menganggap Opus Dei sebagai “Mafia Tuhan” dan “Pemuja Kristus”. Manusia cenderung takut dengan apa yang tidak dimengerti.
4. Holy Grail (Cawan yang digunakan Yesus pada perjamuan makan terakhir).
Semua hal yang berhubungan dengan Alkitab, telah dibahas oleh doktor agama yang sangat terkenal, Martyn Percy. Alkitab adalah buatan manusia, bukan Tuhan. Alkitab tidak jatuh secara ajaib dari awan. Orang membuatnya sebagai catatan sejarah dari hiruk-pikuk jaman, dan itu telah melibatkan penerjemahan, penambahan, dan revisi yang tak terhitung. Sejarah tidak pernah punya versi pasti dari buku tersebut.
Yesus Kristus merupakan tokoh sejarah dengan pengaruh luar biasa, mungkin pemimpin yang paling membingungkan dan paling melahirkan inspirasi yang pernah ada di dunia. Seperti Messiah yang diramalkan, Yesus melebihi raja-raja, memberi inspirasi kepada jutaan orang, dan mendirikan filosofi baru. Sebagai keturunan Raja Salomo dan Raja David, Yesus berhak mewarisi tahta Raja Yahudi. Kisah kehidupan-Nya dicatat oleh ribuan pengikut di seluruh bumi ini. Lebih dari delapan puluh ajaran dianggap berasal dari Perjanjian Baru, namun hanya relatif sedikit yang dipilih untuk dicantumkan — diantaranya Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Lalu siapa yang memilih keempat ajaran tersebut sebagai tuntunan dalam Perjanjian Baru? Itulah ironi mendasar dari Kristen! Sebenarnya Alkitab yang kita kenal sekarang ini disusun oleh kaisar Roma yang pagan, yaitu Konstantin Agung. Beliau adalah seorang pagan seumur hidupnya. Dia dibaptis di ranjang kematiannya ketika dirinya terlalu lemah untuk melawan. Di masa Konstantin, agama resmi Romawi adalah pemujaan matahari — kelompok pemujaan Sol Invictus, atau Matahari Tak Tertandingi — dan Konstantin adalah pendeta kepalanya. Tapi celaka baginya, sebuah guncangan religius tumbuh dan mencengkeram Roma. Tiga abad setelah penyaliban Yesus, para pengikut Kristus tumbuh berlipat-lipat. Kaum pagan dan kristen mulai berperang dan konflik itu tumbuh sedemikian besar sehingga mengancam akan membelah Roma menjadi dua. Konstantin memutuskan bahwa sesuatu harus dilakukan. Maka pada tahun 325 Masehi, ia memutuskan untuk menyatukan Romawi dalam sebuah agama tunggal, yaitu Kristen.
di luar cakupan dunia manusia, sebuah entitas dengan kekuatan yang tak tertandingi. Ini bukan hanya menyisihkan tantangan selanjutnya dari kaum pagan terhadap kristen, tapi membuat para pengikut Kristus kini dapat menebus diri mereka hanya melalui pembuatan sebuah saluran suci — Gereja Katolik Roma. Semua ini masalah kekuasaan. Kristus sebagai Juru Selamat adalah amat penting bagi berfungsinya Gereja dan negara. Banyak sarjana mengklaim bahwa Gereja masa awal benar-benar mencuri Yesus dari para pengikut aslinya, dengan membajak pesan-pesan manusiawi-Nya, mengaburkannya dalam jubah ketuhanan yang tak tertembus, dan menggunakannya untuk meluaskan kekuasaan mereka.
Dalam lukisan karya Leonardo da Vinci yang sangat terkenal berjudul Last Supper, lukisan legendaris da Vinci dari dinding Santa Maria delle Grazie di Milan. Lukisan yang sudh meluntur itu menggambarkan Yesus dan para murid-Nya pada saat Yesus mengumumkan bahwa salah satu dari mereka akan mengkhianati-Nya. Dalam lukisan digambarkan bahwa cawan berisi anggur yang digunakan dalam perjamuan tersebut bukannya hanya satu cawan, yang dibagi-bagikan kepada seluruh murid, tetapi, masing-masing murid dalam perjamuan tersebut memegang satu cawan berisi anggur, dan bukannya satu.
Holy Grail (Cawan yang digunakan Yesus pada Perjamuan Terakhir), sebenarnya adalah
Grail, merupakan simbol dari dewi yang hilang. Ketika Kristen hadir, agama-agama pagan lama ternyata tidak mati begitu saja. Legenda pencarian Grail yang hilang sebenarnya merupakan cerita-cerita tentang permintaan yang terlarang untuk mencari perempuan suci yang hilang. Para ksatria yang mengaku mencari cawan berbicara menggunakan kode-kode untuk melindungi diri mereka sendiri dari gereja yang telah mentakhlukkan perempuan, menghilangkan dewi, membakar orang-orang kafir, dan melarang penghormatan kaum pagan kepada perempuan suci. Holy Grail sendiri sebenarnya bukanlah sebuah benda, tetapi seseorang. Seorang perempuan yang membawa rahasia yang begitu kuatnya sehingga, jika terbongkar, akan mengancam dan merusak dasar Kristen. Dan perempuan ini sangat terkenal dalam sejarah. Dan sebenarnya Da Vinci telah melukis perempuan ini dalam lukisan Last Supper yang terkenal tersebut.
Last Supper sendiri seharusnya merupakan lukisan tiga belas lelaki, tetapi jika anda benar-benar memperhatikan lukisan tersebut dengan lebih seksama, maka jelaslah bahwa yang duduk di sebelah kanan Yesus adalah seorang perempuan. Semua orang tidak melihatnya! Pendapat kita yang telah terbentuk sebelumnya tentang gambar tersebut begitu kuat sehingga pikiran kita memagari keganjilan itu dan mengesampingkan mata kita. Hal seperti itu disebut skotoma. Alasan lain mengapa banyak orang tidak mengetahuinya adalah: banyak foto-foto dalam buku seni dibuat sebelum tahun 1954, ketika rincian-rincian masih tersembunyi di bawah debu yang melekat dan beberapa pelukisan-ulang yang restoratif dikerjakan oleh tangan-tangan yang ceroboh pada abad XVIII. Kini, setidaknya, lukisan dinding itu sudah dibersihkan hingga lapisan asli lukisan Da Vinci muncul. Perempuan itu adalah Maria Magdalena.
Dalam Perjanjian Baru, Magdalena hanyalah seorang pelacur yang diselamatkan oleh Yesus. Sebenarnya Magdalena tidaklah seperti itu. Konsepsi yang salah merupakan warisan kampanye negatif yang disebarkan oleh gereja awal. Gereja harus menghapus nama Maria Magdalena untuk menutupi rahasia yang berbahaya — perannya sebagai Holy Grail. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa gereja saat itu harus meyakinkan dunia bahwa nabi yang dapat mati itu, Yesus, adalah seorang yang memiliki sifat Tuhan. Karena itu, segala ajaran yang menjelaskan aspek keduniawian dari kehidupan Yesus harus dihilangkan dari Alkitab. Terutama, ini yang terpenting, perkawinan Maria Magdalena dengan Yesus Kristus. Dalam lukisan Last Supper karya Da Vinci, secara samar Da Vinci ingin menjelaskan kepada para penikmat lukisan bahwa Yesus dan Maria Magdalena adalah pasangan suami istri. Posisi Yesus dan Maria Magdalena dalam lukisan tersebut membentuk huruf “M” yang merupakan inisial dari nama Maria Magdalena. Karya-karya seni yang berhubungan dengan Holy Grail, yang tak terhitung jumlahnya, selalu menyisipkan huruf M — kadang sebagai cap air, di bawah sapuan cat, atau sebagai sindiran komposisional. Huruf “M” yang paling tampak jelas adalah, tentu saja, hiasan altar pada Our Lady of Paris di London, yang dirancang oleh Jean Cocteau.
Pernikahan Yesus dengan Maria Magdalena merupakan bagian dari catatan sejarah.
Lagipula, Yesus sebagai lelaki yang menikah adalah lebih masuk akal daripada pandangan standar kitab suci kita, yang menyatakan bahwa Yesus bujangan. Mengapa hal ini lebih masuk akal? Karena Yesus adalah orang Yahudi. Menurut kepantasan sosial pada jaman tersebut, jelas terlarang bagi seorang lelaki Yahudi untuk tidak menikah. Menurut adat Yahudi, tidak menikah itu terkutuk, dan kewajiban seorang ayah Yahudi adalah mencarikan istri yang pantas bagi anak lelakinya. Jika Yesus tidak menikah, paling tidak salah satu Injil akan mengatakannya dan memberikan beberapa penjelasan tentang kelajangannya yang tak biasa itu.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar