Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
23.7.12 | Senin, Juli 23, 2012 | 0 Comments

Rok Mini Fans Club (Part:I)

Ngomong2 soal rok mini ini memang menggelitik. Ane sendiri di dalam dilema yang besar. Alasannya, pertama karena ane laki-laki. Kedua, karena ane belum pernah memakai rok mini,hahay..
Sebagai orang yang kurang pendidikan, ane khawatir perspektif ane terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi, dan ngawur.

Tapi sebenarnya ane selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar ane tidak salah sangka:

1. "Mbak-mbak, boleh tau apakah dengan rok mini yang mbak pakai itu, ane atau kami boleh menikmati paha mbak?"

2. "Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya? atau malah risih kalau kami melihatnya?"

3. "Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya biar mbak merasa nyaman dan kita bisa sama-sama menikmati, agar ane merasa aman dalam menikmati, dan mbaknya nikmat juga dilihati?"

Pertanyaan ini sebenarnya penting untuk ditanyakan sebagai dasar ilmiah untuk mengambil kesimpulan, tapi belum kesampaian. Ane pengen tanyakan,tapi sampai saat ini..Malu nanyanya..
Dan ane memilih untuk menikmati rok mini tersebut dengan diam-diam, dengan "etika" yang ane karang sendiri agar tidak berdampak sosial yang buruk, bukankah barang ditampakkan itu untuk dinikmati,atau tawaran menikmati,semacam iklan di pinggir jalan gitu,hahaha.

Teringat pesen sobat ane yang bilang gini soal iman "Kalau iman kuat, rok mini cuma numpang lewat".
Ane kira setiap orang beriman yang jujur, kalau ditanya pasti menjawab akan timbul pikiran bukan-bukan ketika menjumpai perempuan muda berpaha indah memakai rok mini atau celana pendek sekali di tempat umum.

Tidak usah jauh-jauh, ane sendiri yang mengaku sedikit beriman, sholat tidak pernah lewat, kadang-kadang juga ngaji, tapi rok mini is rok mini, daya tariknya sungguh sering melewati daya tangkal iman sekalipun itu untuk level kyai, tul nggak?.

Kalau ada yang bilang "Pikiran situ saja yang jorok", duh, ingin sekali ane jawab "ane sudah susah payah membersihkan pikiran dari yang nggak-nggak, tapi situ lewat sambil menjorok-jorokkan paha ....sambil sedikit memaksa mata untuk melihat,apa salah ane coba..".

Soal hak, semua memang punya hak masing-masing. Selama masih berada di tempatnya, hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain.
Contohnya merokok. Ane yakin itu adalah hak. Tidak seorangpun kecuali keluarga dan orang-orang yang bergantung hidupnya pada perokok boleh melarang orang untuk merokok. Tetapi ketika merokok di tempat umum, hak itu jadi tidak aman untuk orang lain. "Tolong ya mas, merokoknya di ruang merokok, atau menggunakan helm full face saja biar asapnya tidak terhirup oleh saya". Gimana kalau perokok menjawab, "Ya situ saja jangan hirup asap saya kalau memang tidak suka bau asap". Kira-kira Anda mau langsung mengajak adu hantam tidak?

Begitu juga memainkan musik adalah hak. Tetapi ketika bertetangga, genjrang-genjreng di jam dua pagi di depan rumah orang, iya jika musim puasa gini masih orang toleran,tapi selain bulamd puasa??, kira-kira akan membuat tidur orang terganggu tidak?
Gimana kalau ketika ditegur si penggitar menjawab "Tolong ya Bu, kalau memang tidak suka dengan suara gitar saya, ibu jangan dengerin suaranya, gitar-gitar saya kok ibu yang repot". Kira-kira si ibu akan melempar sandal atau tidak? Kalau bermainnya di dalam kamarnya sendiri, di studio musik kedap suara, saya kira volume sebesar apapun tidak akan jadi masalah. Minimal tidak jadi masalah untuk orang lain.Sama jadinya dengan rok mini dan hot pants.
Di rumah, rok mini akan menjadi sangat asik. Aman, dan nyaman buat semuanya. Apalagi di kamar, tidak pakai rok pun akan semakin menambah suasana jadi lebih sesuatu banget :)
Dan, semua orang akan merasa happy dan dijamin aman.

Tapi di boncengan sepeda motor, di busway, di jalanan ... duuuh biyung, please mbak, bu, kalau sekadar ane yang lihat dijamin akan aman. Karena nafsu dan pikiran ane akan ane manage sedemikian rupa sehingga akan hanya meledak tanpa melukai Antum. Tapi kalau yang nafsunya meledak itu lelaki yang sedang sakit parah jiwanya dan tak tau tempat,gimana?

Pemerkosa adalah orang yang sedang sakit jiwanya. Dan kata orang tua, mencegah lebih mudah dan murah dari pada mengobati. Mengobati mereka tetap harus dilakukan karena bisa membahayakan orang lain, berapapun biaya material dan sosial yang dibutuhkan,termasuk kita memberi makan mereka di penjara seumur hidup.

Tapi sambil mengobati, akan lebih cerdas, mudah, dan murah kalau kita semua juga ikut mencegah, salah satunya dengan tidak mengguanakn rok mini di tempat umum. Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas.

Cara ini pasti lebih murah sebelum ada yang menjadi korban lelaki sakit jiwa. Kecuali, kalau memang rok mini telah menjadi sumber penghasilan pengenanya.

Mbak-mbak, ibu-ibu. Sebagai lelaki, ane selalu mengagumi perempuan. Dalam teori ane, perempuan itu setiap inchi kulitnya adalah fashion. Karena itu, benang dililit-lilit pun ke beberapa bagian tubuh, sudah seperti keindahan yang menyeluruh. Perempuan juga sangat ekspresif. Mereka suka bicara, suka berdandan, suka "menunjukkan" keindahan dirinya. Itu memang kodratnya.

Dan sedikit ini komentar lelaki. Kami-kami ini juga sangat ekspresif. Tapi berbeda caranya dengan perempuan. Kami tidak terlalu suka bicara, suka berdandan, menunjukkan keindahan diri sendiri. Tapi langsung bertindak.Sebagian yang lain, ekspresinya malah tidak terlihat sama sekali. Tetapi sesuatu di balik celananyalah yang langsung bereaksi (maaf).

Maka, seperti Bang Napi bilang, kejahatan terjadi bisa bukan karena niat pelakunya, tetapi ketika ada kesempatan.Semoga kita semua aman dan selamat. Di manapun berada.

Salam santun dan keep istiqomah untuk tetap jaga kesopanan dibulan ramadhan ini...

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar