Tirai kehidupan tiba-tiba saja tersibak
Teka-teki misteri perlahan terkuak
Dan cahya terang merasuk ke kamarku yang suram
Aku melongok keluar jendela, gerangankah teramam
Teka-teki misteri perlahan terkuak
Dan cahya terang merasuk ke kamarku yang suram
Aku melongok keluar jendela, gerangankah teramam
Lalu kulangkahkan kakiku mengitari kota
Menghirup napas kebebasan yang kurasa berkah
Dan dunia serasa berubah
Sebab semua menjadi lebih indah
Walau hati ini masih berkandung gundah
Semangatku seakan membuncah
Dan mimpiku berkecambah
Dan dunia serasa berubah
Sebab semua menjadi lebih indah
Walau hati ini masih berkandung gundah
Semangatku seakan membuncah
Dan mimpiku berkecambah
Dulu mungkin Jalanku lebih terjal, tetapi sekarang telah jelas
Rimba mana yang mesti kuterabas , kutebas
Tiada peduli sakit atau pun panas
Segalanya kuterima dengan hati puas
Rimba mana yang mesti kuterabas , kutebas
Tiada peduli sakit atau pun panas
Segalanya kuterima dengan hati puas
Sebab seekor burung takkan dewasa jika takut terbang
Dan mentari tak ditakdirkan sembunyi di balik awan
Jika manusia enggan berjuang
Lalu apa yang didapatkan, kecuali keputus asaan dan kesedihan
Dan mentari tak ditakdirkan sembunyi di balik awan
Jika manusia enggan berjuang
Lalu apa yang didapatkan, kecuali keputus asaan dan kesedihan
Hari ini, aku hidup demi asaku sendiri
Hari ini, harapku lebih berharga dan segalanya
Untuk membuktikan bahwa aku punyza daya
Bahwa keberanian melahirkan keberhasilan
Ketekunan melampaui semua kekuatan
Dan kejujuran bukanlah kelemahan
Hari ini, harapku lebih berharga dan segalanya
Untuk membuktikan bahwa aku punyza daya
Bahwa keberanian melahirkan keberhasilan
Ketekunan melampaui semua kekuatan
Dan kejujuran bukanlah kelemahan
Cuma ada satu jawabnya
Mahkota Sang Raja di istana mesti diperjuangkan
Mahkota Sang Raja di istana mesti diperjuangkan
Tapi suatu saat nanti, aku ingin hidup dan mati selayaknya pahlawan
Dadaku selalu sesak melihat anak-anak jalanan
Mereka mengemis dan kelaparanDadaku selalu sesak melihat anak-anak jalanan
Dan ibu yang menangis tertahan
Saat bencana datang tanpa peringatan
Mereka yang tertindas memohon pertolonganSaat bencana datang tanpa peringatan
demi sebuah keadilan yang tak jua di dapatkan
Oh, bangsaku yang wajahnya tercoreng arang
Tunggulah, jika saatnya ku tiba dengan garang
Saat aku cukup kuat menanggung beban
Saat kata-kataku bukan lagi angin yang tak terpedulikan
Tunggulah, jika saatnya ku tiba dengan garang
Saat aku cukup kuat menanggung beban
Saat kata-kataku bukan lagi angin yang tak terpedulikan
Aku ingin membangun surga
Di atas bumi yang mulai merenta
Dimana semua orang bisa bahagia
Saling berbagi, walau hanya sejumput doa
Di atas bumi yang mulai merenta
Dimana semua orang bisa bahagia
Saling berbagi, walau hanya sejumput doa
Sekarang, mungkin tanganku terulur lemah
Dan hanya bisa kusampaikan keluh kesah
Tapi, asaku kan tiba untuk suatu saat nanti
Takkan boleh mati Mesti jadi abadi
Dan hanya bisa kusampaikan keluh kesah
Tapi, asaku kan tiba untuk suatu saat nanti
Takkan boleh mati Mesti jadi abadi
Walau hari ini aku baru bisa sedikit perbaiki diri
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar