Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
13.6.12 | Rabu, Juni 13, 2012 | 0 Comments

MASIHKAH KAMU MERAGUKAN ALLAH ?

MASIHKAH KAMU MERAGUKAN ALLAH ?
Kata Karl Marx (bapak komunisme), "sebenarnya tuhan tidak menciptakan manusia, tapi manusialah yang menciptakan tuhan. Ia adalah khayalan manusia," 
kata Karl Marx, Sebegitu hebatnya khayalan manusia, akhirnya manusia menjadi percaya bahwa tuhan itu ada. Demikian ringkasnya pendapat Marx tentang manusia dan tuhan.


Kalau demikian, dalam pikiran Karl Marx, tuhan itu tidak ada bedanya dengan Superman, Spiderman bahkan bisa jadi Dora Emon. Jagoan-jagoan dunia khayal yang sudah seolah-olah nyata. Buktinya ada kan orang yang begitu terkesannya sama si manusia Krypton sampai akhirnya menjadikannya sebagai idola (bayangkan, tokoh kartun jadi idola!). Sama juga dengan sejumlah remaja putri yang lagi gandrung ama boyband2. Padahal itu semua bersifat hiburan semata bin semu.


Sekaran nggak usahlah kita membahas Marxisme yang 'njlimet' itu sehingga membuat orang pusing (malah dengan kurang ajar Marx bilang kalau agama itu adalah candu), yang sebenarnya jauh dari kebenaran. Tapi yang memprihatinkan ane dan kita semua adalah di zaman milenium ini, nggak sedikit remaja yang makin acuh bin cuek apakah tuhan itu ada atau tidak. Malah ada juga yang dengan bangga bilang, “I don’t believe in God. I am atheist.” Na’udzubillahi min dzalik.


Memang benar Tuhan atau yang kita sebut Allah, adalah Dzat yang nggak keliatan oleh 2 mata kita, nggak terdengar gerakannya atau suaranya oleh telinga kita, dan tidak teraba DZatNya oleh kulit kita. But, karena tidak terindera, bukan berarti Ia itu tidak ada, apalagi kalau lantas kita bilang Ia adalah khayalan (Mahasuci Allah dari segala yang manusia sifatkan padaNya). Soalnya, untuk mengenal dan mengetahui sesuatu itu ada nggak selamanya kita harus mengindera secara langsung. Banyak bukti untuk itu.


Sobat Muslimska, untuk mengetahui dan percaya bahwa gravitasi bumi itu ada nggak mesti kan kita melihat dan meraba ‘zat’nya ? Cukup dengan melihat setiap benda jatuh ke bawah setiap orang pasti percaya kalau gaya tarik bumi itu ada. Begitu pula untuk percaya bahwa kita kena virus flu tidak mesti kita melihat bentuknya, cukuplah dengan merasakan badan kita demam, kepala pusing, hidung berlendir, dan kita mulai batuk-batuk.
Untuk percaya bahwa Sang Maha Pencipta itu ada, juga nggak mesti kita mengindera DZatNya. Karena Allah SWT. telah memberikan berbagai macam bukti bahwa Ia itu eksis, ada, yaitu lewat mahluk ciptaanNya. Kalau ada yang diciptakan (mahluk) pastinya ada yang menciptakannya (Al Khaliq). simple, bukan?


Ya, perhatikanlah dengan seksama sekeliling kita, maka kita nggak bakalan bisa membantah kalau Allah itu ada. Apalagi seluruh benda yang ada di alam semesta ini – termasuk kita, manusia – memiliki kesempurnaan dan keteraturan yang luar biasa. Albert Einstein, fisikawan terkemuka sampai mengatakan, “Tuhan tidak bermain-main dengan alam semesta.”

Dalam Al Qur’an Allah SWT. berfirman:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,”(QS. Al Ghasiyyah :17).

Coba perhatikan, onta itu adalah hewan yang kuat berjalan bermil-mil. onta memiliki kelasa atau punuk yang berisi air dan makanan, yang akan terkulai ke samping bila persediaan air dan makanan di dalamnya habis. Biasanya, sebelum perjalanan pemilik onta menyuruh hewan peliharaannya itu untuk meminum air sebanyak-banyaknya. Caranya, minuman tersebut dicampur garam sehingga begitu meminumnya akan terus merasa haus dan banyak minum. Volume air yang dapat diminum unta dapat mencapai 15 galon (kurang lebih 56 liter) air.


Onta mempunyai tiga perut; perut samping, perut kelenjar pencerna dan perut penyerap. Pada dinding-dinding perut pertama dan kedua merupakan kantung-kantung penyimpan air dan pencerna makanan. Bila si musaffir itu kehabisan bekal air, onta akan disembelih untuk diambil simpanan air di kantungnya tersebut. Sedang perut ketiga menyerap hasil pengolahan makanan yang dicerna kedua perut lainnya. Subhanallah!


Allah SWT. juga berfirman:


“Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?”(TQS. Adz Dzariyat :21).“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”(TQS. At Tiin :4).


Lihatlah manusia. Kita adalah ‘mesin bologis’ yang menakjubkan. Manusia itu hidup dengan jantung. Menurut ilmu kedokteran jantung manusia itu memompa darah 2.200 galon setiap harinya, berarti 8.030.000 galon dalam setahun. Padahal besarnya hanya segenggaman tangan dengan berat 225 dan 340 gram. Jantung kita juga berdenyut lebih dari 70 kali setiap menitnya atau 4200 kali perjam, 100.800 perhari dan 36.792.000 dalam setahun. Nah, apa ada pompa selain jantung yang dapat bekerja seberat itu dengan tanpa perawatan dan pergantian suku cadang? Subhanallah.


Menurut ilmu kimia, garam yang setiap hari kita makan entah itu dalam sayur asem, rujak atau bakso, memiliki rumus NaCl (Natrium Chlorida). Apakah kamu tahu bahwa garam yang aman untuk dikonsumsi itu sebenarnya terdiri dari dua unsur yang mematikan. Logam Natrium adalah basa kuat yang bisa merusak kayu, kertas dan tangan kita. Bila direaksikan dengan air ia akan mengikat ion -OH dari air menjadi NaOH (Natrium Hidroksida) yang merupakan basa kuat dan melepaskan gas H2 (hidrogen) yang mudah terbakar. Sedangkan klorida di alam bebas itu ada yang berupa gas klorida Clyang dijamin bikin ampuh mencabut nyawa bila sampai mengisi paru-paru mahluk hidup.
Tapi sobat, dengan sangat ‘ajaib’ dua unsur yang mematikan itu bila bersenyawa malah jadi bahan penyedap makanan yang sering kamu bilang garam dapur. Sampai-sampai kamu bisa bilang, makan tanpa garam, mana enak?


Nah, pertanyaannya sekarang, apakah mungkin terbentuk berbagai macam kenikmatan hidup ini dan keteraturan alam semesta – seperti struktur onta si penjelajah gurun, jantung manusia dan garam dapur yang nikmat – tanpa ada yang menciptakannya dan merekayasanya ? Pastinya alam semesta tidak bisa bekerja secara otomatis, seperti halnya badan kita nggak akan bisa bekerja tanpa komando dari akal. Dan siapa yang mampu menggerakkan seluruh alam semesta ini kalau bukan ‘sesuatu’ yang bernama Tuhan.
Jadi, Allah itu ada. Ia bukan kisah fiksi seperti Superman atau X-Men. Allah juga bukan mitos macam Hercules, Zeus atau dewa-dewa dari dunia pewayangan, apalagi kalau disejajarkan dengan Sun Go Kong kera sakti yang bisa mengacak-acak nirwana. Mahasuci Allah dari segala perkara yang mereka sifatkan padaNya.


Sobat, tidak susah mencari Allah, kekuasaanNya ada di mana-mana. Dengan sesuatu yang amat sederhana pun manusia yang sehat akalnya dan ikhlas hatinya dapat membuktikan kalau Allah itu ada. Untuk beriman padaNya tidak mesti menjadi seorang jenius seperti Einstein. Maka, tidak usah berpusing-pusing dengan ucapan Karl Marx yang nggak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya di dunia, apalagi di akhirat. Toh, tanpa perlu persetujuan gembong komunisme itu Allah sudah pasti ada, iya kan ?
Lantas masihkah kamu masih meragukanNYa sob..??

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar