Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
17.4.12 | Selasa, April 17, 2012 | 0 Comments

9x3


Ada seorang guru yang bijak. Guru tersebut memiliki dua orang murid, yang satu pintar dan yang satunya lagi bodoh. Pada suatu hari, si bodoh bertanya kepada si Pintar perihal hasil dari perkalian 9×3, yang menurut si bodoh hasilnya adalah 26. Tentu saja dibantah oleh si pintar. Si bodoh kemudian memberikan taruhan kepada si pintar. Jika Sang Guru membenarkan pernyataan si Bodoh, maka si pintar harus melepas topinya, tapi jika sebaliknya, maka si Bodoh akan menggorok lehernya.



Menghadaplah mereka berdua ke depan guru mereka yang bijak. Tanpa disangka oleh si pintar, sang guru membenarkan pernyataan si bodoh. Kecewalah si Pintar. Diturunkannya topinya dari atas kepalanya kemudian memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Sebelum pulang, Sang Guru berkata bahwa hari akan hujan, dan jika hujan turun nanti janganlah berlindung di bawah pohon, karena petir akan menyambar pohon itu hingga tumbang.


Di tengah-tengah perjalanan, hujan turun. Si pintar serta merta ingat pesan gurunya yang bijak. Dan benar saja, ketika ia melihat pohon besar, urunglah dia berlindung di bawahnya, dan menjauh dari pohon tersebut, dan tak berapa lama, pohon tersebut disambar petir dan tumbang. Kejadian tersebut membimbangkan hati si pintar untuk melanjutkan pulang. Ia malah berpikir kalau mungkin memang gurunya tersebut bukan orang sembarangan. Lalu kembalilah si pintar ke tempat guru bijaknya berada.


Sesampainya di tempat tersebut, Sang Guru telah menanti si pintar. Ia menyambutnya sambil berkata dan tertawa terkekeh.


“Pintar.. Pintar.. 9×3 itu ya 27..” Ujar Sang Guru bijak. Si pintar terperangah. “Kalau aku menyalahkan pernyataan si bodoh, maka kau akan merasa bersalah karena telah menumpahkan darah saudaramu sendiri untuk hal yang remeh.”


Nah lho...masih adakah guru yang sebijak ini bukannya yang ada pada ngajak percaya ama dukun atau kyai yang berwajah dukun..?? ngaku-ngaku..yang merasa jadi guru ??

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar