Salah satu hak paling mendasar seorang manusia adalah makan. Dari mana kita memperoleh makan kalau tidak berusaha. Seseorang bisa makan, minum, dan menopang kehidupannya adalah dengan harta. Kata Allah SWT dalam kitab suciNya
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” (QS. An-Nisa : 5).
“Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu’min yang mempunyai keahlian.” (HR. Thabrani).
Namun disaat yang berbeda, harta pun menjadi sumber permusuhan. Harta dapat memutuskan silaturrahim bahkan dengan saudara kandung sekalipun. Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda. Inilah hukum alam yang tidak bisa ditolak oleh manusia “sunnatullah”. Siapa yang tidak mau kaya? Bahkan ada di antara kita yang menempatkan kekayaan sebagai tolak ukur dari kebahagian dan cerminan dari kesuksesan.
Pada akhir jaman kelak manusia harus menyediakan harta utuk menegakkan urusan agama dan urusan dunianya. Ya, ini suatu kenyataan sekarang. Betapa tidak, ketika kita ingin mendapatkan pendidikan yang layak sudah seharusnya biaya pun sangat di butuhkan. Agama apapun tidakmenuntut ummatnya untuk hidup miskin, begitupun agama Islam yang penuh dengan keindahan. Dengan harta kita bisa bersedekah dan bisa menolong orang lain yang membutuhkannya. Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketaqwaan kepada Allah.
Dengan demikian, ada dua jalan yang bisa kita ambil dengan harta. Menjadikan harta sebagai sumber kehancuran dalam sebuah hubungan ataupun menjadi sebuah jalan yang mendekatkan manusia kepada Tuhannya.
wallahua'lam
wallahua'lam
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar