Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
27.1.12 | Jumat, Januari 27, 2012 | 0 Comments

Ini Agama Bukan Toilet (Umum)

Bicara tentang toilet sebentar. Tapi bukan tentang toilet yang di DPR yang 2 M itu. Kita bahas tentang toliet umum dan agama. Lho apa hubungannya?? Yang jelas ada walaupun mungkin gak banyak juga. Kan udah dibilang tadi cuman sebentar.

Sadar gak sadar kebanyakan orang menyamakan agama dengan toilet umum. Suatu hal yang pokoknya dianggap gak layak untuk diperbincangkan. Bedanya kalo manusia menutup hidung ketika masuk toilet, tapikalo dalam urusan agama mereka malah nutup kuping.

Sama banget kayak kaumnya nabi Nuh pas diajak buat masuk ke agama yang dirihoi Allah kala itu. Mungkin sekarang emang gak separah kaum Nabi Nuh yangtutup kuping atau telinga. Tapi minimal ya, kalo ada yang bicara masalah agama di muka umum maka langsung bisa ditebak bahwa dia bakal langsung disuruh berhenti saat itu juga baik scara halus ataupun kasar. Gak percaya ?? coba aja dijajal.

Toilet sudah mafhum ya, bahwa dia itu Cuman kita kunjungi pas lagi gelar rutinan atau murojaah / mengulang-ngulang aktivitas metabolisme kita tiap hari. Selain dari itu kayaknya gak ada fungsi lain. Pernahkah ada toliet khusus belajar, atau khusus make up segala macam, atau toilet online?? Kayak-kayanya gak ada ya, toilet itu ya tempat buat itu tadi gak lebih.

Terus juga di zaman sekarang, agama cuman diajak pas mereka lagi butuh aja. Kalo udah gak butuh ya, ditinggal gitu aja.

Misalnya pas lagi nikah si agama diajak pas lagi akadnya aja. Pas resepsi. pre wedding segala macam kayaknya syariat dilabrak tuh dan mereka juga santai-santai aja. Pas puasa Romadhon agama diajak pas siangnya, pas malemnya balik ke asal lagi.

Terus Syariah, embel-embel syariah ya cuman di pajang di perbankan aja. Karna dianggap menguntungkan. Untuk syariahyang lain seperti hudud, jinayat, dan lain-lain. Hmm pikir-pikir dulu kali yak. Atau bahasa satirnya sama kayak aktivis dakwah butuh dakwah pas pengen nikah doang, setelah itu yaa, lana a’maluna wa lakum a’malukum.

Dan yang lain, seperti sudah maklum juga bahwa WC itu sebuah ruang kecil plus pengap. Paling paling ukuran yang paling luas 2 kali luas kuburan atau 2 x 4 itu juga udah lebar banget kayaknya. Mirip kan sama agama. Si agama tadi cuman dikasih ruang yang kecil banget.

Pernah denger ada orang yang bilang dengan bangga bahwa ilmu ekonomi itu berhubungan dengan seluruh aspek kehidupan. Ah kayaknya gak juga, itu cuman perasaan yang ngomong doang kali. Apa malaikat bakalan tanya di kuburnanti inflansi pajak kuburan, atau lainnya mungkin?? Rasa-rasanya juga nggak ah. Pokoknya bener2 sempit. Ustadz cuman dibutuhin kalo gak ngusir setan atau ngurusin jenazah orang, atau yang baru sekarang cuman sekedar buat ngelawak.
Yang terakhir, karna saya tadi udah janji cuman sebentar. Toilet umum sudah mafhum juga bahwa ia di bandrol tarif berkisar 1000-2500 rupiah. Tidak ada yang lebih dari 10.000 rupiah. Kalaupun ada mungkin itu toilet tercanggih atau mungkin ada fasilitas pijat atau mungkin karaokean kali didalamnya.

Lagi-lagi miris hal ini sama kayak urusan keagamaan .
Coba dah liat kotak amal, paling-paling yang warnanya biru satu atau dua lembar. Makanya ada anekdot bahwa pahlawan yang rajin ke mushola adalah Pattimura (Rp 1.000). Sedangkan pahlawan yang hobi ke mall adalah Soekarno-Hatta (Rp 100.000). Padahal si Pattimura tadi bawa golok dan gak pake peci, harusnya yang lebih sopan untuk datang ke masjid adalah Pak Karno dan Pak hatta karna mereka berdua memakai peci.Dan coba anda bayangkan, konser Katie Perry yang tiketnya ratusan ribu bahkan jutaan bisa ludes habis terjual bahkan jauh-jauh hari sebelum konser. Ya, untukurusan begituan masyarakat sangat loyal menginfakkan hartanya tapi untuk kegiatan keagamaan. Lagi-lagi rasanya belum atau bahkan tidak. Bandingkan saja bayaran yang diterima ustadz seorang guru ngaji dengan seorang guru yang memberikan privat mapel-mapel umum. Sangat jauh beda bukan??

Wa Allahu A’lam

sumber: mukminsehat.multiply.com

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar