Pada umumnya kita mengenal buaya. Binatang melata yang habitatnya di air itu sering mencelakai manusia. Selain dikenal sebagai hewan yang menakutkan, ternyata buaya juga mempunyai nilai jual tinggi terbukti dengan adanya penangkaran buaya di beberapa tempat.
Tapi siapa nyana, di balik keangkerannya itu terselip suatu kelembutan yang dengannya ia mampu bertahan hidup dalam kondisi sehat. Karena hanya melihat dari sudut pandang yang berbeda, banyak diantara kita yang tidak memahaminya.
Setiap selesai makan, buaya selalu membuka mulutnya lebar-lebar. Buaya melakukan hal itu bukan karena ia ngantuka tau minta makan tambahan. Hal itu ia lakukan untuk memberi kesempatan kepada makhluk yang stratanya lebih rendah seperti burung dan lalat untuk mengambili sisa makanan yang terselip pada giginya. Buaya nampaknya ‘sadar’ bahwa ia tidak bisa gosok gigi.
Sisa makanan yang mungkin tidak berguna lagi baginya bisa jadi sangat berharga bagi makhluk yang lebih rendah. Dengan membiasakan perilaku demikian sampai sekarang belum pernah terdengar ada buaya ‘sakit gigi’.
Suatu pembelajaran yang sangat berharga bagi manusia. Berapapun penghasilan yang kita peroleh sebenarnya ada bagian hak orang lain yang strata sosialnya lebih rendah dari kita. Kalau kita ingin sehat, berikan hak mereka sesuai dengan porsinya.
Wa inna lakum fil an’aami la’ibroh, “Dan pada binatang ternak itu terdapat pelajaran bagi kamu” (QS An Nahl: 66).
Tapi siapa nyana, di balik keangkerannya itu terselip suatu kelembutan yang dengannya ia mampu bertahan hidup dalam kondisi sehat. Karena hanya melihat dari sudut pandang yang berbeda, banyak diantara kita yang tidak memahaminya.
Setiap selesai makan, buaya selalu membuka mulutnya lebar-lebar. Buaya melakukan hal itu bukan karena ia ngantuka tau minta makan tambahan. Hal itu ia lakukan untuk memberi kesempatan kepada makhluk yang stratanya lebih rendah seperti burung dan lalat untuk mengambili sisa makanan yang terselip pada giginya. Buaya nampaknya ‘sadar’ bahwa ia tidak bisa gosok gigi.
Sisa makanan yang mungkin tidak berguna lagi baginya bisa jadi sangat berharga bagi makhluk yang lebih rendah. Dengan membiasakan perilaku demikian sampai sekarang belum pernah terdengar ada buaya ‘sakit gigi’.
Suatu pembelajaran yang sangat berharga bagi manusia. Berapapun penghasilan yang kita peroleh sebenarnya ada bagian hak orang lain yang strata sosialnya lebih rendah dari kita. Kalau kita ingin sehat, berikan hak mereka sesuai dengan porsinya.
Wa inna lakum fil an’aami la’ibroh, “Dan pada binatang ternak itu terdapat pelajaran bagi kamu” (QS An Nahl: 66).
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar