Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
27.9.11 | Selasa, September 27, 2011 | 0 Comments

Ala Mak Comblang

"Jika cinta adalah ketertawanan, maka tawanlah cintaku hanya padaMu, agar tiada cinta lain yang menawanku.Jika rindu adalah rasa sakit, jadikanlah rasaitu untuk aku selalu merindukanMu, hingga akhir nyawa meninggalkan raga di hatiku hanya untuk satu cinta.Bila tak bisa ku mencintaiMu, ke mana kusembunyikan wajahku, bila jumpa denganMu, ya Rabbku."



Itu adalah sebagian syair yang ada di dalam novel fenomenal karya Habiburrahman El-Shirazy. Ketika saya membaca syair itu, saya cukup tergugah bahkan sampai mengetuk hati saya. Dan hal itu berlanjut ketika saya ingin mencari tahu siapa pengirim pesan tersebut. Tapi tetap saya tak menemukan juga. Namun walaupun saya tidak tahu, tapi saya tahu dari tersiratnya syair itu. Saya tahu bahwa pengirim pesan itu terlihat sangat galau. Apalagi kalau bukan tentang penantian seorang perempuan terhadap seorang lelaki. Seorang lelaki yang siap bersedia untuk mengarungi hidup bersama dengan tali ikatan yang sakral dan suci. Ya, ingin memiliki jodoh. Ingin mencari pendamping hidup(Jodoh)


Ya, membicarakan tentang jodoh memang tak ada habisnya. Seperti layaknya membicarakan tentang cinta. Begitu amat panjang bila dijabarkan. Entahitu dalam pengertian cinta menurut (secara) universal maupun secara fitrah manusia. Tak ada ujungnya dan Menarik untuk dibicarakan. Asalkan jangan terjebakdan terjerat dalam situasi dan kondisi yangmenurut larangan agama salah serta merugikan (membahayakan) diri sendiri. Kita harus benar-benar waspada!


Lalu bagaimana dengan jodoh itu sendiri? Ternyata tak jauh beda! Kadang kala ada saja bahan untuk diceritakan (share), baik sesama sahabat, rekan kerja, maupun orang terdekat. Terlebih bagi kita yang ingin segera cepat-cepat ingin menikah. Entah itu karena faktor dari usia, perintah dari ortu, bahkan keinginan diri sendiri. Terasa tak sabar ingin segera menunaikan sunah Rasul tersebut.Tapi bagaimana jika hal itu, yang kita inginkan dalam artian mencari jodoh ternyata terhalang oleh situasi dan keadaan?


Misalkan sibuk bekerja dan tak ada waktu. Tak sempat dilakukan dengan cara mencari sendiri. Padahal banyak berbagai macam halangan yang sering dialami oleh kita dalam konteks mencari jodoh.Dan hal ini pulalah yang sering (banyak) dialami oleh para kaum hawa. Para perempuan yang ingin segera menggenapkan separuh dienNya itu tapi tak bisa dan tak sempat dilakukanya sendiri. Terlebih bagi mereka, perempuan yang sangat sibuk bekerja (wanita karier), tentunya hal untuk mencari jodoh sendiri tak mudah dan segampang membalikan tangan. Padahal dari segi finansial (keuangan) sudah mapan, karier oke, apalagi soal pendidikan. Rata-rata masing-masing dari mereka sudah ada yang mengantongi S1 bahkan sampai ada yang mengantongi gelar master. Namun sayang seribu sayang, finansial yang sudah memadai, karier oke, serta pendidikan yang menunjang, tidak dibarengi serta merta dengan kesuksesannya.


Dalam hal ini kesuksesan mencari dan mendapatkan jodoh alias pendamping hidup. Seperti saya temui, baik di dalam dunia kerja maupun di sebuah organisasi. Banyak dari kaum perempuannya yang menunda-nunda menikah lantaran asyik dengan dunianya, dunia kerja maupun dunianya (hobi) hingga keharusan untuk menikah jadi tersendat.


Nah, untuk mempermudahkan jalan itu bagaimana caranya? Agar mendapatkan jodoh sebagaimana ikhtiar kita, kalau bisa benar-benar sesuai kategori. Tak lain dan mau tak mau kita menggunakan dan memakai jasa yang sering kita dengar dan familiar di telinga, yang disebut dengan istilah mak comblang. Ya, mak comblang sebagai jalan alternatif dan ikhtiar terakhir kita untuk mendapatkan jodoh yang sesuaikategori yang diinginkan.


Tentunya sesuai dengan namanya, mak comblang memiliki “misi” khususnya untukmenjalankan pekerjaan itu, mencarikan jodoh untuk kita. Dahulu, dalam masyarakat Betawi tempo doeloe istilah mak comblang sangatlah tersohor dan beken. Mak comblang merupakan sosok yang amat penting untuk membantu dalam kelancaran kita mencari jodoh. Keahliannya dalam urusan perjodohan sudah jelas tak diragukan. Tetapi dalam halini, ketika kita memakai jasa mereka, tentunya tak sembarangan. Harus pandai-pandai memilih dan mencari. Biasanya mak comblang yang sering dipakai jasanya dalam mencari jodoh (pendamping) hanyalah orang-orang yang dapat dipercayai keamanahannya dan juga keamanan privacy. Bukan orang sembarangan!


Biasanya mak comblang yang sering dipercayai adalah dari orang-orang terdekat. Entah itu dari kalangan saudara, kerabat, maupun bisa sahabat sendiri. Satupoin yang harus ada dalam diri mak comblang tentunya harus berpengalaman (sudah berkeluarga) dan juga sudah berumur (paruh baya) agar tidak menimbulkan fitnah.


Biasanya mak comblang itu punya keahlian sendiri. Misalnya, ia pandai berbicara, supel, dan pandai bergaul. Agar dalam “misinya” sesuai dengan “pesanan” tidak diragukan lagi. Itulah misi dari seorang mak comblang di dalam masyarakat Betawi. Halnya sama dengan para mak comblang yang sesuai dengan zamannya. Tapi hal itu jangan menjadi patokan kita. Kita juga harus tetap berikhtiar, berdo’a kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Jangan lantas ada jasa mak comblang, kita cuek bebek.


Dan itu saja tak cukup! Kita juga harus tahudan harus menerima dengan lapang dada alias legowo, kalau-kalau apa yang sudah diusahakan dan diupayakan oleh mak comblang berakhir tidak mulus. Ada saja yang tidak sesuai dengan harapan kita. Dalam hal ini pencarian jodoh, jauh dari keinginan dan harapan kita, terlebih jauh dari kategori yang kita inginkan. Kita harus benar-benar menerima dengan ikhlas. Ingat, mak comblang juga manusia. Dia bukan Tuhan apalagi orang super, yang serba tahu hati setiap manusia. Dan kalau pun jodoh yang kita harapkan dan kita inginkan tak sesuai harapan kita dan dicarikan oleh mak comblang, tentunya kita harus sportif, tidak menyalahkan mak comblang yang sudah bersusah payah mencarikan kita jodoh. Ingat, mereka itu perantara kita.


Bila itu benar-benar kita alami, ada satu jalan yang harus dilakukan oleh kita sebagai seorang beriman, mengadulah pada Allah Yang Kuasa, karena Dialah tempat mengadu dan yang mengetahui apa yang diinginkan umatNya. Andai pun kalau jodoh kita tidak (ada) lagi di tangan mak comblang, cobalah kita tetap tegar, survive, istiqamah, dan berikhtiar kepadaNya.
Bukankah Allah berfirman,"Berdo’alah kamu, maka akan Aku kabulkan!" So, sudah jelas bahwa jodoh bukan ada di tangan mak comblang, tetapi Dia-lah Yang Maha Segala-galanya, di tangan Tuhan Yang Mahakuasa.


jadi usaha dan doa merupakan harga mati...usaha dalam artinya open minded terhadap orang pnya tjuan serius dan doa dalam artian tahajjud dan istikharah untuk meyakinkan hati .

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar