Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
24.8.12 | Jumat, Agustus 24, 2012 | 0 Comments

Dirimu Adalah Musuhmu

Tidak ada manusia yang ingin kalah. Kalau mengalah? Itu hal lain. Kalau tidak ingin kalah, tentunya kita harus melawan kekalahan itu. Setiap kita punya musuh, bukan berarti saya ingin menyebarkan permusuhan di sini. Faktanya kalau kita berjuang untuk melawan, itu artinya kita sedang melawan sesuatu yang tidak berpihak kepada kita. Ya, itulah musuh kita.

Pertanyaannya sekarang, siapa musuh kita? Ini suatu konsekuensi yang harus ditanggung. Setiap orang pasti memiliki latar belakang yang berbeda dari segi keluarga, lingkungan, ekonomi, ataupun pendidikan. Namun ini suatu keniscayaan bahwa musuh kita semua sama. Ketika kitaberdiri di depan cermin, maka sosok di depan cermin itulah musuh terbesar kita. Berjuang melawan diri sendiri merupakan hal yang sangat sulit dilakukan.

Kita adalah makhluk unik yang diciptakan Allah. Perpaduan yang sangat berkarakter. Inilah alasan yang menjadikan kita berada di antara dua unsur perpaduan.

Pertama, kita berada di antara malaikat yang diciptakan Allah dari cahaya dan ruh yang suci yang sangat berpihak kepada kebaikan.

Dan kedua, jin yang diciptakan dari api yang sangat dekat dengan kejahatan. Perpaduan dari dua unsur inilah yang menyebabkan manusia teruji sebagai kesempuarnaan suatu penciptaan. Dari sini dapat dikatakan bahwa upaya mengalahkan dan berjuang mengalahkan diri sendiri dilakukan dengan menaklukkandan mengendalikan diri sendiri menuju arah kebaikan atau kejahatan. Hidup adalah pilihan, bebas memilih selama masih ada kesempatan berada di dunia ini.

Diciptakan dan diletakkan di dua kutub yang berbeda yang saling tarik menarik. Satu kutub mengarah dan menarik kepada kebaikan, keimanan, dan keluhuran budi. Satu kutub lainya mengarah kepada kegelapan dan kekufuran. Hanya mereka yang berakal sajalah yang mengetahui kemaslahatannya menuju ke arah kutub yang terang dan menjauhkan diri dari kutub kegelapan yang gelap gulita.

Mendidik jiwa dan membebaskan diri dari penghalang efektivitas. Dr. Ibrahim Hamid Al-Qu’ayyid berkata: "Orang yang sukses adalah orang yang mengarahkan keinginannya, dan bukan orang yang menjadi budak keinginannya."


0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar