Pagi tadi saya membaca status FB yang menyindir fenomena Ustadz berlagak celebritis, dari mulai penggunaan manajer, pasang tarif bahkan DP, syarat fasilitas wah dan lain sebagainya. Ada juga yang menyebut dengan jargon 'komersialisasi ustadz' yang nampaknya saat ini mulai marak. Apalagi dengan kemudahan dunia maya, maka branding ustadz akan mudah tersebar begitu saja.
Jika ada seorang ustadz yang tampil di layar kaca dengan begitu memukau, lalu disusul dengan pemberitaan media maya yang massif, maka akan dipastikan ustadz tersebut akan segera populer dengan sendirinya , benar kan jamaah oh jamaah...;-)
Bukan rahasia pula banyak ustadz-ustadz 'lahir' setelah tayangan intensif di bulan Ramadhan. Terkadang saya prihatin saat ada ustadz yang tampil live di TV lalu 'memaksakan diri' untuk menjawab pertanyaan fiqh dengan apa adanya atau mungkin karena adanya apa (alias tergantung kebutuhan tv)
Namun bukankah ini realita, dan bahkan banyak pemujanya ?
Mungkin memang ada yang salah dengan televisi dan penonton kita ? Namun selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa dan kondisi. Kita perlu mencoba memahami aneka ragam tipe ustadz dari sisi betapa ragamnya juga masyarakat kita dalam mengenal islam. Setiap orang membutuhkan dakwah, dan setiap dakwah harus mempunyai seni dan prioritas segmen yang beragam.
Tapi seni macam apa dulu ,itu perlu juga kita kaji..bukankah para pemuja seni juga mengatakan artis itu jg seni,pamer aurat jg demikian,jadi dalam hal dakwah ini saya kurang setuju jika pendai itu seni.
back to topik,.Karena ada orang yang sejak kecil tertanam kuat kecintaan dan pendidikan islami, namun ada juga yang hingga dewasa tak kunjung jua memulai mengaji a ba ta tsa (kayak lagu wali ja..) Bukan hanya ragam manusianya, mungkin juga keragaman lingkungan dan kondisi di sekitarnya. Mari kita sedikit mengejanya.
mari kita tengok sejenak macam2 ustad menurut asal muasalnya :
-USTAD KAMPUNG
Ustadz2 kampung yang bersahaja ini biasanya keliling desa menebarkan dakwah yang sederhana. Dari mulai pengajian warga, khitanan, aqiqahan dan walimahan ia siap berbagi nasehat. Ceramahnya terasa akrab dan renyah karena biasanya dibawakan dengan bahasa setempat. Pakaiannya pun tak jauh berbeda dengan jama'ahnya. Kendarannya bisa jadi kuda besi beroda dua,buatan tahun 70an atau yang semacamnya. Materinya pun tak jauh dari ibadah dan akhlak sebagai bekal untuk dibawa mati. Keahlian memimpin doa dan shalawat mutlak diperlukan karena termasuk dari inti acara. menurut saya ini namanya ustad sejati berdakwah bukan untuk materi dapat nasi sekotak dan segelas air putih sudah girangnya minta ampyun.karena ini juga bagian dari yg pnya hajat untuk menjamu tamu.tapi walau gitu isi kotaknya pun nggak jauh beda dg isi kotak jamaah oh jamaahnya.
- USTAD KANTORAN
Materi terkadang disampaikan dengan powerpoint yang rapi dan menarik...YA semacam pelatihan2 motivasi gitulah..
Istirahat siang di perkantoran menjadi saat yang menyegarkan untuk menebar motivasinya kepada tiap karyawan..kudu begini kudu begitu..
-USTAD MAJLIS
Mereka ini mempunyai jamaah setia tersendiri yang bersemangat mengikuti secara rutin. Pendengarnya pun hampir dipastikan membawa buku catatandan aktif bertanya setelah usai pengajian. dan satu hal juga yg perlu dicatat, ustad model begini rentan sekali dg fanatism figur.liat aja habib mundzir,arifin ilham atau sejenisnya.terlepas dari bagusnya isi materi ceramah mereka ada juga beberapa point yg perlu diklarifikasi ialah segmentit atau faham golongan. ini juga salah satu jalan pemecah belah umat.bknkah muslim 1 dg laennya itu bersaudara??
adapun isi materiny jg kadang Dalil Quran, hadits dan perkataan ulama menjadi bahan utama kajian, diselingi dengan kisah-kisah ulama dan siroh agar lebih menarik.ini sbnrnya sisi bagusnya karena ada unsur motivasi umat.
USTAD KAMPUS/SEKOLAHAN
-USTAD TRAINER
-USTAD TV
liat tuh sih solmed yg pernah di liput infotaiment bisa membeli rumah seharga 2,5m..hebat bukan!! atau uangnya bukan dari hasil ngustad?? wallahu'alam..
para pembaca mooner area tentu saja pembagian di atas bukan hal yang serius atau bisa dipertahankan dengan hujjah. Tulisan ini hanya sekedar asumsi belaka yang sangat mungkin berbeda dengan realitanya. Semangat yang ingin diambil adalah bagaimana mencoba 'berhusnudzhon' dengan fenomena yang ada, agar tidak saling menyalahkan dan bersitegang, namun mencoba saling menghargai dengan wilayah garap masing-masing yang mungkin teramat jauh berbeda..tapi juga kita harus kritis dlm itu semua,biar kita gak mudah di adu domba oleh agama2 yg benci ama agama kita atas nama pancasila.
Jika ada yang bertanya saya termasuk kategori jenis yang mana ? Singkat saja, saya juga SosMed atau Sosial Media alias blogger..hahahay
wallahu'alam..
kritik dan saran juga ditunggu jika ada yg kurang berkenan dari tulisan diatas.
WASSALAMU'ALAIKUM...
Published with nirmala-droid v1.3.4
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar