Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
8.5.17 | Senin, Mei 08, 2017 | 0 Comments

SEMPURNAKANLAH IKHTIAR..


 
“Sempurnakanlah ikhtiar..”
Meski hanya dua patah kata, tapi agak sulit bagi ane (pen). untuk mengejawantahkan kata ini dalam tindak kehidupan nyata. Karena disaat kita menggali makna lebih dalam dari dua kata diatas maka kita akan mendapati banyak sekali pertanyaan lanjutan yang mana kita sendiri yang harus menjawabnya.
Ambillah contoh : ada seseorang yang memang sebagian besar waktunya ia ingin dedikasikan untuk membahagiakan keluarganya hingga ia pun berfikir “aku harus kerja keras untuk mendapatkan uang”. Tapi sayang meski ia sudah mati-matian sampai membanting tulang namun hasilnya belum bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
Dari contoh diatas, ada satu pertanyaan yang timbul “apakah ikhtiarnya sudah sempurna (maksimal) ?”, seumpama kita menjawab sudah, akan muncul pertanyaan lanjutan lagi“bukankah ia bisa mendapatkan uang yang lebih andai saja keterampilan kerja (skill) yang lainnya ia gunakan (miliki) juga..” (jadi apakah seseorang tadi sudah benar-benar menyempurnakan ikhtiarnya?)  dan masih banyak lagi pertanyaan yang mana ane sendiri belum bisa menterjemahkan kedalam bahasa tulisan.
“Karena untuk bisa mencapai pada batas kepasrahan yang menjadi syarat  utamanya adalah ketika sudah sempurnanya sebuah ikhtiar.”
Imam Ahmad pernah ditanyakan mengenai seorang yang kerjaannya hanya duduk di rumah atau di masjid.
Pria itu mengatakan, “Aku tidak mengerjakan apa-apa sehingga rezekiku datang kepadaku.”
Lalu Imam Ahmad mengatakan, “Orang ini tidak tahu ilmu (bodoh). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Allah menjadikan rezekiku di bawah bayangan tombakku."
Juga hadits Rosulullah ﷺ :
“Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim)
Sedang sisi lain dari makna kepasrahan menurut Imam Ahmad bin Hambal, bahwa pasrah/tawakal itu merupakan aktivitas hati, artinya tawakal itu merupakan perbuatan yang dilakukan oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Dan pasrah (tawakal) juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan.

Abdullah bin Abbas rodhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Suatu hari aku berada di belakang Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam Lalu beliau bersabda ,
“Nak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa patah kata: Jagalah Allah, Niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu, dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah mengering.” (HR.TIRMIDZI)
Inilah batas akhir dari ikhtiar manusia, artinya dari batas menyempurnakan ikhtiar hingga sampai menuju pada batas kepasrahan tertinggi.

Allahu musta'an.

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar