MOONERAREA- Alkisah, Ada seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.
Tak perlu lama ia menunggu, seekor merpati besar terbang rendah dan hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, merpati itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, 'untuk apa merepotkan diri dengan seekor merpati ? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?'
Tidak lama berselang, seekor anak domba lewat. Anak domba itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, 'Ah, hanya seekor anak domba, nanti malah tidak cukup untuk makan dengan keluarga, sia-sia, dan buang energi saja, hasilnya tak setimpal.'
Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburu pun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, "ah... Anak kijang". Ia pun membiarkannya berlalu.
Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada satupun rusa yang lewat, sehingga ia tertidur. Baru setelah hari sudah jelang sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi sang pemburu sedang tertidur dengan pulasnya. Ketika rusa itu menginjak sebagian kakinya ia kaget. Spontan ia berteriak, 'Rusa!!!' sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa, karena hari sudah mulai petang dan malam siap untuk datang.
***
Sobatku semua, marilah kita ambil ibrah dari rekaan cerita diatas.
Bahwasannya Banyak orang disekitar kita (termasuk kita sendiri) yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Mereka berpikir, bermimpi yang tinggi-tinggi dan bicaranya serta keinginannya pun terkadang sulit dipahami apalagi didapati. Tawaran dan kesempatan-kesempatan silih berganti berdatangan baik itu kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya jelang ujung waktu tidak mendapatkan apa-apa.
Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa. Karena mereka tak mengukur diri, tak mengukur waktu, tak memplaning tujuan sebenarnya, karena caranya memaknai tujuan hidupnya terlalu sempit.
Allah musta'an
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar