Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
25.4.17 | Selasa, April 25, 2017 | 0 Comments

TULISAN INI UNTUKMU, MUSLIMAH

 
Alhamdulillah, hari ini ane masih diberi umur untuk nulis kembali. Apa kabar kalian semua yang nggak sempat ane bales satu persatu email atau chat kalian? Insyaallah, kalian pasti selalu sehat kan..?


Nah, kali ini ane mau berbagi kritikan untuk muslimah diluaran sana, atau tepatnya ngasih sedikit nasihat siih.. Sebenarnya tulisan kali ini ada korelasinya juga dengan tulisan sebelumnya (baca: disini), nasihat apa ya kira-kira? Ya, kalian kudu baca sampai tuntas. Sebagai visualisasinya, ini nasihat buat muslimah dalam pergaulannya dengan para remaja cowok, ini mungkin tulisan kesekian kali ane dalam hal kritisi kalian para muslimah, sorry ya,,,,.
Maklumlah, diera digital ini banyak cowok yang suka iseng, dari mulai menggoda sampai menggado (idih, serem!), coba dech kalian check dalam sehari DM,inbox atau WA kalian , tiap hari ada berapa tuh makhluk yang namanya cowok kirim-kirim rayuan alay.. Lebih extrim lagi Malah ada cowok yang berani pegang-pegang bagian tubuh para cewek muslimah (wabil khusus kalian para remaja kampus). Hati-hati dan waspada, Sist. So, siap-siap ya. Buka kupingnya lebar-lebar (hehehe.. Bukan maksud ane ngeguruin nih yee!).


Langsung aja ya, nggak pake subjudul segala.Tapi saya mau buat apple to apple aja. Nih, supaya kamu (iya kamu) nggak digoda cowok iseng, kamu harus simak tips berikut ini ya:
  • Bangun pondasi dengan pemikiran Islam yang kokoh. 

Sist, sebagai muslimah (makhluk lemah sesuai kodratnya) Nggak hanya kudu bermodal kuat mental lho, tapi kudu kokoh iman dan menyeluruh. Mulai dari akidah sampai syariat, dari mulai syakhsiyah (kepribadian) sampai dakwah. Pokoke, semuanya Islam, nggak boleh yang lain. Karena semua tindak-tanduk antum dalam kehidupan ini harus selalu sesuai dengan pemahaman pure islam tentang perbuatan tersebut. Sebagai contoh, bagi anak cewek yang ngerti dan paham Islam, ketika ada cowok yang berani menggoda dirinya dengan kirim DM nggak jelas juntrungnya, maka ia akan sewot bin murka. 

Begitu pun dengan anak cowok yang udah paham dengan asas bermuamalah lawan jenis sesuai Islam, ketika melihat anak cewek, maka akan malu dengan menjaga pandangannya. Jadi memang dua-duanya (ikhwan dan akhwat) kudu diisi dengan aturan-aturan Islam. Berarti harus mempelajari Islam, apalagi dizaman digital gini, nyari ilmu itu semudah nyari maksiat, tergantung kitanya mau nggak untuk mencarinya..!??
Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)

Alhamdulillah saat ini ane udah merasa senang (udah tua soalnya,hehe) dengan perkembangan remaja Islam saat ini, yang memang udah mulai 'pengen' tampil islami. Tapi sayang..seribu kali sayang, seringkali nggak didukung dengan pemikiran yang islami pula. Semoga saja nanti bukan cuma modal semangat, tapi juga modal ilmu pengetahuan Islam. "tumpangilah amal dengan ilmu".


Itu sebabnya kudu diwaspadai, bahwa suasana ini bukan berarti tanpa batu sandungan. Maraknya ‘aksesoris’ Islam yang dikenakan remaja bukan tanpa masalah. Persoalannya adalah, sejauh mana remaja gandrung dengan Islam. Apakah sebatas trend ngikut saja (baca: disini ) atau memang murni muncul dari kesadaran? Ini yang harus perhatikan. Bila itu terbukti cuma trend musiman, tanpa didukung dengan kesadaran dan pasokan tsaqofah yang kuat, bisa berbahaya. Why? Nggak  mustahil bila kemudian geraknya seperti gaya dewa mabok alias acak-acakan (random moving), lalu ambruk dan nggak bangkit lagi. Menyakitkan, hikhik.!


So, kudu gimana dong bro (kata akhwat)? Gini lho ukhti, kita tentu gembira dengan prestasi sebagian dari kamu yang getol menyuarakan Islam entah lewat IG FB atau media sosial lainnya. Menurut ane itu sudah kemajuan tersendiri di tengah haru-birunya budaya Barat yang meracuni pemikiran dan gaya hidup remaja seusia antum. Artinya, semangat antum tuh yang menyala-nyala untuk mendakwahkan Islam harus dibarengi dengan tsaqofah Islam yang tinggi. Dengan kata lain, jangan cuma semangat doang. Tapi harus ada ‘isi’nya alias ilmu, Supaya nggak diledekin dengan peribahasa Tong kosong nyaring bunyinya binti otak udang!!


Semangat antum memakai hijab, harus didukung pula dengan kajian Islam (ta'lim) yang benar. So, ketika antum mengenakan jilbab, pastikan bukan cuma ikut-ikutan atau karena latah mengikuti mode yang berkembang. Tapi harus dipahami sebagai sebuah kewajiban bagi seorang muslimah yang baik dan benar, itu semua ada ilmunya nggak cuma ngasal!!.
”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Nah, yuk ngecharge otak kita dengan pemikiran Islam yang kuat, benar, dan utuh insya Allah akan menyelamatkan kita. Ini sebagai langkah awal untuk memberikan pengertian kepada remaja, baik yang puteri maupun yang putera. Karena kalo udah ngerti hukum mah biasanya akan selalu hati-hati dalam berbuat, minim ada rem lah kalo mau kebut-kubutan. Termasuk akan mikir beribu kali hanya untuk menggoda atau saling ngisengin aja. Percaya dech ama ane (karena ane pelaku juga,hehe)

  •  Muslimah kudu menutup aurat secara kaffah

Point ini ane tekanin supaya para makhluk berjenis cowok (termasuk ane) yang super iseng nggak ada peluang untuk menggoda. Kalau kamu udah berhijab bener tapi anak cowoknya ‘nyelonong’ terus, berarti yang perlu ‘ditackling’ adalah anak cowoknya. Maka kembali ke point sebelumnya, anak cowok kudu belajar Islam juga secara kaffah.


Benar. Memang kudu ada simbiosis pragmatis (apaan sih ngomong gw ini), maksudnya kerjasama antara kedua belah pihak. Terus sedikit pesan nih buat akhwat yang udah berhijab, tolong dong untuk memperhatikan juga pergaulan dan sikapnya. Sebab, busana muslimah, jilbab, adalah juga simbol identitas. Simbol pembeda antara yang benar dan salah, jadi yang merasa udah sesuai syariat harusnya sih trus JAIM dengan lawan jenis.

 


Memakai busana muslimah sekaligus merupakan simbol mental baja pemakainya, lho. Gimana nggak, dalam kondisi masyarakat yang rusak binti awut-awutan ini masih ada orang yang berani tampil dan bangga dengan hijab sesuai aturan pakai-nya. Sebab, di kota-kota besar dan di desa-desa wanita-wanita udah merasa betah berbusana modern yang anti-menutup aurat. Padahal, sebenarnya para wanita “karir” modern itu sedang menutupi kelabilan pribadinya dengan menyandarkan busana dan dandanannya kepada arus 'jahiliyah pocket'.


Well, usah jelaslah, di tengah kondisi masyarakat yang memuja kebebasan, di dalam arena kehidupan yang kusut wal suram ini pemakai busana muslimah adalah orang-orang yang bersemangat pantang menyerah. Ia tak gentar melawan kemunafikan, mereka tak takut melawan arus, berani tampil beda (sesuai syariat) dalam scope kebenaran islam secara kaffah.


This is hijab,.. Itulah identitas muslimah. Itulah senjata ampuh perjuangan kalian melawan hegemoni budaya tak beradab. Dan hijab menggelorakan emosi: emosi membela Islam, umat, dan dakwahnya. Maka sungguh aneh apabila wanita berhijab tidak marah kepada Israel, US dengan donald trump effect-nya dan sekutu-sekutunya yang doyan menghancurkan Islam baik secara budaya atau islamphobia. Sungguh hueran pula, bila ada wanita berhijab yang tidak sedih saat membaca berita penderitaan saudara sesamanya di Palestina, Suriah, Yaman, Afghanistan, Irak, dan negeri Islam lainnya (termasuk di negeri sendiri). Juga sebaliknya, sungguh tragis ada jilbaber kok sempet-sempetnya histeris nonton konser Dragon Force manggung, baru-baru ini.


Sobat moonerarea, seharusnya, antum jadikan citra hijab dalam perspekrif sosial umum sebagai kebaikan; sopan, ramah, kalem, ngrti agama dan sebagainya. Jadi, seperti kata Kefgen, bahwa busana adalah “menyampaikan pesan”. Jadi.  Kamu kudu nyampein pesan di balik busana yang kamu gunain "this is muslimah wear", kemudian meresponlah terhadap sesuatu sesuai persepsi sosial kamu, atau milih diam jika nggak ngerti. Insya Allah jika sudah kuat dalam membentengi diri, ikhwan juga bakalan mikir-mikir sebelum ngegodain kamu. Yakin dechh..!
وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَـٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ 
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.” (al-Ahzab: 33)

  •  Don't ‘BAPER’, Jangan pula kasih harapan palsu. 

Maksudnya, bila nggak mau digoda,  jangan pula lantas kamu memancing makhluk yang bergenre cowok untuk keluar dari sarangnya dan siap ‘menerkam’ kamu dengan jurus bikin kamu 'Baper'. Misalnya saja, gaya jalan kamu jangan ugal-egol nggak karu-karuan, atau style make-up kamu dengan alis penuh tanda tanya itu bisa memancing gairah anak cowok untuk menggoda dan bahkan berbuat jahat. So, Hati-hatilah, terlebih untuk kalian gila jadi selebgram, sekalipun kalian pake niqob bisa diterkam, cowok jaman sekarang mah makin canggih modusnya nggak kalah dah ama   7+ dengan 2 kamera belakangnya.


Harap hati-hati juga lho, meski kamu nggak tampil heboh dengan dandanan yang bisa menggoda birahi kaum Adam, tapi kalo kamunya prototype gadis-gadis modis binti gaul wal tebar pesona bisa gawat juga tuh. Bener. Dan itu bisa berarti memberi harapan sekalipun itu palsu. Paling nggak, ngasih jalanlah untuk ikhwan nge-DM kamu.
“Waspadalah kalian terhadap (godaan) dunia dan (ujian) wanita, sebab awal mula godaan yang terjadi pada bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim)

Hati-hati juga dengan pandangan, karena ini bisa memicu untuk berbuat nekat dan bahkan jahat. Itulah sebabnya Islam memberikan aturan yang demikian mendalam mengenai pandangan mata ini. bahwa aturan yang diberikan Islam itu tidak lain untuk menciptakan pergaulan yang sehat dan menyelamatkan umat manusia. Terbukti hingga kini berbagai macam kejahatan seksual juga dimulai dari pandangan; bisa berupa pandangan langsung ataupun pandangan tidak langsung, seperti menyaksikan film porno, gambar-gambar yang tidak senonoh, dsb. Rasulullah ﷺ  bersabda: 
“Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya hingga hari ia bertemu denganNya” (HR.Ahmad)

Alkisah, Dulu dizaman Rasulullah ﷺ  ada seorang pria sebut aja namanya fulan sedang berjalan-jalan ketika kemudian ia melihat seorang fulanah yang menarik perhatiannya. Wanita itupun memandangnya. Syetan kemudian membisikkan godaan pada keduanya hingga keduanya terus bertatapan sampai-sampai pria itu tidak menyadari bahwa ada dinding di hadapannya.
Akhirnya ia menabraknya dan hidungnya terluka. Ia berkata, “Wallahi, aku tidak akan menghapus darah sampai aku mendatangi Rasulullah ﷺ  dan memberitahukan pada beliau tentang kejadian ini.” Ketika ia berjumpa dengan Rasulullah ﷺ  dan menceritakan peristiwa tersebut. Allah ﷻ  pun menurunkan ayat 30-31 dari surat an-Nuur: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,”


Dan sejak saat itu kaum muslimin (khususon kaum adam) diperintahkan untuk saling menjaga pandangan yang dapat memunculkan syahwat mereka.
Sementara itu kepada Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. bersabda Rasulullah:  
“Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang berikutnya bukan lagi untukmu (menjadi dosa)” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud)

Jadi jelas kan sekarang sobat fillah, bahwasannya pandangan mata bisa memberikan peluang bagi mereka yang nggak kuat iman untuk melakukan kegiatan lain, misalnya dengan hal terkecil yakni menggoda. Awalnya sih nge-goda, lama-lama bisa berani dech setting timing untuk bikin musibah. So sist, pandai-pandailan tempatkan diri di masing-masing  tempat yaaa,. Apalagi bagi kalian yang mulai betah dengan sebutan selebgram serta kenyamanan kalian  pajang foto sekalipun kalian bercadar.

 

Oke deh, sekadar nasihat sederhana aja buat para muslimah, sekaligus buat para remaja muslimnya seperti tagline blog ini "MUSLIM SEJATI LAKSANA LEBAH, BUKAN MALAH MENJADI SAMPAH" Semoga bermanfaat.. Jangan lupa follow IG ane @sufiaema (miskin follower, hahahaahaagh)

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar