Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
3.5.14 | Sabtu, Mei 03, 2014 | 0 Comments

Negaraku..Adalah Negara Para PNS

 Mooner[area]- Sudah jadi bahasan umum (kayak WC aja) Dalam banyak  berita , banyak orang yang mau menyogok/menyuap demi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Menjadi PNS merupakan dambaan bagi seluruh kaum pencari kerja apalagi yang nyandang sarjana (banyak yang be3rasumsi bahwa sarjana harus jadi PNS donk..) emang kenapa kalo jadi wiraswasta..? emang nyari ilmu ampe sarjana itu untuk nyari kerja aja...? ('patut di perdebatkan') ,bahkan banyak kalangan orang tua lebih rela ngejual sehektar tanahnya untuk nge-gol-in anaknya jadi PNS daripada jadi pengusaha/wiraswasta (parahh..).   PNS itu (bagi mereka) di ibaratkan kerja santai , gaji sudah standart. Tanpa perlu susah payah ,kerja yang normal normal saja,  tidak mungkin di pecat, di pecat kalau ada kasus besar (kriminal atau sebangsanya) itupun jika terekspos (kalo nggak ya paling banter dimutasi..).  Jadi kalau bekerja standar standar saja di jamin seorang PNS selamat sampai pensiun. Belum lagi tunjangan hidup bulanan, apalagi “Dana  pensiun”, seolah melengkapi kebahagian PNS.  Prestasi Kerja?  Umum di ketahui ,di kalangan PNS sendiri istilah PGPS (Pintar atau Goblok Penghasilan Sama) memang membudaya, so...?  Penulis pernah menemukan, Seorang PNS berangakat dari kota M sedangkan kerjanya di salah satu Departemen di Surabaya,berangkat subuh ,sampai di kost an Surabaya pagi sekitar jam 7an,dilanjutkan naik motor, sampai kantor jam 8 pagi ,dilanjutkan ngopi ngopi, baca koran, tengok pekerjaan sebentar tau tau sudah jam 12 siang waktu istirahat, jam 13 mulai kerja sampai 15 ,sore jam 16.30 sudah rebahan di kasur kost an,begitu terus setiap hari (senin-jumat aja) sabtu minggu libur bro... Kalau di hitung hitung jam kerja, paling banyak hanya 4-6 jam kerja .   Banyak cerita soal PNS ini, tanya pada para guru honorer,begitu jomplang pendapatannya. Yang PNS bergaji bisa mencapai 6 juta perbulan (plus tunjangan) , yang non PNS harus berpuas di kisaran 1 jutaan saja. Anggaran pendidikan yang sudah 20 % dari APBN ternyata hanya di nikmati oleh kaum yang bernama PNS ini. Ada teman penulis , dulu hidupnya sederhana saja sebagai guru (zaman presiden Soeharto) tapi sekarang seleranya tidak kalah dengan Eksekutif perusahaan swasta saja. Iri? bisa saja begitu, masalahnya mereka di gaji dengan dengan uang negara,uang rakyat (uang kita-kita juga) tapi juga miris, gaji nggak sesuai kerjanya.  Uang rakyat = Ya Uangnya Para PNS  Jangan di debat dulu!  , coba ente semua baca deh link dibawah ini,  http://www.koran-sindo.com/node/352352  http://news.detik.com/read/2012/12/16/161232/2119849/10/ya-ampun-70-lebih-apbd-di-11-kabupaten-kota-ini-habis-untuk-gaji-pns.  Uang negara ini habis sampai 70 % hanya untuk membayar pengeluaran PNS, di banyak daerah pula. Tidak cukup sampai di situ, dari sisa anggaran pun (30%), berupa program pemerintah yang rawan kebocoran. Rakyat harus terima kenyataan memang tidak ada anggaran buat kesejahteraan mereka.  Kalau membaca itu, sungguh miris hati ini, sementara kaum buruh berunjuk rasa mati-matian menuntut kenaikan upah yang layak , seakan kue pembangunan tidak pernah mampir ke kaum buruh. Buruh dari tahun ke tahun tetap saja berdemo untuk kelangsungan hidupnya.  Lantas Bagaimana ada pembangunan di daerah? kalau anggaran sampai dengan 70% seakan akan sudah menjadi jatah PNS, Biaya membangun jalan, jembatan dan segala infrastruktur boleh dikata alakadarnya saja (tapi kalo masa-masa transisi gini, biasanya tuh pejabat pada dermawan smua ya guys,,).   BIROKRASI YANG GEMUK  Banyak Evaluasi tentang kinerja PNS ini, apakah menghentikan penerimaan Pegawai Negeri Sipil? Jawabannya , jangan kaget, kalau TIDAK. CPNS terus berlangsung dengan berbagai alasan, Katanya sudah Moratorium , tapi penerimaan PNS baru tetap berlangsung. Ganti Rezim juga tidak berimbas besar pada PNS, tetap saja kinerjanya buruk, PNS sebagai pelayan Masyarakat memang masih jauh panggang dari api.  Yang korupsi masih Korupsi walaupun kantornya di tulisi “Jangan berhubungan dengan Calo” (itu cuma OMDO).   Revolusi Mental PNS  Sekarang juga! tampak nya ini PR yang cukup besar bagi pemerintahan baru nanti. Pelayanan Masyarakat harus sebaik mungkin, PNS  adalah pelayan/abdi negara, Jiwa melayani harus di tanamkan pada hati setiap PNS, kalau jiwa melayani musnah , borok birokrasi tidak akan pernah sembuh.   Semoga Pilpres dan PILEG yang udah berlangsung melahirkan pemimpin yang bisa me ” Revolusi” Budaya buruk para abdi negara ini, Jangan sampai terjadi malah larut dalam budaya buruk yang tidak berkesudahan (tapi mustahil dah kayaknya..oleh sebab itu ane GOLPUT Guys.) negara ini udah rusak secara sistemik yang tinggal tunggu aja deadline seperti Allah memberangus kaum nabi Hud AS. tapi mudah-mudahan aja nggak....  Amin.
Mooner[area]Sudah jadi bahasan umum (kayak WC aja) Dalam banyak  berita , banyak orang yang mau menyogok/menyuap demi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Menjadi PNS merupakan dambaan bagi seluruh kaum pencari kerja apalagi yang nyandang sarjana (banyak yang be3rasumsi bahwa sarjana harus jadi PNS donk..) emang kenapa kalo jadi wiraswasta..? emang nyari ilmu ampe sarjana itu untuk nyari kerja aja...? ('patut di perdebatkan') ,bahkan banyak kalangan orang tua lebih rela ngejual sehektar tanahnya untuk nge-gol-in anaknya jadi PNS daripada jadi pengusaha/wiraswasta (parahh..).
 
PNS itu (bagi mereka) di ibaratkan kerja santai , gaji sudah standart. Tanpa perlu susah payah ,kerja yang normal normal saja,  tidak mungkin di pecat, di pecat kalau ada kasus besar (kriminal atau sebangsanya) itupun jika terekspos (kalo nggak ya paling banter dimutasi..).  Jadi kalau bekerja standar standar saja di jamin seorang PNS selamat sampai pensiun. Belum lagi tunjangan hidup bulanan, apalagi “Dana  pensiun”, seolah melengkapi kebahagian PNS.

Prestasi Kerja?

Umum di ketahui ,di kalangan PNS sendiri istilah PGPS (Pintar atau Goblok Penghasilan Sama) memang membudaya, so...?

Penulis pernah menemukan, Seorang PNS berangakat dari kota M sedangkan kerjanya di salah satu Departemen di Surabaya,berangkat subuh ,sampai di kost an Surabaya pagi sekitar jam 7an,dilanjutkan naik motor, sampai kantor jam 8 pagi ,dilanjutkan ngopi ngopi, baca koran, tengok pekerjaan sebentar tau tau sudah jam 12 siang waktu istirahat, jam 13 mulai kerja sampai 15 ,sore jam 16.30 sudah rebahan di kasur kost an,begitu terus setiap hari (senin-jumat aja) sabtu minggu libur bro... Kalau di hitung hitung jam kerja, paling banyak hanya 4-6 jam kerja .


Banyak cerita soal PNS ini, tanya pada para guru honorer,begitu jomplang pendapatannya. Yang PNS bergaji bisa mencapai 6 juta perbulan (plus tunjangan) , yang non PNS harus berpuas di kisaran 1 jutaan saja. Anggaran pendidikan yang sudah 20 % dari APBN ternyata hanya di nikmati oleh kaum yang bernama PNS ini. Ada teman penulis , dulu hidupnya sederhana saja sebagai guru (zaman presiden Soeharto) tapi sekarang seleranya tidak kalah dengan Eksekutif perusahaan swasta saja. Iri? bisa saja begitu, masalahnya mereka di gaji dengan dengan uang negara,uang rakyat (uang kita-kita juga) tapi juga miris, gaji nggak sesuai kerjanya.

Uang rakyat = Ya Uangnya Para PNS

Jangan di debat dulu!  , coba ente semua baca deh link dibawah ini,



Uang negara ini habis sampai 70 % hanya untuk membayar pengeluaran PNS, di banyak daerah pula. Tidak cukup sampai di situ, dari sisa anggaran pun (30%), berupa program pemerintah yang rawan kebocoran. Rakyat harus terima kenyataan memang tidak ada anggaran buat kesejahteraan mereka.

Kalau membaca itu, sungguh miris hati ini, sementara kaum buruh berunjuk rasa mati-matian menuntut kenaikan upah yang layak , seakan kue pembangunan tidak pernah mampir ke kaum buruh. Buruh dari tahun ke tahun tetap saja berdemo untuk kelangsungan hidupnya.

Lantas Bagaimana ada pembangunan di daerah? kalau anggaran sampai dengan 70% seakan akan sudah menjadi jatah PNS, Biaya membangun jalan, jembatan dan segala infrastruktur boleh dikata alakadarnya saja (tapi kalo masa-masa transisi gini, biasanya tuh pejabat pada dermawan smua ya guys,,).

BIROKRASI YANG GEMUK

Banyak Evaluasi tentang kinerja PNS ini, apakah menghentikan penerimaan Pegawai Negeri Sipil? Jawabannya , jangan kaget, kalau TIDAK. CPNS terus berlangsung dengan berbagai alasan, Katanya sudah Moratorium , tapi penerimaan PNS baru tetap berlangsung.
Ganti Rezim juga tidak berimbas besar pada PNS, tetap saja kinerjanya buruk, PNS sebagai pelayan Masyarakat memang masih jauh panggang dari api.  Yang korupsi masih Korupsi walaupun kantornya di tulisi “Jangan berhubungan dengan Calo” (itu cuma OMDO).


Revolusi Mental PNS  Sekarang juga! tampak nya ini PR yang cukup besar bagi pemerintahan baru nanti. Pelayanan Masyarakat harus sebaik mungkin, PNS  adalah pelayan/abdi negara, Jiwa melayani harus di tanamkan pada hati setiap PNS, kalau jiwa melayani musnah , borok birokrasi tidak akan pernah sembuh.


Semoga Pilpres dan PILEG yang udah berlangsung melahirkan pemimpin yang bisa me ” Revolusi” Budaya buruk para abdi negara ini, Jangan sampai terjadi malah larut dalam budaya buruk yang tidak berkesudahan (tapi mustahil dah kayaknya..oleh sebab itu ane GOLPUT Guys.) negara ini udah rusak secara sistemik yang tinggal tunggu aja deadline seperti Allah memberangus kaum nabi Hud AS. tapi mudah-mudahan aja nggak....  Amin.

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar