Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
2.2.13 | Sabtu, Februari 02, 2013 | 0 Comments

MEMBANGUN SAMARA

Membangun bangsa harus diawali dengan membangun rumah tangga.

Rumah tangga yang SAMARA (sakinah, mawaddah wa rakhmah) adalah rumah tangga yang didalamnya penuh dengan nilai-nilai keimanan.



Untuk mewujudkannya, tak lepas dari pemeliharaan. Karena sudah sunnatullah sesuatu yang tidak dirawat atau tidak dipelihara, akan cepat usang, rusak.


Alangkah beruntungnya seseorang yang menjadikan rumah tangga sarat dengan ilmu dan tujuan. Ilmu yang disertai dengan amal yang nyata dan tujuan yang kaya dengan nilai penghambaan kepada Allah SWT.


Dengan begitu, rumah tangga dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada sang Khalik, memberikan keteladanan, dan memperkaya nilai manfaat.


Adapun rumus untuk memelihara rumah tangga dapat kita kenal dengan 7 M, yaitu Mengenal, Memahami, Memaklumi, Memaafkan, Menghargai, Memuliakan, dan Mendo'akan.


Langkah awal yang harus ditempuh dengan sikap mengenal.
Mengenal akan potensi, bakat, kekurangan maupun kelebihan pasangan.

Dengan mengenal potensi masing-masing, maka akan terlahir sikap memahami.
Paham akan perbedaan, dan paham akan keinginan.


Rumus selanjutnya memaafkan. Sikap ini teramat diperlukan.
Karena tak sedikit rumah tangga yang kandas karena tidak mampu mengatur. Hal ini biasanya, dampak dari besarnya ego pasangan yang sama-sama tidak mau mengalah.

Jika kita bisa memaafkan setiap kesalahan maka yang ada sikap untuk senantiasa mengingat kebaikan.


Dari sikap tersebut akan terlahir sikap saling menghargai dan memuliakan.


Satu hal yang teramat penting, bahkan menjadi kunci utama, yaitu mendo'akan. Sikap ini sering kita abaikan.
Padahal, kalau kita tahu manfaatnya, maka kerukunan dan keharmonisan rumah tangga akan sempurna terjalin.


Untuk itu, sudah jelas bahwa dalam membina rumah tangga itu tidak mudah. Butuh pemeliharaan. Dan dalam pemeliharaan tidak lepas dari ilmu dan pengamalan. Untuk melihat SAMARA tidaknya suatu rumah tangga, bisa dilihat dari kecintaan keluarga tersebut terhadap ilmu, walaupun itu tidak mutlak.


Semoga Allah yang Maha Memelihara tetap memberikan keutuhan rumah tangga kita yang penuh dengan nilai-nilai keimanan. Aamiin.



Disarikan: Dari Majalah Swadaya

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar