Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
18.1.13 | Jumat, Januari 18, 2013 | 0 Comments

Kebahagiaan Itu Harus Diupayakan


Sobat, Tentunya kita senantiasa berdoa dengan untaian harapan kebahagian yang seimbang dunia dan akhirat.  Doa yang dimaksud adalah,  sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah: 201 yang umum kita sebut doa sapu jagad :

"Ya Tuhan kami, berilahkami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" .


Tentang kebahagiaan dan kebaikan negeri akhirat, tentunya adalah surga dengan segala kenikmatannya. Adapun kebaikan dan kebahagiaan dunia, setidaknya satu riwayat berikut ini bisa menjadi gambaran beberapa contoh  yang bisa kita upayakan. Rasulullah SAW bersabda :

" Termasuk kebahagiaan seseorang musim di dunia : Tetangga yang baik, rumah yang lapang dan kendaraan yang nyaman " (HR. Ahmad).


  • Tetangga  dan Lingkungan yang Baik

Islam menginginkan terciptanya kehidupan bermasyarakat yang nyaman dan tenteram. Bahkan bagian dari keimanan seorang muslim adalah sikapnya terhadap sang tetangga.


Rasulullah SAW mengingatkan suatu ketika : “Demi Allah tidak beriman, “Demi Allah tidak beriman, “Demi Allah tidak beriman”.

Para shahabat bertanya:
"siapakah mereka wahai Rasulullah?"

Yaitu orang yang tidak memberikan rasa aman bagi tetangganya dari kejahatan dirinya” (HR. Muslim)


Tetangga yang baik akan membuat kita nyaman saat keluar rumah, aman saat di dalam rumah, juga bahagia saat bersua dan bersapa. Begitu pula dengan anak dan istri kita, adalah suatu kebahagiaan menemukan lingkungan yang islami, penuh toleransi, saling menjaga dan menghargai.

Bukan lingkungan penuh dengan curiga dan buruk sangka, gosip rutin antara tetangga, anak-anak yang bermain tanpa batas, semua hanya akan menyesakkan dada kita. Benarlah anjuran sebuah riwayat menyatakan : al-jaar qobla daar (Pilih tetangga terlebih dahulu sebelum memilih rumah).


  • Rumah yang Lapang

Dengan rumah yang luas, hati kita menjadi lebih lapang. Akan banyak muncul inspirasi untuk lebih membahagiakan keluarga dan berbuat untuk umat. Anak-anak bisa leluasa bermain atau belajar tanpa saling mengganggu.

Berbeda dengan rumah yang sempit, dengan penghuni yang berdesak-desakan, akan lebih banyak membuat hati menjadi sempit (meski nggak selalu juga sih..).


Belum lagi jika ada sanak atau kerabat bertandang, maka amalan untuk memuliakan tamu menjadi tidak bisa dioptimalkan. Kalaupun bisa, maka biasanya akan kurang menjaga adab pergaulan dan pandangan seorang muslim.  Selain itu, rumah yang lapang akan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan publik yang bermanfaat misal: bisa untuk mengadakan majlis ta'lim, Aqiqah dengan mengundang tetanga kanan kiri, atau yang lainnya yang menambah ukhuwah dan kedekatan antar warga.
Bukankah seorang muslim terbaik adalah yang paling luas kemanfaataannya.


Maka semestinya semakin luasnya rumah dan ditambah lapangnya hati, semakin menambah keberkahan dan kemanfaatannya.


  • Kendaraan yang Nyaman

Kendaraan nyaman tidak berarti mewah, yang terpenting adalah berfungsi dengan baik dan normal. 

Seorang muslim dituntut untuk menjadi insan yang bermanfaat, mau tidak mau harus lebih banyak keluar rumah untuk menyebarkan potensinya, bekerja dan berusaha, ataupun menyambung tali silaturahim.  Karenanya ia akan lebih sering bergerak di luar rumah, maka ia akan membutuhkan kendaraan agar lancar mobilitasnya.


Sebaliknya
, kendaraan yang sering rusak atau mogok tentulah menjadi permasalahan tersendiri yang menganggu.

Produktifitas kerja dan kemanfaatan menjadi turun atau terganggu pula.


Atas dasar ini semua, maka bersyukurlah jika sebagian dari kebaikan dunia di atas telah kita dapatkan dan menghiasi hari-hari kita dengan kebaikan agar kebahagiaan akhirat jua bisa kita dapatkan. tapi bila belum terpenuhi, tentu bisa kita upayakan dengan niatan dan kerja keras agar kebahagiaan fi dun-ya wal akhirah bisa segera kita dapati, Insyaallah..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar