Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
8.1.13 | Selasa, Januari 08, 2013 | 0 Comments

Hikmah Kaos Kaki

Kak, mau ke mana?” tanya Mina kepada kakaknya Kizwah.

Mau ke warung Bu Madina beli garem” jawab Kizwah.

Koq nggak pake kaos kaki sih?” tanya Nisa lagi.

Kan rumah Bu Madina deket,” jawab Kizwah.

Terus kalau deket auratnya keliatan juga nggak papa ya..?” ucap Nisa retoris.


Pernah juga ada sebuah kejadian seorang akhwat yang baru selesai berwudhu dan belum menggunakan kaos kaki karena kakinya masih basah. Kebetulan ketika ia hendak masuk masjid, ia harus melewati kawasan ikhwan. Kemudia ada seorang ikhwan yang nyeletuk: “Ukhti, kaos kakinya mana?”



Jleb.. Pernah ngalamin hal kayak gini sist?
Lupa –atau sengaja- tidak memakai kaos kaki ketika ingin berpergian atau di depan orang yang bukan mahram..??


Ada cerita lagi, suatu hari ane untuk anterin emak ane belanja sembako di warung temannya yang agak jauh dari rumah (lebih tepatnya daerah rumah alm.Mbah ane). Kebanyakan penjual di warung daerah mbah ane hampir tidak ada yang berpakaian rapi, hanya menggunakan daster atau baju-baju yang biasa dipakai di dalam rumah. Pikir ane.., teman emak yang penjual sembako ini tidak jauh berbeda dengan penjual di warung lainnya. Ternyata teman emak ane adalah seorang ummahat bercadar. Baru kali ini ane menemukan seorang penjual sayur bercadar di wilayah daerah mbah ane. Tapi ada satu hal yang mengusik pikiran ane. Bukan karena cadar yang beliau kenakan. Ketika ane melihat ke bawah ternyata punggung kaki beliau terbuka, tidak tertutupi apapun baik itu kaos kaki atau lainnya.

Pakai cadar tapi kok nggak pakai kaos kaki sih teman emak tadi..” tanya ane kepada emak dalam perjalanan pulang.

“Kan, itu di rumah (kebetulan warungnya jadi satu dengan rumah). Kalau keluar beliau pake kaos kaki kok,” jawab emak ane.


Masalah kaos kaki memang terdengar sepele. Tapi ini cukup untuk merepresentasikan pemahaman seorang Muslimah akan agamanya. Masalah sepele ini bisa memperlihatkan komitmen dan kekuatan‘azzam seorang Muslimah dalam menjaga ‘izzah atau kehormatannya. Masih sering kita jumpai saudari-saudari kita yang berpakaian serba tertutup dari ujung kepala hingga ujung kaki ketika hendak bepergian, tapi ketika menyapu di halaman depan rumah kaki terbuka bebas. Atau ketika pergi ke warung, kakinya terlihat.


Emang kaki juga bagian dari aurat ya?..


Oke mari kita kaji dalil-dalil yang menjelaskan tentang batasan aurat wanita. Dalam Al Quran surat (An Nuurayat 31), Allah memerintahkan hendaknya para wanita tidak menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya dan menutupkan kain kerudung ke dadanya. Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kalimat إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا atau kecuali yang biasa nampak daripadanya. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berpendapat yang dimaksud dengan kecuali yang biasa nampak daripadanya adalahwajah, cincin dan kedua telapak tangan. Dalam riwayat lain yang berasal dari Anasradhiyallahu ‘anhudisebutkan bahwa maksud kecuali yang biasa nampak daripadanya adalah telapak tangan dan cincin.


Karena perbedaan tafsir mengenai kecuali yang biasa nampak daripadanya maka paraahli fiqih juga berbeda pendapat dalam menentukan batas aurat wanita. Ada yang mengatakan bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat. Ada juga yang mengatakan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Imam asy-Syafi’i, Imam Abu Hanifah, dan Imam Malik dalam salah satu riwayatnya mengatakan bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Jumhur ulama beranggapan bahwa kaki termasuk aurat.


“Barangsiapa yang memanjangkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya.” Ummu Salamah bertanya : ‘Wahai Rasulullah,apa yang harus dilakukan oleh para wanita dengan ujung pakaian mereka?’ Beliau menjawab : ‘Kalian boleh memanjangkannya sejengkal.’ Ummu Salamah bertanya lagi : ‘Jika begitu, maka kaki mereka akan terbuka!” Beliau menjawab, “Kalian boleh menambahkan satu hasta dan jangan lebih.”(HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai)


Pada hadits di atas disebutkan bahwa kedua kaki perempuan adalah aurat. Oleh karena itu ketika Rasulullah bersabda:

Panjangkanlah satu jengkal.” Ummu Salamah berkata:“Jika demikian kaki kami akan tersingkap”.
Perkataan Ummu Salamah ini menunjukkan bahwa kaki perempuan adalah aurat yang tidak boleh terlihat. Maka dari itu Rasulullah memerintahkan untuk memanjangkan pakaian mereka sehasta. Allah subhanahu wa ta’ala juga menjelaskan hal ini dalam AL Quran surat an Nuur ayat 31 :

“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yangmereka sembunyikan.”


Al-Baihaqi mengatakan bahwa di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa kaum wanita wajib menutup kedua punggung telapak kakinya. Asy-Syaukani juga juga berpendapat sama. Syeikh Utsaimin, Syeikh Musthofa al-‘Adawiy, Syeikh Albani dan jumhur ulama lainnya bersepakat bahwa kaki adalah aurat. Gimana, sudah dapet jawaban kan kaki itu aurat atau bukan?


Nah, untuk masalah kaos kaki sendiri sebenarnya bukan kewajiban. Kalau misalkan ada pakaian lain selain kaos kaki yang bisa menutupi aurat dan yakin aurat itu tidak akan tersingkap,nggak masalah nggak pakai kaos kaki.Mungkin kita berpikir ‘Ah.., cuma kaki doang, nggak bakal jadi fitnah’.

Eits….jangan salah, setan akan terus mencari celah untuk mencari teman yang bisa menemaninya bermaksiat. Dan tau nggak sih, ternyata kaki juga bisa membuat  seorang laki-laki jatuh hati kepada wanita!


Buat yang memilih kaos kaki untuk menutupi kakinya, pilihlah kaos kaki yang tidak tipis seperti stocking. Rata-rata stocking berbahan tipis. Apalagi stocking yang warnanya sama dengan warna kulit, aurat kita akan tetap terlihat. Kalaupun ingin menggunakan stocking, sebaiknya didobel dengan kaos kaki berbahan lain.


Supaya lebih aman, gunakan kaos kaki yang panjangnya minimal sebetis.
Kalau kita menggunakan kaos kaki semata kaki, tak jarang aurat kita terlihat ketika berjalan atau menaiki tangga.Saudariku, kalau kita merasa aman dengan terbukanya bagian kecil dari aurat kita, bukan tidak mungkin kita akan merasa aman membuka bagian lainnya.
Waliyadzu billah..


Bagaimana saudariku masih pengen kah ke warung nggak pakai kaos kaki? Atau masih ada niatan nyapu teras kakinya terbuka? Yuuuk..saatnya sama-sama saling menjaga diri kita saling menghormati masing (antara lelaki bukan makhram), menutupi aurat sama wajibnya dengan menegakkan sholat 5 waktu (dengan konteks berbeda), dan yang terakhir kata ane berpesan mari kita senantiasa menjaga ‘izzah kita biar terhindar dari jilatan api neraka.


Wallaha'lam..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar